First Impressions Date

87 0 0
                                    

Lagu 'racun dunia ' The Changcuters terdengar di laptop Rangga. Saat itu dia sedang menyelesaikan Edit foto acara ulang tahun pernikahan Om Robert dan Tante Diana.
"Wanita racun dunia,, karena dia butakan semuaa.... Racun....Racun...." begitu lirik nya dan lirik ini mewakili perasaan nya saat dia mengagumi kecantikan tante Diana dari foto hasil jepretannya. Ada beberapa foto yang sengaja Rangga minta untuk pose sendiri menggunakan dress dan ada juga foto dengan Jessy anak perempuan Tante Diana yang pastinya cantik seperti ibunya.

"Damn...masa iya gue suka sama doi? Aduh gimana ini?". Ucap Rangga dalam hati
Rangga mengakui bahwa dirinya tertarik dan suka dengan Tante Diana saat pertama bertemu di cafe Tante Wina. Pertemuan selanjutnya berakhir kecewa dengan perkataannya. Dan tambah kejadian beberapa hari lalu saat ulang tahun pernikahan nya Tante Diana terlihat sangat mencintai om Robert, terlihat dari gesture nya saat berpelukan dan berciuman. Semakin melihat foto tersebut semakin kagum dan menyukai Rangga dengan Tante Diana.  Namun apa daya usia mereka terpaut sangat jauh namun untuk postur ya sebenarnya Rangga tidak malu sama sekali jika jalan bareng atau menggandeng Tante Diana untuk jadi pacarnya. Wajah dan tubuhnya tidak menunjukkan bahwa dia berusia 43 tahun. Tapi yang menjadi masalah adalah dia itu istri orang.

"Ahh benar benar racun nih aduh.." kata Rangga mencoba menepis perasaannya kepada Tante Diana.

Pagi besoknya Rangga berangkat ke kampus untuk bertemu dosen pembimbingnya dan setelah itu Rangga seperti biasa nongkrong di kantin kampus sambil menunggu Amel beres jam kuliah. Hari ini Rangga tidak bekerja di cafe dikarenakan jika ada bimbingan skripsi Rangga ijin untuk tidak bekerja.

Rangga menunggu Amel karena ada keperluan untuk mengambil hardisk yang di pinjam Amel untuk keperluan kuliahnya. Tak lama kemudian Amel muncul dan mendatangi Rangga.
"Ciye dengar-dengar ada yang abis dapet job nih masa iya ga traktir."kata Amel sambil duduk di samping Rangga.

"Ihh tau dari sape kamu, sok tau ah.." jawab Rangga

"Tuh si Tomo kemarin cerita, katanya dapet tip gede juga ya. Ayolah apa kek traktir aku." Pinta Amel dengan manja.

"Ya dah abis ini kita makan pizza aku yang bayar, tapi itu hardisk aku mana? Aku butuh nih." Kata Rangga

"Astaga sayang, lupa ada di kos aku, gimana pizza nya nanti delivery ke kos aku aja kita makan di kos aku." Ajak Amel

"Ya udah terserah, ayo berangkat." Rangga sembari mematikan rokoknya di asbak.

Setelah itu Rangga dan Amel menuju kos dan sesuai janji Rangga membeli pizza untuk makan dengan Amel. Sebenarnya hardisk di kos hanya alasan Amel saja sengaja agar Rangga mau ke kos nya. Sudah dipastikan jika Rangga ke kos Amel mereka pasti melakukan aktivitas seksual yang biasa mereka lakukan. Seperti sudah menjadi rutinitas tanpa perasaan mereka melakukan hubungan intim berulang kali. Sore hari setelah mereka selesai melakukan 'aktivitas' tersebut tiba-tiba Handphone Amel ditelpon oleh nomer yang tidak ada dalam kontaknya. Amel menjawab telepon tersebut dengan nada gugup dan bingung lalu menutup telepon tersebut. Setelah itu menatap Rangga ingin menyampaikan sesuatu namun dia merasa sungkan.
"Kamu kenapa Mel?"tanya Rangga
"Janji jangan marah ya." Pinta Amel
"Iya deh emang kenapa sih" Rangga penasaran
"Tapi janji dulu." Amel memastikan
"Iya ampun ngapain aku marah sama kamu." Jawab Rangga meyakinkan.
"Iya itu barusan Denis telepon aku, katanya udah Deket Sama kos, dia mau mampir kesini. Tapi Di sini ada kamu dan kita abis 'gituan' pula. Duh gimana ya. Mau nangis..." jelas Amel yang sangat terlihat sifat remajanya.
"Oh, ya udah aku pulang sekarang, "jelas Rangga
"Ta,ta, tapi bagaimana dia kan dah mau sampe." Amel dengan raut panik
" dah tenang aja, kamu ga perlu takut, yuk ke anterin aku ke bawah sambil kamu nunggu dia." Jelas Rangga dengan tenangnya.

Lalu Rangga membongkar lemari Amel dan mengambil kaos acara Fakultas semester lalu yang kebenaran berwarna kuning cerah. Rangga lalu menggunakan kaos tersebut walaupun sempit namun itu semakin meyakinkan acting nya. Lalu Rangga meminta lip gloss milik Amel dan menggunakannya. Setelah itu mereka turun dari kamar kos lantai 2 ke arah parkiran. Disaat itu muncul  Denis dengan menggunakan motor masuk kedalam kos Amel.
Amel melambaikan tangan kepada Denis dan seketika Rangga berubah menjadi cowok kemayu lebih kearah banci.
"Mak makasih yak makarenanya, besok dese jangan lupa join acara senam nya Udin di tunggu sama bencong-bencong di sana." Ucap Rangga acting depan Amel.

Tante Dee | Wild Desire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang