#6

37 5 0
                                    

"Begitu, ya," Shikamaru bergumam sambil memegangi dagunya, berfikir. Dia jelas mengerti bagaimana situasi yang dialami oleh kedua rekan di depannya ini. Jadi, dia tak bisa menyalahkan mereka.

"Karena kalian melakukan ini untuk kebaikan sih, aku rasa tidak masalah," Ino asal nyelonong duluan. Dia juga pasti akan merasakan hal yang sama jika berada di sana. Merasa serba salah. Inginnya menolong tapi ingat misi. Naruto dan Sakura mempunyai keberanian dan keputusan yang benar dan sangat patut diapresiasi.

"Sudah kubilang kan? Ini bukanlah masalah. Shikamaru akan mengerti," Kata Naruto dengan senyuman lebar.

"Dia bilang akan membelaku mati-matian kalau dimarahi" Sakura menanggapi senyum lega Naruto.

"Oh ya?"

"Tapi, kalau sudah begini jangan tiba-tiba jadi marah gara-gara aku mau membela Sakura-chan! Itu mah tidak adil!"

"Yah...asalkan dia bisa menjaga rahasia ini, aku rasa tidak akan ada salahnya," Kata Shikamaru kemudian. Rasanya terdengar begitu salah jika dia memarahi mereka berdua atas keputusan yang mereka ambil. Ucapannya dibalas senyuman dari Naruto.

"Tentu saja. Dia tak akan bilang kok," Katanya.

"Selain itu, apa kalian bisa mendapatkan informasi lain? Maksudku, mungkin dari rekan tenaga medis kalian itu?" tanya Shikamaru. Selain bahwa beban Naruto dan Sakura untuk menyembunyikan identitas asli mereka berkurang lebih ringan dengan dikuranginya satu orang, hal ini bisa juga jadi kesempatan besar bagi mereka mengorek informasi lain. Pertanyaannya tidak dibalas dengan terlalu memuaskan.

"Sayangnya tidak,"

"Iya. Dia bilang dia tak punya informasi apapun," Kata Naruto. Ingatannya kembali pada malam itu, ketika mereka membicarakan ini.

"S...Shinobi Konoha?" Saino mengulang kata itu dengan kaget dan tak percaya. Dipandangnya terus menerus Naruto dan Sakura secara bergantian, sempat berprasangka kalau ini sebenarnya hanyalah prank atau April fools belaka. Tapi, bukannya menarik kembali pengakuan mereka, Sakura selanjutnya malah bicara.

"Ya. Pertama kami minta maaf karena telah membohongimu. Kami bukan dari Torigakure tapi dari Konoha. Kami ke sini karena sebuah misi dari hokage," Kata Sakura. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk langsung mengakui semuanya saja pada Saino. Lagipula, alasan macam apalagi yang bisa mereka karang untuk menutupi semua kejadian sebelumnya? Jelas tak mungkin dia mengaku bahwa bakat terpendamnya dalam medis mulai bangkit atau tiba-tiba mendapat power up karena kondisi yang mencekam. Tidak, mereka pikir ini apa? Cerita fiksi? (bukannya iya?)

"Misi di sini? Di Gyogakure?" Saino mengulang dengan suara pelan. Jelas terlihat bahwa dia masih syok dan belum bisa mencerna semua informasi yang diberikan kepadanya.

"Memangnya, misi seperti apa yang kalian lakukan di sini hingga harus menyamar jadi dokter baru?" lanjutnya, melontarkan sebuah pertanyaan yang jelas akan ditanyakan oleh semua orang yang berada di posisinya. Pertanyaannya membuat Naruto dan Sakura saling bertatapan. Mereka nampak sedikit ragu apakah perlu untuk menceritakan misi mereka secara lebih jelas pada Saino.

"Yah...akan sedikit panjang kalau menjelaskannya secara rinci. Singkatnya, kami dapat klien dari desa ini yang mengatakan bahwa dia curiga bahwa kepala desa sebenarnya sedang menyembunyikan sesuatu yang berbahaya. Jadi, kami ke sini untuk mencari bukti. Lalu, kami berfikir bahwa mungkin bisa mendapatkan satu dua informasi jika menyamar di sini karena kepala desa adalah penanggung jawab rumah sakit ini," Jelas Naruto, memutuskan untuk menceritakannya. Penjelasannya membuat Saino semakin terkejut.

"Kepala desa? Maksudmu, kepala desa sedang menyembunyikan sesuatu? Apa yang disembunyikannya?"

"Entahlah. Itulah apa yang sedang kami cari tahu," Sakura melanjutkan. Saino tampak diam dengan wajah yang masih tidak percaya. Meskipun kedua orang di hadapannya ini telah menjelaskan semuanya dengan jelas, bukannya membuat dirinya paham, itu justru membuatnya semakin tidak bisa berkata apa-apa. Terlalu banyak hal yang harus dicernanya sehingga dia tak tahu harus berbicara seperti apalagi.

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang