Alunan musik Jazz terdengar sayu di setiap sudut Resto di kawasan bukit dekat ibukota yang mengusung konsep Eropa. Tampak di area balcony ada banyak pasangan dan keluarga yang sedang makan malam. Suasana romantis ini semakin menambah syahdunya malam minggu ini. Aroma khas daging yang di grill serta sedikit aroma macam wine tercium di area tersebut. Di sudut pojok balcony Rangga dan Tante Diana sedang duduk saling berhadapan di sebuah meja yang sudah di set ala candlelight dinner Lilin dan vas bunga kecil menambah kesan romantis. Rangga dan Diana berbincang-bincang hangat dan sesekali ada tawa Antara mereka berdua. Sambil menyelesaikan main course mereka berbincang tentang kejadian kemarin sore saat Rangga acting menjadi gay.
"Kamu kok bisa sih tau-tau kepikiran acting seperti itu?" Tanya Tante Diana penasaran.
"Ya aku sih beranggapan si cowok itu ga bakal marah kalo Amel di datangi oleh cowok gay di kos nya." Jawab Rangga"Iya sih, kalo kamu tetap pada aslinya kamu mungkin bisa berantem tuh."
"Ya kalo pun berantem juga aku lebih baik ngehindar soalnya aku kalo dah di sitasi itu mungkin aku bisa gelap mata."
"Iya dong, badan kamu kekar gini,siapa juga pasti takut liat jika ngajak kamu berantem." Sambil mengelus tangan Rangga
"Aku mau tanya Tante, boleh?"
"Iya, tanya aja." Diana sambil menyuap irisan daging steak miliknya"Kok Tante ngajakin aku date sih? Kok bisa gitu kepikiran ngajak aku yang notabene ponakan dari teman Tante.?" Tanya Rangga.
Setelah meletakkan alat makannya di piring secara silang, Tante dia meminum sedikit wine lalu berkata
"Aku memang sejak dari awal kita bertemu di cafe Tante kamu, aku tertarik sama kamu. Ya walaupun awalnya aku cuma pengen iseng-iseng aja godain kamu. Tapi setelah kejadian kita di Coffee Shop aku berpikir kayaknya kamu pun tertarik dengan aku. Dengan kamu memberi aku suprise kecil-kecilan and aku lihat kamu orangnya baik dan aku ingin kenal kamu lebih jauh.""Ya, aku sih hanya berusaha bersikap baik sama Tante, toh dengan yang udah Tante kasih ke aku mungkin dengan cara itu aku bisa balas kebaikan Tante. Soal aku tertarik sama Tante ya siapa sih yang ga suka lihat Tante, cantik baik dan murah senyum." Kata Rangga sambil senyum tipis
"Terus kenapa kamu ga angkat telepon aku setelah pertemuan di Coffee Shop?"
"Mm, gimana yaa, aku tuh..." Rangga menjawab dengan sedikit keraguan
"Kamu kenapa??" Jari Tangan Tante Diana menggenggam jari Rangga
"Se, sebenarnya aku tuh waktu itu kecewa sedikit sama perkataan Tante ke Tia perihal hot chocolate yang aku pesen." Ungkap Rangga dengan terbata-bata
Sambil menghela nafas Tante Diana langsung tersenyum dan berkata dengan suara lembutnya
"Rangga,, kejadian itu aku punya dua tujuan dengan aku berbicara seperti itu. Yang pertama, Tia kan sepupu kamu, coba kalau dia tau kamu yang kasih minuman ke aku. Apalagi Tia udah bilang 'so sweet' kamu mau bilang apa sama dia? Coba kalau sampai Wina tau? Gimana jadinya ?""Iya sih Tante, ya aku ga tau mau bilang apa? Lagipula Tia itu orang yang penasaran terus dia tuh Pengen tau aja urusan orang." Jawab Rangga
"Nah itu kamu tau, sekarang paham kan kenapa aku berbicara seperti itu?"
"Oke aku paham dan ngerti banget, so yang kedua apa ?"
Sambil menatap mata Rangga Tante Diana bilang
"Aku mau tau aja reaksi kamu dengan aku bicara seperti itu. Dan ternyata kamu ga angkat telepon aku, ga bales pesan aku. Disitu aku berasumsi bahwa kamu mempunyai rasa ketertarikan sama aku dan Sampai kita bertemu di acara ulang tahun pernikahan aku. Aku ngerasa kok kalau kamu sedikit jealous liat aku sama suamiku."Lantunan musik jazz masih mengalun beberapa tamu di resto tersebut ada yang sudah pulang dan ada pula pasangan yang menghadap balcony melihat keindahan city view dari atas bukit sambil berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tante Dee | Wild Desire
Romancecerita pendek menceritakan kisah hubungan antara Rangga dan Tante Dee yang merupakan teman dekat tantenya Rangga. hubungan mereka terjalin lumayan lama. Rangga sendiri adalah seorang Anak muda 21 tahun yang penurut, gaul, tanggung jawab serta mengu...