09 | maafku hanya untukmu 🔞

6.5K 91 0
                                    

Happy reading
-
-
-
-
-
-
-
-

Sharetta melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, suara klakson yang diberikan untuknya tidak membuat ia memperlambat kecepatan mobilnya.

Setelah sampai, Sharetta menghentikan mobilnya didepan rumah begitu saja, tidak diparkirkan dengan benar atau dimasukkan kedalam halaman.

Sharetta langsung masuk kedalam rumah dan menuju kamar. Di dalam kamar, dia melihat Narren yang nampaknya baru saja terbangun dari tidurnya.

"eung.?" Narren menggosok matanya, menatap Sharetta yang juga menatapnya.

Rambutnya acak-acakan.

Dan itu terlihat sangat menggemaskan di mata Sharetta.

Sharetta berbalik badan dan menutup pintu, serta tidak lupa menguncinya.

Setelah itu, dia berjalan kearah Narren, naik keatas kasur dan duduk disamping Narren.

"ap-"

cup

Sharetta mencium bibir Narren singkat lalu tersenyum sembari menatapnya.

Tidak lupa dengan mengelus rambut Narren dengan perlahan dan lembut.

Narren hanya bisa diam sembari memperhatikan wajah cantik Sharetta yang kini tengah menatapnya dengan senyuman manis di bibirnya.

"Maaf. Ya?" Narren menaikan kedua alisnya dan menatap Sharetta.

"Maaf..?"

"Iya. Aku jahat ya?"

"Aku bikin kamu nangis ya?" Narren terdiam, apa ini adalah Sharetta kekasihnya yang dia kenal? Sungguh?

Sharetta membelai pipi Narren.

cup

Sebuah ciuman kembali mendarat di bibir Narren, namun sekarang tidak sampai disitu saja, Sharetta melumat bibir Narren dengan rakus.

Memasukkan lidahnya kedalam mulut Narren lalu memainkan lidahnya di lidah Narren.

mmhhhm

Sharetta melepaskan ciumannya, membiarkan Narren mengambil nafas.

Lalu kembali melumat bibir Narren, menjilatinya, menggigitnya, serta bermain dengan lidahnya.

nghm..

mmhpm..

Sekarang, tangan Sharetta turun dan berhenti tepat di pinggul Narren, lalu menarik celana Narren kebawah.

Belum melepas ciumannya, Sharetta mengelus paha Narren dengan gerakan keatas dan kebawah.

Euhhng

hmmppmh

Sharetta melepas ciumannya, lalu memberi kecupan di pipi Narren, dan tentu saja Narren tersenyum.

Dunia Dewasa || [GxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang