#7

47 4 0
                                    

"Kalian yakin...dengan informasi itu?" Shikamaru bertanya. Sekali lagi memastikan tentang kepastian informasi yang baru didapatkan oleh kedua temananya itu. Menanggapi ekspresi berfikirnya, Naruto mengangguk yakin.

"Tentu saja!. Kami mendengarnya sendiri. Kami yakin tentang itu!" Dia menjawab tanpa keraguan. Ucapannya membuat Shikamaru sekali lagi berfikir. Informasi yang mereka sampaikan sungguh menarik.

"Tapi, bagaimana kalian bisa membuatnya mengatakannya? Bukankah sebelumnya kalian tidak mendapatkan informasi apapun darinya?" Tanya Ino sedikit heran. Tadi, ketika kedua orang ini baru saja pulang dari rumah sakit, mereka langsung mengatakan baru mendapat satu informasi tambahan yang mungkin berpengaruh penting pada misi mereka.

"Kami sendiri sebenarnya tak terlalu mengerti apa yang terjadi. Tadi dia datang dan mengatakannya sendiri pada kami," Kata Sakura. Ingatannya kembali menjelajah ketika Saino datang ke ruangan mereka tadi siang.

"Haruno-san, Kuroi-san," Kedua orang itu menoleh dan mendapati Saino berdiri di dekat pintu.

"Hazegawa-san?"

"Ada sesuatu...yang ingin aku katakan," Suaranya sedikit memelan tapi ekspresinya mulai menegas. Hening sebentar. Naruto dan Sakura tampak terkejut dan tak mengerti. Apa hal yang ingin dikatakannya itu?

"Ini tentang kepala desa," Suara itu benar-benar jadi pelan, tapi itu sudah cukup memberikan gelombang keterkejutan lain bagi yang mendengarkan.

"kepala desa...maksudnya?" Naruto bicara dengan tidak mengerti. Dia jelas tak mengerti kenapa Saino tiba-tiba datang ke ruangan dan ingin mengatakan sesuatu tentang kepala desa. Apakah dia memang mengetahui sesuatu? Layakkah dirinya untuk berharap dengan hal yang akan dikatakan oleh Saino ini?

Ekspresi yang dipasang dua orang itu hanya membuat keraguan Saino sejenak kembali datang. Dia menundukkan kepala. Berusaha mempertanyakan dirinya sendiri sekali lagi.

Yakinkah kau?

Mungkin dia ingin berkata 'tidak jadi', kemudian berbalik dan pergi mengurusi pekerjaannya dengan tenang. Tapi, kakinya tiba-tiba berubah kaku. Dia tak bisa pergi. Tak bisa pergi sebelum membebaskan hal yang ingin dikatakannya.

Setelah menghela nafas sekali, dia memutuskan untuk tidak perlu menunggu lagi. Dipandangnya kedua orang itu dengan keberanian yang berusaha dia kumpulkan.

"Kalian benar," suaranya masih terdengar begitu pelan. Tapi, bagi Saino ini adalah langkah awal yang begitu berat.

"Dugaan kalian benar. Sepertinya, kepala desa memang sedang merencanakan sesuatu," Ucapannya itu langsung membuat dua pasang mata yang melihatnya dengan ingin tahu mulai melebar.

"T...Tunggu dulu! Aku masih tidak mengerti. Apa maksudnya itu?" Naruto tampaknya belum mengerti karena Saino tidak menjelaskan dengan benar. Kali ini Saino hanya diam, tidak kunjung menjawab.

"Bagaimana bisa kau tahu, Hazegawa-san? Tolong jelaskan dengan lebih jelas," Sakura memberikan pertanyaan yang mungkin hampir sama maknanya dengan Naruto. Saino menghela nafas sebentar. Dia bingung harus menceritakannya darimana.

"Sebenarnya, aku tidak tahu apakah informasi ini ada hubungannya dengan yang sedang kalian cari. Tapi, aku sebenarnya tahu kalau kepala desa melakukan korupsi," suaranya makin memelan di akhir, tapi masih cukup jelas didengar. Naruto dan Sakura mengernyitkan alis.

"Korupsi?!"

"Apa maksudmu? Darimana kau mengetahui hal itu?"

"Aku sempat tanpa sengaja melihat sebuah dokumen yang berada di ruangan kepala desa di rumah sakit ini. Di dalam situ sudah menunjukkan secara jelas bahwa kepala desa mengambil dana rumah sakit untuk keperluan pribadi. Sebenarnya, biaya rumah sakit memang mulai dinaikkan, dan dia mengatakan itu untuk memperbaiki fasilitas dan renovasi bangunan. Tapi, sepertinya bukan begitu,"

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang