Aku Suamimu

16 1 0
                                    

Dava sangat bahagia, ia sangat antusias naik pesawat. Tak henti - hentinya ia berdecak kagum. Ayah dan Ibuku lebih memilih tidur karena kelelahan menyiapkan seserahan yang terbaik untuk menantunya.

Harapanku, semoga Dini mau menerimanya walaupun tidak memakainya. Ia boleh mengecewakan ku tapi ku harap ia tidak mengecewakan kedua orangtuaku.

Setibanya di bandara. Kamu dijemput oleh armada dari Pak Heru diantarkannya kami ke hotel tempat dimana acara akad besok terlaksana.

"Gilaaa mewah banget acara kamu Nik" sanjung Wahyu, sahabatku

"Keren - keren nggak pernah post cewek tahu - tahu nikah. Salut aku" timpal Fitra

Malam hari, saat semuanya makan malam. Aku keluar untuk menemui Dini. Entah ia dapat nomerku darimana.

Saat aku menemuinya di tepi pantai, ia langsung menamparku.

"Lo gila ya! Siapa yang mau nikah sama Lo?! Lo nggak sadar diri apa?"

Aku mendekat ke arah Dini. Ku dekatkan wajahku padanya.

"Aku lebih tua daripada kamu. Jadi jaga sikap kamu" tegasku

Dini tidak takut sama sekali, ia mendorong bahuku dengan telunjuknya.

"Gue anak bos Lo!" bentaknya

Suara Dini yang keras mencuri perhatian orang disekitar kami.

Ku tarik tangan Dini, ku bawa ia kembali ke hotel dimana ia menginap. Hotel kami terpisah.

Benar saja, Pak Heru sudah mencari keberadaan Dini. Kami bertemu di jalan menuju ke hotel.

"Papa kalau mau ngusir aku dari rumah aku akan pergi! Tapi nggak harus nikahin aku juga Pa! Papa aja yang nikah sama OB"

Tangan besar Pak Heru mendarat di pipi Dini.

"Jaga perkataan kamu! Niko ini lelaki yang baik buat kamu. Papa nggak mungkin menjerumuskan kamu, Nak!"

"Omong kosong! Papa mau menciptakan bahagia sendiri dengan Bu Shella kan? Papa menyingkirkan aku dengan cara menikahkan aku dengan lelaki yang nggak jelas ini?"

Dini pergi meninggalkan kami berdua di jalanan yang sepi. Aku hendak mengejar Dini. Aku tahu bahwa Dini orangnya nekat. Aku takut kalau ia melakukan hal yang tidak - tidak.

Namun Pak Heru menahanku. Beliau percaya bahwa Dini tak bisa kabur sebab ponsel dan dompetnya ada di tangan Pak Heru. Aku diminta untuk pulang dan beristirahat untuk persiapan hari esok.

Perkataan Pak Heru memang benar adanya. Proses Akad berjalan lancar. Satu hal yang tak kutemui, teman - teman Dini tidak ada satupun yang datang. Mungkinkah Pak Heru sengaja menyembunyikan pernikahan ini???

Saat sesi foto Dini juga nampak tersenyum bahagia.

"Gue capek mau tidur! Lo layani aja sendiri para tamu" bisik Dini

Ternyata ia hanya memakai topeng. Dibalik senyumnya yang manis ia menyembunyikan wujud aslinya.

Wahyu datang padaku sambil menunjukkan akun instagram Dini.

"ketemu Nik akun instagram istri kamu. Buset mantannya cakep Nik! Ada unsur bulenya"

Aku hanya bisa terdiam mengetahui sosok Barra yang dimaksud Dini. Ternyata jiwa kepo-nya Wahyu bermanfaat juga buatku.

Setelah acara selesai aku menuju ke kamar. Dini sedang menghapus riasannya.

"Dini, boleh aku minta kamu hapus foto Barra?"

"Kenapa? Lo nggak terima? Ya sama kalau gitu. Gue juga nggak terima nikah sama Lo"

Ponsel Dini yang tergeletak di meja ku sambar. Akupun berlari ke kamar mandi dan segera ku kunci. Tak ku hiraukan teriakan dan gedoran pintu dari luar.

AFTER MARRIAGE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang