Kejadian menginap di Hotel bersama Clara membuat mereka saling akrab. Walaupun tidak terjadi hal-hal yang menjurus, Rangga bersikap selayaknya seorang kakak untuk Clara. Clara terheran-heran melihat sikap Rangga yang sangat baik dan sopan.
"Masa iya cowok ga ada celah sih? Apa jangan-jangan dia Gay?"
Pikiran Clara berkecamuk.Saat breakfast di hotel, Rangga membicarakan soal projek motret Clara. Dia memberikan referensi dan mereka saling bertukar pikiran.
"Kalau mau konsep itu kudu ada set kamar dong, di studio aku bisa tapi kan properti nya repot banget." Kata Rangga sambil memikirkan konsep
"Di room hotel aja mas, yang ada balkon sama bathubnya." Clara memberikan ide.
"kita ngamar lagi? " tanya Rangga
"Ya kan gak apa-apa, lagian ngapain takut kita kan ga ngapa-ngapain, semalam aja kita malah tidur kan ga ngapa-ngapain." Ucap Clara.
"Iya juga sih, ya dah aku nanti cari lokasinya dulu. Besok aja apa gimana?" Tanya Rangga
"Jangan mas, 3 hari lagi aja deh aku dah janji sama si bencong Agus mau eyelash, biar proper aja saat foto." Clara memberikan alasan.
Sebenarnya Clara menahan beberapa hari untuk sesi pemotretan untuk menunggu masa menstruasi nya selesai. Jika ada kemungkinan mereka have sex Clara sudah siap. Dan memang Clara sangat penasaran sama Rangga yang bersikap biasa saja dengan dia.Pada hari yang dijanjikan akhirnya Rangga dan Clara menjalankan projek fotonya. Rangga menyewa sebuah Room hotel yang cukup besar, perlengkapan untuk kebutuhan foto sudah disiapkan di mobil. Rangga kini sedang berada dimobil menunggu Clara turun dari kamar kos nya.
"Maaf ya agak lama, tadi aku cari catokan rambut punya aku rusak jadinya pinjem temen kos aku tuh. Untung dia lagi di sini." Kata Clara sambil masuk ke mobil Rangga.
"Iya santai kok, kita ga buru-buru ini ya dah ni kamu lihat-lihat aja dulu referensi nya." Rangga sambil memberi kertas yang sudah dia print contoh-contoh pose.
"Oke deh mas, by the way aku baru sekarang lho dia ajak foto tapi di kasih ginian dulu sebelum foto."sambil membuka lembaran foto-foto contoh.
"Ya kalau mau hasilnya oke ya model jg harus pelajari konsep biar komunikasi nya sampai." Rangga menjelaskan
Singkat kata mereka sudah berada di dalam room hotel, Rangga mengatur set untuk foto dan Clara sedang sibuk makeup. Setelah semua siap Rangga memulai sesi fotonya dari kostum pertama dan Clara pun menunjukkan keahliannya menjadi model.
Clara cukup mudah untuk diarahkan, dia pun tidak segan-segan bertanya Harus gimana agar sesuai konsep yang Rangga mau. Baju yang digunakan Clara ada berbagai macam mulai dari lingerie, bra set underwear dan korset berikut stoking. Semua itu di beli Rangga untuk kebutuhan foto. Pose demi pose mereka lakukan, Rangga sempat meminta break sekalian mengganti baterai nya dan makan Kebetulan hari sudah menjelang gelap. Setelah memesan makanan melalui telepon resepsionis Rangga sambil review hasilnya yang masih ada di kamera sambil mengangguk yang berarti dia puas dengan hasilnya.
"Gimana mas hasilnya?oke?" Clara yang membawa nampan makanan yang diantar pegawai hotel dari pintu kamar.
"Lohh kok kamu yang bawa?"Rangga kaget melihat Clara
"Masa dia aku suruh masuk, ga enak lah masa dia mau liat kita lagi ngapain." Sambil ketawa-ketawa Clara berkataSambil menunjukan hasil jepretannya Rangga memberikan kameranya untuk di lihat Clara sementara dia meminum jus pesanannya.
"Dah makan dulu nanti liat lagi." Ujar Rangga.Mereka pun makan bareng dengan Clara yang masih menggunakan kimono. Sedikit banyak mereka membahas foto yang tadi di ambil barusan. Beres makan Rangga seperti biasa merokok dan Clara menambah makeup nya yang mulai pudar. Sesi berikutnya dilakukan Rangga karena tinggal 1 baju makanya proses ini berjalan cepat.
Sela-sela sesi foto Rangga menanyakan kalo konsep sexy seperti ini biasanya fotografer nya minta konsep 'lebih' atau Clara menolak.
"Ya kalo ada fee tambahan dari mereka sih aku mau cuma itu dah lama banget mas. Cuma..." kata Clara
"Cuma apa?" Rangga bertanya
"Cuma kalau mas mau konsep lebih aku mau foto nude sama mas Rangga, ga usah tambah fee juga mau kok.." Clara melepas bra dan underwear yang menempel di badannya.
Rangga terlihat kaget melihat Clara bersikap seperti ini. Namun dia sebisa mungkin menahan dan tetap melanjutkan foto Clara yang kini sudah tidak menggunakan pakaian. Mereka melakukan sesi foto nude dengan berbagai angle. Rangga terlihat bersemangat membuat foto-fotonya, dan Clara tersenyum karena membuat Rangga jadi salah tingkah.
"Mas aku mau di foto dari bawah jadi kayak gini lho.." sambil menunjukkan foto contoh foto model jepang.
"Ya udah kamu berdiri aku tiduran dari bawah biar angle nya dapet." Rangga bersiap mengganti lensa
Clara akhirnya berdiri diatas tubuh Rangga. Dengan pose sambil memegangi payudaranya, sesuai konsep foto yang dia mau. Saat Rangga melihat hasil fotonya di kamera tiba-tiba Clara duduk diatas paha Rangga dan menarik celana Rangga. Terasa penis Rangga yang sedari tadi ereksi di pegang oleh Clara. Rangga yang awalnya ingin menahan akhirnya luluh juga dengan perlakuan Clara. Sambil meletakan kamera. Rangga bangun dan mencium Clara dengan penuh nafsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tante Dee | Wild Desire
عاطفيةcerita pendek menceritakan kisah hubungan antara Rangga dan Tante Dee yang merupakan teman dekat tantenya Rangga. hubungan mereka terjalin lumayan lama. Rangga sendiri adalah seorang Anak muda 21 tahun yang penurut, gaul, tanggung jawab serta mengu...