Reuni

216 0 0
                                    

Menjelang Siang hari tiba-tiba Rangga terbangun dari tidurnya karena sinar matahari memasuki jendela kamarnya. Kepala berat dan mata masih mengantuk karena banyak minum. Semalam dari acara nonton bareng liga Champions di sebuah Bar dikawasan kota Hujan. Rangga terbangun dan melihat Handphone miliknya mengecek chat atau telepon yang masuk di dalam Handphone nya. Setelah itu, Rangga menuju wastafel untuk cuci muka menyegarkan matanya yang masih ngantuk.

"Woii,mabokk Mulu lu Yee... pulang jam berapa lu..?". Ucap Tia sepupunya yang sambil menepuk pundaknya.
"Ihh bisa gak sih ga pake ngagetin kayak gitu, untung aje ni sikat gigi ga ketelen.." balas Rangga sambil mengusap bibirnya dengan handuk.
"Iya kata bi Asih lu pulang pas dia mau pasar, berarti lu jam 4 baru balik ya..?" Kata Tia sambil mengoles roti untuk sarapan.
"Iya abis nobar gw lanjut disana kan DJ semalam itu temen SMA gue jadinya sekalian liat dia maen. Eh,.. malah gw tepar."

"Ya tadi sih nyokap nanya kenapa lu pulang pagi, rada sewot juga tuhh.." kata Tia.

Sambil membakar rokok dan nyeruput susu buatan Tia, Rangga menjelaskan.
"Iyee gue tau, makanya gue bangun jam Segini, nyokap lu kan takut gue ga bangun terus ga bisa bantuin event reuni nya. Tenang aja prinsip hidup gue Workhard play Hard.."

Tia itu sepupu dari Rangga, mereka memang seumuran ya hanya beda 2 tahun lebih Tua Tia daripada Rangga. Biasanya saat liburan semester Rangga selalu datang untuk bekerja dan bantu usaha Cafe milik tantenya yaitu ibunya Tia. Daripada bolak balik kerumahnya Rangga jadi lebih baik dia tinggal dirumahnya Tantenya. Dan disana Rangga lebih bebas dan nyaman ketimbang dirumahnya sendiri.

Tepat pukul 1 siang setelah diberikan arahan oleh Tantenya, Rangga bergegas ke Cafe milik tantenya. Tugas dia adalah menyiapkan Sound Sistem dan dekorasi, maka dari itu Rangga pergi ketempat jual pernak pernik pesta sebelum berangkat ke cafe nya. Dalam perjalanan Rangga masih di telepon oleh Tantenya.

"Nga, Tante Carikan gelas Wine 1 set ya. Takutnya stok di cafe dah abis. Jadi kamu cari di Mall Bxxxxx aja di toko biasa kita beli. Ini Tante Transfer kamu sekarang." Kata Tantenya yang agak cerewet

"Siap Tante, ntar aku mampir. Asik bakal ada mabora mabora nih malam ini.. ikut ahh...." jawab Rangga sambil bercanda

"Halahh, masih kurang semalam?, saben dino ngombe waee.. tak laporin mama mu baru rasa.."
"Yaelahhh dikit Aee Tan..."
"Klo ada sisa tak kasih..." telpon di tutup

Tante Rangga seorang single parent, dikarenakan suaminya meninggal beberapa Tahun lalu karna serangan Jantung. Untuk menghibur diri dan cari kesibukan baru makanya Tante Wina membuat usaha Cafe. Malam ini memang sedang di booking oleh teman SMP Tante Wina untuk sekedar reuni kecil-kecilan. Makanya Rangga diminta untuk bantu.

Akhirnya acaranya pun dimulai jam 7 malam. Suasana ramai dan banyak gelak tawa. Teman-teman Tante Wina pun banyak yang datang. Ada yang bawa pasangan ada juga yang sendirian. Semua larut dalam pesta. Ditambah teman Tante Wina ada yang berprofesi sebagai penyanyi dan musisi. Sudah lengkap malam itu dalam riuh gembira Para Om dan Tante.

Diantara ramainya acara ada salah seorang wanita yang membuat Rangga tertarik. Dia datang sediri namun membawa koper, Rangga tidak tau kapan dia datang karena Rangga sedang sibuk bareng Chef di kitchen Cafe. Saat Rangga mau ambil minuman di area Bar Rangga melihat Waitress Cafe menyiapkan gelas Wine. Rangga pun terkejut Wanita yang dia perhatikan sejak tadi lagi duduk di meja Bar dan sambil mengeluarkan 3 botol Wine yang masih terbungkus rapih. Wanita itu menuangkan Wine sedikit kedalam gelas dan langsung meminum nya lalu terlihat bibirnya mengecap wine tersebut setelah itu dia tersenyum..

"Mmmm enak juga, Mas mau cobain? Nihh saya tuangin ya.."
kata wanita itu kepada Rangga
Rangga pun langsung mencoba minuman nya dan membalas sambil tersenyum
" enak nih Tante..." sambil mengacungkan jempol
Wanita itu melempar senyum lalu duduk kembali ke meja nya sambil melihat Handphone dan sesekali telepon.

Sekitar pukul 23.30 malam acara sudah usai, teman Tante Wina sudah Banyak yang pulang namun tidak dengan wanita yang memberikan wine kepada Rangga. Sambil beres-beres cafe dan saat sudah mau selesai tiba-tiba Rangga di panggil Tante Wina yang sedang mengobrol dengan Wanita pembawa Wine itu.
"Nga, ini kenalin Tante Diana,"
Nyodorkan tangannya kepada Rangga
"temen arisan Tante. Tante ini baru dari airport terus langsung kesini. Rumah kamu kan searah sama rumah Tante Diana, kamu anterin ya."
"Ya kalo ga keberatan sih mas, soalnya ngeri juga naik Taksi jam segini, driver di rumah katanya mobilnya sedang trouble jadi ga bisa jemput." Kata Tante Diana dengan senyum manisnya

"Boleh Tan, tapi aku ganti baju bentar yaa, soalnya ini basah keringat. " sambil mengkibas kaos nya

Singkat cerita Rangga sudah berada di mobil bersama Tante Diana, perjalanan kesana cukup jauh dikarenakan ada perbaikan jalan di jalan biasanya jadi agak memakan waktu. 5 menit perjalanan Rangga masih terdiam dan masih kaku untuk mengajak Ngobrol Tante Diana, namun dengan keahliannya Rangga pun berhasil mencairkan suasana dengan membuka omongan yang ringan.
"Aku pikir Tadi itu Tante tuh temennya Tia, soalnya tadi ngobrol sama Tia lama kan.."
"Yaa sama Tia sih aku juga temenan kok, selain sama mama nya, tapi masa kamu ga bisa bedain sih atau ga bisa liat gitu dari postur aku." Kata Tante Diana
"Justru itu Tan, Tante tuh beda makanya aku kaget taunya Temennya Tante Wina."
"Emang apa bedanya..?"
"Ya bedalah, Tante masih terlalu muda buat di panggil Tante.." kata Rangga sambil senyum
"Ihh kamu ngaco..anak aku tuh dah mau Kuliah tau.." balas Tante Diana sambil menepuk Lengan Kiri Rangga.
"Ah masa sihh ..aku kira Tante Yaa seumuran sama Tia .."
"Aku itu nikah umur 20-an, anak aku sekarang dah 3 SMA yang paling besar, yang kecil 2 SMP." Jawab Tante Diana sambil Membuka Botol Minum mineral nya.
"Jadi Tante seumuran sama Tante Wina ya ..? "
Lalu Tante Diana mengangguk...

Perjalanan masih berlangsung dalam perjalanan sesekali Rangga melihat Paha Tante Diana dari drees nya yang tersingkap. Posisi Tante Diana sedang bersender terlihat kelelahan dan tertidur. Sesampainya di daerah rumah Tante Diana Rangga menepuk pundak Tante Diana sambil membangunkan.
"Tante ini Dah sampe perumahan xxxx, ini kita kemana ya? " kata Rangga
"Lurus aja nanti ada belokan kedua ke kiri rumah pager hitam tinggi itu rumahku. " sambil bergegas merapikan barang bawaan Tante Diana

Setelah menurunkan barang Rangga langsung pamit ke Tante Diana, sambil berpamitan Rangga mencium tangan Tante Diana yang biasa dilakukan kepada orang yang lebih tua. Rangga menjalankan mobil sambil melihat Tante Diana melambaikan tangannya dan sekali lagi tante Diana tersenyum manis.
Dalam perjalanan pulang Rangga terbayang wajah Tante Diana dikarenakan dia sangat kagum dengan sosok wanita dewasa seumuran tantenya namun cantiknya seperti anak kuliahan. Dengan mata agak sipit oriental namun dia mengaku asli Jawa tengah, hidung yang mancung rambut boob ala Polwan, tinggi nyaris setinggi Rangga sekitar 168cm, tubuh ramping dengan bokong berisi serta untuk ukuran Braa mungkin sekitar 34 Cup D sebab saat menggunakan dress terlihat agak menyembul. Seketika Rangga ingat bahasa ditongkrongannya yang menyebutkan wanita seperti itu dengan istilah Tobron yaitu toket Brontak.
Ranggapun tersenyum geli mengingat istilah itu, dan mobil melaju cepat mebelah kesunyian malam hari.

Tante Dee | Wild Desire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang