End of The road

55 0 0
                                    

Sepulang dari shooting dan liburan di Bali hubungan Rangga dan Diana agak semakin jauh. Robert sekarang lebih sering di Indonesia dibandingkan dulu, ini membuat Diana tidak bisa bergerak bebas untuk bertemu atau berkomunikasi dengan Rangga. Sementara Clara makin lengket dengan Rangga, mereka sudah seperti suami istri. Intensitas bertemu mereka sangat sering hampir tidak ada hari mereka tidak bertemu. Jika ada pekerjaan luar kota sebisa mungkin clara mengikuti Rangga kemanapun dia pergi. Hampir setahun mereka berpacaran namun Rangga belum ada niat atau waktu untuk mengenalkan Clara kepada keluarganya. Sebagai layaknya orang berpacaran, Clara sangat ingin sekali mengenal keluarga Rangga.
"Sayang, aku mau tanya boleh?" Clara bertanya sambil merapihkan berkas di kantor Rangga.
"Iya, tanya apa tuh." Jawab Rangga dengan mata masih tertuju di layar laptop
"Kamu kok ga pernah ngajak aku kerumah kamu sih? Atau ngenalin aku ke keluarga kamu." Clara menanyakan dengan agak serius
"Iya nanti, belum saatnya." Jawab Rangga simple

Clara yang melihat Rangga sedang sibuk dengan kerjaannya tak mau bertanya lagi agar tidak merusak konsentrasi Rangga. Sebenarnya Rangga ingin membawa Clara ke rumah nya dan dikenalkan ke orangtuanya. Namun entah mengapa Rangga masih enggan dan belum mau, entah mengapa ada sedikit keraguan di diri Rangga tentang Clara. Sampai sekarang pun dia hanya bilang punya pacar jika keluarganya menanyakan tapi tak pernah dia bawa kerumahnya untuk dikenalkan.

Akhirnya Rangga mendapatkan kabar tentang progres kelanjutan pembuatan company profile hotel yang ada di Thailand. Pihak client meminta menyiapkan proses shooting 2 Minggu dari sekarang. Karena ini memakan biaya yang tidak sedikit Rangga lebih selektif dalam memboyong tim yang akan di ajak menggarap proyek tersebut. Singkatnya hanya 6 orang yang bisa Rangga ajak yaitu Tomo, Alif, Dafa, Raka dan Febri yang merupakan tim Rangga yang sudah biasa kerja dengan intensitas tinggi. Clara ingin sekali ikut namun dalam proses pembuatan paspor Clara terkendala berkas yang kurang. Maka dari itu Clara tidak ikut pergi ke Thailand bersama Rangga.
Proses pembuatan company profile hanya memakan 4 hari shooting makanya tak lama Rangga sudah kembali lagi ke Indonesia. Karena efesiensi yang lumayan Rangga bisa meraih keuntungan lumayan besar dan hasil nya dia akan bagikan kepada anggota tim yang tidak ikut sebagai bentuk bonus. Saat di kantor Rangga sedang mereview hasil kerjanya Barbara menelepon Rangga. Saat diangkat ternyata itu suara Diana, ia sengaja menggunakan handphone Diana agar Clara tidak curiga. Sebenarnya Clara sedang ada jam kuliah makanya dia tidak ada di kantornya Rangga.
"Beb, kalo aku ke kantor sama Barbara aman ga? Clara lagi Disana?" Tanya Diana
"Ga sih beb, dia lagi kuliah. Aman kok lagian kamu sama Barbara kan? Gak apa-apa lah." Jawab Rangga
"Iya sih, ya udah aku meluncur deh tunggu ya." Kata Diana sambil menutup teleponnya.
"Wah wah wah, kalo sampe ketemu dua-duanya bisa runyam ini." Kata Tomo yang tau kalau yang telepon barusan itu Diana.
"Aman bre, dia sama Barbara kok jadi tidak ada fitnah ahahha.." Rangga sambil ketawa-ketawa

Tak lama Diana dan Barbara sampai di kantor Rangga, mereka langsung naik kelantai atas menemui Rangga dan Tomo. Pertemuan mereka sebenarnya tidak ada kepentingan hanya sambil menunggu jam pulang sekolah Jessy anak bungsu Diana , Barbara hanya ingin menemani Diana yang ingin bertemu Rangga. Mereka berempat pun berbincang layaknya orang yang saling kenal lama. Barbara yang tau akan hubungan si Tomo pun meledeknya
"Aduhh duh nga, kalo temen dari jaman kuliah tuh emang dah soulmate ya, udah mana kerjaannya sama, eh selera nya juga sama. Sama-sama suka tante-tante aduh duhh..." Barbara sambil geleng-geleng.
"Maksudnya gimana Ra?" Tanya Rangga
"Tuhh, temen lu. Disangka gue ga tau apa haahha dia ada main tuh sama Friska temen gym gue. Hahaha " sambil menunjuk Tomo
"Whatt..??"  Diana terkaget
"Ahahahh hahaha" mereka tertawa lepas sedangkan Tomo hanya garuk-garuk kepala sambil malu-malu.
"Mo ati-ati, itu lakinya orang pemerintahan. Di tembak aja kepala lu nanti." Barbara mengingatkan
"Hehe itu udah ga Tante, cuma 2 kali ketemu aja sisanya aku ga lanjutin ngeri-ngeri sedap." Jawab Tomo
"Beda yaa sama Rangga, gas terus.." kata Diana sambil menepuk pundak nya.
Rangga menuju balkon kantor untuk merokok dan Diana menghampirinya untuk merokok dan meninggalkan Barbara dan Tomo yang sedang bercerita tentang Friska.
"Beb, 3 hari lagi Robert mau ke Malaysia, tapi dia hanya 2 hari. Kamu ada waktu gak buat kita berduaan?" Tanya diana
"Oke bisa aja tapi aku ga bisa keluar kota beb, disini-sini aja gimana?" Rangga menawarkan solusinya
"Iya boleh nanti aku booking room deh di tempat kita biasa." Kata Diana
Semenjak kejadian Di Malaysia Diana kadang merokok jika sedang suntuk dan lagi jenis rokoknya sama dengan Rangga.
Sedang asik ngobrol sambil merokok tiba-tiba Clara datang seketika Diana langsung merubah gaya bicaranya yang tadinya manja dengan Rangga.
"Hai Tante,..udah lama??" Clara datang langsung pelukan dengan Diana.
"Iya sayang dari jam 10 lah, ini sambil nunggu jemput anakku mampir sini aja deh." Jawab Diana sambil mematikan rokoknya
"Udah kan rokoknya, kedalem yuk Tante Disni panas." Ajak Clara

Tante Dee | Wild Desire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang