10 | semua

2.4K 68 0
                                    

Happy reading.
-
-
-
-
-

Keesokan harinya, sinar matahari menembus tirai kamar yang menghalangi.

Saat Narren membuka matanya, hal yang pertama dia rasakan adalah sakit, perih dan pegal disekujur tubuhnya.

"ssshht.." Rintih Narren, dia menyentuh lehernya namun langsung tersentak. Rasanya seperti bekas cupangan dilehernya masih sangat baru.

Narren menghela nafas, lalu menatap wajah Sharetta yang sedang tertidur di sampingnya selama beberapa menit.

Sharetta membuka matanya dan langsung tersenyum.

"kenapa hm?"

"tatapan kamu bikin wajah aku kayak lagi di tusuk, haha." Narren yang mendengar itu pun lantas tersenyum kecil, dia mencoba bangkit dari posisi terbaringnya walau sedikit kesusahan.

Berbeda dengan Sharetta, dia bisa mengubah posisinya menjadi duduk dengan sangat mudah. Melihat Narren yang kesusahan, tentu saja Sharetta membantunya.

"sakit semua ya?"

"iya.. gitu deh." Sharetta tersenyum miring, menatap wajah Narren yang perlahan memerah.

"pas malem.. emangnya kita ngapain aja?." Tanya Narren, mendengar hal itu Sharetta menyeringai lalu tertawa kecil.

"kamu mau tau? semuanya?"

"aku bisa sebutin satu-satu, atau.." Sharetta mencodongkan tubuhnya agar lebih dekat dengan Narren, tangannya menyentuh paha Narren lalu mulai mengelusnya secara perlahan.

"harus aku contohin lagi? hm?"

"e-eh.? aku... ga-"

cup

Sharetta mencium bibir Narren singkat, tersenyum lalu mengelus rambutnya.

"just kidding babe."
(hanya bercanda sayang)

"badan kamu kan masih sakit."

"uhm.."

"udah yuk makan, aku yang masak." Narren terdiam sebentar lalu akhirnya mengangguk.

-

beberapa minggu setelah masalah itu selesai, semuanya berjalan seperti biasa dan lancar.

Narren tidak lagi terlalu sering bolos kampus, dan adam juga sudah berhenti melecehkan Narren.

Hari ini adalah hari kamis, jam istirahat di kampusnya Narren sedang berada di halaman belakang, duduk disebuah bangku sambil membaca buku dan headphone yang terpasang di kepalanya.

Narren menghentikan aktivitasnya karena merasakan seseorang duduk disebelahnya, dia melepas headphone nya lalu meletakannya di leher dan melihat kesamping.

Dan ternyata itu adalah hasbi.

"eh hasbi."

"kenapa lo berhenti? lanjutin aja, gue ngga bakal ganggu kok."

"hmm, nggak deh." Narren menutup bukunya dan melepas headphone di lehernya.

"lo ngapain kesini bi?"

"gue? hmm.."

"pengen liatin lo aja si."

"oh..- eh.? liatin gue?" Hasbi tersenyum lebar lalu mengangguk.

"kenapa? kayak gaada kerjaan aja lo."

"emang gaada kok."

"oh ya, ren coba liat gue."

"hm?" Narren sedikit membalikkan badannya agar berhadapan dengan hasbi, hasbi terdiam sebentar lalu tangannya sedikit menarik kerah baju Narren untuk melihat tubuhnya.

Dunia Dewasa || [GxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang