Sebelum pulang, Taeyeon mengajak Baekhyun untuk mampir ke minimarket yang tak jauh dari halte. Perutnya sudah sangat keroncongan sejak tadi. Ia membeli Kimbap segitiga rasa tuna dan minuman rasa jeruk sedangkan Baekhyun membeli Sosis rasa daging sapi dan air mineral. Setelah membayar, mereka duduk di kursi yang sudah disediakan di dalam minimarket itu.
"Kau datang kesini bukan untuk menjemputku kan?" Taeyeon menggigit Kimbapnya sambil menatap Baekhyun dengan curiga.
"Tentu saja bukan, kau percaya diri sekali," bantah Baekhyun. "Aku datang untuk menemui temanku dan kebetulan sebelum berangkat, aku bertemu dengan Ahjumma yang menitipkan payung padaku."
Baekhyun merasa gengsi jika harus mengakui bahwa ia rela datang hujan-hujanan hanya untuk menjemput Taeyeon.
"Memang siapa temanmu? Kyungsoo?" tanya Taeyeon.
Nama Kyungsoo dari kelas 3-3 terlintas di pikirannya. Ia sering melihat Baekhyun bersama Kyungsoo, mungkin karena mereka berada di klub yang sama. Kyungsoo juga sering mengajak Baekhyun dan dirinya untuk mengunjungi kafe milik ayahnya.
Baekhyun mengangguk. "Kami bertemu karena aku ingin menanyakan konsep yang cocok untuk album foto kalian nanti."
Baekhyun sudah bercerita kepada Taeyeon bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab untuk dokumentasi liburan para anggota OSIS di Everland hari Minggu nanti.
"Jadi kau sudah menemukan konsep yang cocok?"
Baekhyun mendadak tegang, ia tidak harus menjawab apa. "I-tu...bimil."
Taeyeon kecewa, bukan jawaban itu yang ia inginkan.
"Oh iya, dimana Tiffany? Biasanya kalian selalu bersama." Baekhyun mengalihkan topik pembicaraan.
"Dia pulang duluan karena sudah di jemput oleh supir keluarganya. Dia sempat mengajakku tapi aku menolak. Kau taukan kalau rumah kami berlawanan arah?"
Baekhyun mengangguk tanda mengerti. Selanjutnya Baekhyun hanya mendengar celoteh dari Taeyeon tentang kegiatannya hari ini hingga hujan hujan reda. Baekhyun bukanlah tipe orang yang suka berbicara banyak tetapi ia lebih suka menjadi pendengar.
....
Baekhyun-ah, maafkan Ibu.
Ibu tidak bisa memasakkan
makanan untukkmu. Ibu harus
berangkat pagi-pagi.Oh iya,
Ibu sudah meninggalkan
uang makanmu di meja belajar.Baekhyun yang sudah mengenakan seragam dengan rapi, melepas sticky note yang menempel di kulkas. Ia menghela napas, ibunya selalu saja seperti ini, selalu mementingkan pekerjaan daripada dirinya.
"Baekhyun!"
Baekhyun menoleh, mendapati Taeyeon berdiri di ambang pintu dengan senyum khasnya.
"Kaja kita sarapan bersama!"
Baekhyun merasa beruntung memiliki Taeyeon dan orangtuanya sebagai tetangganya. Karena tidak memiliki anak laki-laki, Tuan Kim sering mengajak Baekhyun memancing di akhir pekan walaupun terkadang ia tidak bisa mengiyakan ajakan itu karena sibuk dengan kegiatan klubnya. Sementara Nyonya Han sering mengundang makan di rumah keluarga Kim atau mengirim makanan dan camilan ke rumahnya. Bahkan mereka sering mengajak Baekhyun berlibur bersama.
Bagi Baekhyun, kehadiran mereka mengisi kekosongan dalam hidupnya karena perceraian orangtuanya saat berusia sepuluh tahun. Sejak perceraian itu, Ayahnya pergi dari rumah dan Ibunya sibuk bekerja untuk menggantikan peran ayahnya.
"Manhi meogo." Nyonya Han menyumpitkan sepotong daging ke atas mangkuk nasi Baekhyun.
"Gomapseumnida." Baekhyun tersenyum, ada perasaan hangat yang menjalar di hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable Love
Hayran KurguBaekhyun merupakan sahabat Taeyeon sejak kecil, ia menyayangi Taeyeon seperti saudaranya. Mereka selalu bersama, dimana ada Baekhyun pasti ada Taeyeon. Hingga suatu hari, Baekhyun menyadari bahwa ia memiliki perasaan lebih kepada sahabatnya itu. Apa...