04 | takut tapi..

5.7K 155 11
                                    

Happy reading.
-
-
-
-
-
-

Selesai membersihkan kamar, Narren pun keluar dan menutup pintu kamar tersebut.

Awalnya dia tidak melihat dimana Sharetta, sampai akhirnya dia melihat Sharetta yang sedang membaca buku di sebuah sofa.

"Ngapain diem aja? sini." Ucap Sharetta tanpa melihat kearah Narren.

Narren menurut, menghampiri Sharetta dan duduk disebelahnya.

"lo suka sama gue kan?"

"ya..?"

"lo udah menarik di mata gue."

"tapi gue belum se obsesi itu buat dapetin lo sih."

"Lagian kayaknya lo gampangan." Sharetta mendekat kearah Narren, merangkul pinggangnya.

"mau nyoba sesuatu?"

"..." Sharetta tersenyum, mengarahkan kepala Narren agar melihat kearahnya. Lalu menghapus jarak demi jarak antara wajahnya dan wajah Narren.

Sampai akhirnya, jaraknya hanya tinggal beberapa inci saja.

"ap- "

cuph

Sharetta mencium bibir Narren singkat. Tentu saja, Narren terkejut dengan serangan tiba-tiba itu. Dia memegangi dadanya, jantungnya berdebar sangat kencang sampai rasanya akan melompat keluar.

"suka? hm?" Sharetta terkekeh melihat wajah Narren yang sangat merah dan tubuhnya yang gemetar.

"udah larut, besok harus kuliah kan?"

"tenang aja, supir gue bisa anterin lo pulang."

"i..iya.."

Sharetta pun menyuruh supirnya untuk mengantarkan Narren pulang, dan tidak lupa Sharetta juga mengingatkan Narren bahwa dia harus bekerja lagi sepulang kuliah besok.

-

Narren pun sampai di depan rumahnya, turun dari mobil lalu masuk kedalam halaman. Dia melihat seseorang sedang berdiri di depan pintu rumahnya.

Ketika Narren memperhatikan orang tersebut, tiba-tiba orang itu menoleh kearahnya.

"Maya?"

"Eh ren, balik juga lo."

"habis darimana?"

"kerja sambilan.."

"lo kerja? yaampun." Maya mendekati Narren, membelai pipinya.

"capek ya? Yuk masuk, gue bawain makanan nih."

"oke.."

Maya dan Narren pun masuk kedalam rumah, lalu mereka berdua duduk di sofa.

Narren hanya memperhatikan Maya yang sibuk mengeluarkan makanan-makanan yang dibawanya.

"lo pasti lapar kan?"

"makan dulu ya?"

"may, gausah repot-repot.."

"gue bisa sendiri." Maya memperhatikan tatapan Narren, lalu melihat Narren dari bawah ke atas. Matanya terkunci beberapa saat di bibir Narren, dan dia terlihat mengangguk-angguk kecil.

"Beneran? hm Yaudah gue pulang."

"maaf ya may.."

"gapapa." Maya mengambil ponselnya, lalu keluar dari rumah Narren.

Narren merebahkan tubuhnya di sofa, menatap langit-langit bersamaan dengan membayangkan kejadian tadi saat bersama Sharetta.

Dan itu mampu membuatnya tersenyum serta kegirangan, sepertinya dia tidak akan bisa tidur lagi malam ini.

Dunia Dewasa || [GxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang