03 | jadi kenyataan buruk

3.7K 152 3
                                    

Happy reading.
-
-
-
-
-

Rabu siang yang cerah, terlihat semua orang di ruangan kelas sibuk mengobrol, bermain handphone, dll.

Dosen yang mengajar hari ini tiba-tiba tidak bisa datang, dan lagi, tidak ada yang bisa menggantikan dosen tersebut untuk mengajar kelas Narren.

"Ren ren ren!"

"Apaan?"

"Main truth or dare yuk?"

"Hmm gaslah!"

"Si maya ajakin juga," Narren mengguncang-guncang tubuh Maya,

"bangun, jangan ngebo mulu! Ayok main."

"hmmm main apaan dah.."

"Truth or dare." Maya mendongak.

"wanjay, gass!!"

"Pulpen nya gue puter ya, ntar liat bagian tutup pulpen nya ngarah ke siapa." Livy mulai memutar pulpen di meja, di kanan ada Narren, di kiri ada Maya, dan di depan ada Livy.

Pulpen itu berputar terus menerus, sampai putarannya melambat dan tutup pulpen tersebut mengarah kepada...

Livy.

"Wahhhh livy nihh."

"Truth or dare liv?"

"Truth.."

"Pernah suka sama dosen ganteng ga?" Tanya Narren.

"Eh..? Pernah.." Jawab Livy sembari menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Sekarang, maya."

"Pernah makan sambil tiduran?"

"Jelas pernah lah anjayyyy."

Cukup lama mereka bermain, tutup pulpen tersebut sudah mengarah ke mereka bertiga, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk satu putaran lagi.

"Satu putaran lagi, setuju ga?"

"Setuju." Jawab Maya&Narren secara bersamaan.

Livy mulai memutar pulpen lagi, pulpennya berputar cukup cepat. Namun tentu saja, setelah beberapa saat, putarannya melambat dan melambat.

Maya.

Tutup pulpen tersebut mengarah kepada Maya.

"Mayaa!! Truth or dare??"

"Hmm, truth."

"Lo suka sama siapa di kelas??" Tanya Livy.

"Crush pertama lo?" Tanya Narren, Maya yang mendengar  pertanyaan dari kedua temannya itu terkekeh.

"Penasaran banget kayaknya sama orang yang gue suka."

"Dua pertanyaan itu, jawabannya Narren." Livy dan Narren membulatkan matanya sempurna, tidak menyangka jawaban yang dikatakan oleh Maya.

"apa.. gue..?" Tanya Narren sembari menunjuk dirinya sendiri

"Iya, tapi santai aja."

"gue tau lo suka nya sama sharetta, gue gapapa."

"ekhem! Udahan yok.." Livy menghancurkan kecanggungan yang datang tiba-tiba itu.

-

Sore hari nya, Narren sedang berjalan jalan dipinggiran kota. Rasanya, benar-benar tidak ada yang harus dilakukan.

Saat Narren melewati sebuah gang, dari dalam gang tersebut terdengar suara musik jazz seperti di bar-bar.

Narren yang penasaran, berjalan perlahan kedalam gang tersebut, lalu dia melihat ada 2 orang yang nampaknya berperan sebagai penjaga sedang berdiri diantara sebuah pintu dimana musik jazz tadi berasal.

Dunia Dewasa || [GxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang