Seorang pria tampan tampak sangat sibuk dengan alat-alat dapur yang dia pegang. Dengan cekatan dia membalik telurdadar yang sedang dia masak. Kemudian tangan nya dengan lihai memotong sayuran.
Pria itu hanya menggunakan celana tidur panjang tanpa atasan, dengan lihai menyiapkan makan malam untuk dirinya dan adik nya.
Sedang asyik memasak tiba-tiba tangan kecil melingkar indah
di perutnya. Tanpa menoleh ke belakang dia sudah tahu siapa pelakunya. Tentu saja adiknya, Letha. Karena hanya dia yang berani memeluknya, tidak mungkin para pekerja.
"Abang..." Panggil gadis itu dengan manja, tangan gadis itu terasa mengeratkan pelukannya.
"Minggir, saya sedang masak." Letha mendengus sebal mendengar nada bicara abang pertamanya yang tidak pernah berubah.
"Udah berapa kali Letha bilang, jangan pake bahasa formal. Nyebut diri sendiri pake kata 'abang' memang sesusah itu ya?" Tangan kanan gadis itu memukul pelan punggung Reylan. Tangan kiri nya masih setia memeluk abangnya.
"Sudah saya katakan saya
tidak bisa." Jawabnya sambil melanjutkan aktifitas nya tanpa terganggu oleh gadis yang terus memeluk nya. Dia meresakan tangan adik nya sudah tidak memeluk nya lagi, dia pun mendengar langkah gadis itu menjauh.
Letha duduk di meja makan dengan wajah sebal.
"Sidih siyi kitikin siyi tidik bisi!" Ejek nya menirukan Reylan.
Reylan datang ke meja makan dengan membawa semangat dan telur dadar di kedua tangan nya. Reylan mengambil tempat duduk di depan gadis itu.
"Kamu bisa meminta itu kepada kedua abang mu, Rega dan Reza." Tangan Reylab dengan telaten mengambil kan makanan untuk adik nya, setelah itu dia pun menghidangkan makanan untuk nya juga.
"Aku itu punya tiga abang," Letha mengangkat tangan nya sambil membentuk angka tiga. "Abang ketiga, sibuk sama kuliah nya sampe ga inget adek nya, abang kedua sibuk sama kerjaan nya sampe lupa kalo punya adik perempuan. Dan abang pertama, kaya kolega bisnis, semuanya formal." Keluh gadis itu, Rey masih setia memasang wajah datar nya sambil mencoba menghabiskan makan malam nya dengan tenang.
"Habis kan makanan mu dengan cepat, saya harus kembali ke ruang kerja. Selamat malam." Reylan bangkit dari duduk nya dan mengusap puncak kepala gadis itu dengan lembut, lalu pergi menuju ruang kerja papa nya.
"Ga mood makan aku,huh!" Gadis itu melipat kedua tangan nya
di depan dada, lalu memanggil pembantu di sana untuk membereskan makanan, dia hanya makan dua sendok tadi.
"Maaf ya, abang ku sayang. Bukan gamau makan masakan abang, tapi abang sih nyebelin bikin Letha ga mood makan." Ucap nya sambil menaiki anak tangga.
Dia mendudukan dirinya di atas kasur nya, bingung ingin melakukan apa, dia mengambil ponselnya dan tertawa ketika melihat puluhan chet dan panggilan dari Kana.
Dia membuka room chet nya dengan Kana, jika tidak di balas dengan cepat maka Kana akan mengamuk padanya besok.
Kana😋🧟
Woy lo dimana?
6 Panggilan suara tida terjawab.
BALIK!!! ABANG LO PULANG!! TUYUL!!!! 64(pesan)
Iyaa Kana, makasih ya udah khawatir sama Letha, tadi ada tugas kelompok
jadi Letha sambil main hihi...Saat ingin mearuh ponselnya, tiba tiba ada panggilan masuk, saat dia melihat tertera nama Farga di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRE (ON-GOING)
Teen Fiction"Kalo Letha cium di pipi nya aja boleh gak?" tawar gadis berseragam SMP tersebut. "Gak!" Tolak mahasiswa itu. "kalo di kening?" ucap nya lagi. pemuda itu melipat tangan di depan dada dan kembali menggeleng. "kalo di puncak kepala?" gadis itu menggel...