ohh Ternyata..

71 0 0
                                    

Secangkir kopi hitam menemani hangatnya suasana pagi di teras balkon kamar Rangga. Pagi itu team produksi di Agency Rangga libur, karena kantor Agency Miliknya sedang renovasi. semua kegiatan yang berhubungan dengan client di handle melalui Virtual Meet. Pagi itu suasana kamar Rangga masih berantakan kertas naskah pre Production yang belum sempat dia rapihkan. Walaupun punya PRT, Rangga tidak mau merepotkan untuk membereskan kamarnya. 
Rangga sambil iseng melihat-lihat status WhatsApp di smartphonenya dan melihat ada snap WhatsApp Clara yang sedang memvideokan dirinya masih di mobil masuk gerbang Dufan dengan beberapa temannya di dalamnya. Rangga menanggapi status Clara

"Ciyee lagi liburan neh ma ayang.."

Tak lama Clara membalas,
"Ayang mana mas.? hehee ini bareng temen-temen sekelas. Biasa kita kalau mau liburan setelah UAS 'healing' bareng."

"Oww gitu, ya sudah have Fun yaaa jangan muntah naik Rollercoaster." Ledek Rangga

"Ihh ogah naik itu aku,, hehe oke deh mas makasih." Clara menjawab

Sambil melihat-lihat chat di grup alumni kampusnya sedang ramai masalah politik, namun malas untuk menanggapi nya karena Rangga tidak suka membahas itu.
Tak lama Rangga melanjutkan merokok di balkon dan hendak menghubungi Diana lewat chat. Saat Rangga mau mengetik tiba-tiba telepon Rangga berdering.
"Beb, kamu udah bangun?" Ternyata Diana yang menelpon
"Udah beb, nih abis ngopi. Aku baru mau chat kamu eh dah telepon." Jawab Rangga
"Beb, I'm sorry aku mau ngerepotin kamu bisa ga? please..?" Ujar Diana seperti sungkan.
"Loh ada apa toh sayang, santai lah mumpung aku lagi libur nih.." jelas Rangga
"Janji kamu jangan marah, please" Diana dengan suara sedikit sedih
"Okee, pelan-pelan ayo kenapa sayang? Ceritalah. Iya janji gak marah" Rangga menenangkan Diana

"Mmm, gini beb, keluarga aku ada musibah."
Belum selesai bicara Rangga langsung
"Apaa..? Kenapa kamu beb...?" Rangga dengan was-was.
"Denger dulu sayang, Ibu Robert sakit keras. Kata dokter waktunya gak lama. Robert minta aku ke Malaysia hari ini juga sama anak-anak. Kamu mau ga anter aku ke airport?" Pinta Diana penuh rasa sungkan.

"Driver kamu emang dimana?"
"Ya driver aku dah aku suruh Anter anak-anak barusan ke airport. Tadi aku cari tiket baru dapet yang flight siang." Diana menjelaskan

"Gimana beb? Kamu bisa anter aku siang ini?" Diana memohon kepada Rangga.

"Iya oke aku anter kamu, siang kan? Aku mau mandi dulu kalo gitu sama sarapan." Jawab Rangga

"Aku tunggu di rumah Barbara ya beb, thank you so much honey.." kata Diana

Sekitar jam 12 Rangga sampai rumah Barbara, di rumah Barbara ternyata hanya ada Diana dengan PRT Barbara.

"Loh Barbara kemana ? " tanya Rangga heran
"Dia lagi ketemu tim marketing di kantornya kan tempo hari aku cerita ke kamu kalo hari ini aku ada meeting panjang sama tim cuma karena ini urgent ya mau ga mau deh."
Diana sambil duduk di ruang tamu Barbara. Lalu Diana menarik tangan Rangga dan berkata
"Beb, I hope you can be wise Sama kondisi aku sekarang." Diana sedikit berkaca-kaca matanya merasa bersalah

"Sayang, aku gak masalah kok itu kan kewajiban kamu sebagai istri dia. Robert sedang membutuhkan kamu disana, aku rasa ini sudah sewajarnya kok. It's oke honey aku gak apa-apa." Rangga sambil membelai rambutnya Diana dan mengusap air matanya yang menetes.

Mereka berpelukan lalu Diana mencium Rangga dan berkata
"maafin aku, love you.."

Rangga memacu mobilnya agak cepat karena Diana mengejar flight sore ini. Perjalanan yang biasa di tempuh 2 jam bisa menjadi 1 jam kurang karena lumayan ngebut.

Akhirnya setengah jam sebelum jadwal penerbangan mereka sampai, Rangga mengantar sampai jalur drop off airport tanpa harus parkir. Sebelum turun Diana berpamitan dan mencium Rangga,
"aku bakal kangen kamu banget ini, sorry ya beb see you honey.."
"Take care beb.."

Tante Dee | Wild Desire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang