#4

40 4 0
                                    

"Hei, yang itu sudah bangun," Suara samar itu terdengar ketika dia terbangun dari pingsannya. Ketika kedua matanya terbuka setelah beberapa lama kegelapan, yang bisa dia lihat hanyalah empat orang asing yang sudah mengelilingi dan melihatinya seperti maling yang tertangkap basah mencuri ayam tetangga.

"Ini...dimana ya?" Dia bertanya pelan dengan linglung, mengabaikan sebentar keempat orang yang melihatinya itu. Seingatnya dia sedang dalam misi yang diberikan oleh atasannya dan dia juga sempat kena pukul oleh seseorang yang tiba-tiba datang terjungkir balik dari atas. Seperti....monyet.

"Hei. Hei. Kau tidak sedang amnesia kan? Sepertinya aku memang memukulnya terlalu keras," Naruto bicara sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah orang itu. Pria itu sendiri tampaknya sudah mulai connect dengan sekitar dan kemudian berteriak.

"AHHH! Kau! Manusia monyet yang memukulku!!" Dia berteriak dengan kencang. Semua orang tahu yang orang itu maksud adalah Naruto karena dialah yang memukulnya. Naruto mematung dengan senyum dipaksakan, urat-urat emosinya telah nampak menonjol di pelipis.

"Mo...nyet?"

"APA MAKSUDMU DENGAN MONYET, HAH?!!!!" Naruto berteriak emosi.

"Aduh...kepalaku," Satu suara terdengar lagi di tengah itu. Pria satunya yang berada di samping pria pertama juga terlihat sudah sadar. Dia mengernyitkan alisnya kemudian mengerjap-ngerjap sejenak. Berusaha membiasakan matanya dengan cahaya setelah beberapa lama yang bisa dilihatnya hanyalah kegelapan.

"Apa...yang terjadi?" Dia bertanya bingung melihat sekitar. Otaknya masih berusaha mengumpulkan kesadarannya yang masih belum penuh. Ketika pikirannya setidaknya sudah mulai connect, dia terkejut saat menyadari bahwa tangan kakinya telah diikat. Bertambah kaget lagi begitu tahu bahwa rekannya juga berada dalam situasi yang sama dengannya.

"Ah...maaf ya. Kami melakukan hal ini. Kami cuma mau mengetahui sesuatu," Shikamaru yang pertama bicara, membuat kedua pria itu kembali memusatkan perhatian.

"Apa? Jangan-jangan kalian ini bukan dari Gyogakure ya? Kalian kelihatan mencurigakan," Pria kedua bicara dengan alis mengernyit, menatap dengan curiga ke arah mereka.

"Yah...memang sih. Sebenarnya, kami dari Konohagakure. Shinobi Konoha" Ino yang menjawab pertanyaan itu.

"Konoha ya? Desa besar seperti itu, apa yang mau kalian lakukan di sini? Kalian mau macam-macam dengan desa ini ya? Dengar, kalian tidak akan dimaafkan jika membuat masalah di sini! Kami bisa melaporkan kalian dan membuat kalian tertangkap, camkan itu!" Pria pertama mulai mengancam meskipun seharusnya dia tahu dan sadar diri bahwa kondisinyalah yang tengah terpojok saat ini. Tapi, tentu saja, ancaman sebatas itu takkan sanggup membuat 4 orang di hadapannya merasa gentar atau melepaskan mereka berdua.

"Kami tidak membuat keributan di sini, kami hanya menjalankan misi. Lagipula, kami ingin tahu sesuatu hal. Informasi yang harus kami ketahui. Jadi, kalian harus menjawab pertanyaan kami," Kata Shikamaru lagi. Dia tak punya waktu untuk menanggapi ancaman pasaran seperti itu.

"Cih, kalian kira bisa dengan begitu mudahnya mendapatkan informasi dari kami? Kami itu pasukan penjaga Gyogakure yang setia dan patuh pada perintah. Jadi apapun yang kalian lakukan, itu tak ada gunanya!" Pria kedua bicara, dengan raut wajah serius dan begitu tenang. Ucapannya membuat Shikamaru menghela nafas malas. Aduh...kalau begini sih jadinya merepotkan. Tidak bisakan mereka asal kerjasama dan menjawab, begitu?

"Begitukah?"

Tapi, di tengah itu, Naruto tiba-tiba angkat bicara. Dia bertanya dengan nada yang sengaja dibuat-buat. Dia berjongkok di depan mereka dengan seringai lebar, membuat teman-temannya yang melihat hanya bisa kebingungan. Apa yang mau dia lakukan?

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang