#8

34 5 0
                                    

'Buak!'

Satu orang lagi tumbang. Di sekitar mereka sendiri sudah ada banyak sekali shinobi yang tepar tak berdaya. Jelasnya, mereka berdua berhasil mengalahkan sekitar 3/4 dari pasukan yang mengepung mereka hanya dengan tangan kosong.

"Aku sudah lelah. Bosan. Aku ingin mengeluarkan cakhra sedikit. Apakah aku tak bisa setidaknya mengeluarkan satu rasengan, begitu?" Naruto mengeluh.

"Kita kesini untuk menolong, bukannya membantu menghancurkan rumah sakit," Sakura menanggapi membuat Naruto meringis.

"Kalau begitu sih, apa boleh buat ya?" Satu pukulan lagi mendarat tepat di wajah salah seorang shinobi, sebelum suara derap kaki lain terdengar dari kejauhan. 

"Yang benar saja! Masih ada yang lainnya lagi?! Baiklah kalau begitu!!!" Naruto makin berapi-api, oke biarkan saja dulu dia. Kita geser dulu ke dalam rumah sakit. Saino yang asli sendiri berada dalam rumah sakit juga. Tepatnya setengah jam sebelum waktu perjanjian, dua shinobi Konoha itu datang dan menjelaskan rencana mereka sekaligus menceritakan tentang apa yang sebenarnya ingin dilakukan oleh kepala desa. Saino sangat terkejut tentang itu dan lumayan takut untuk menyetujui rencana keduanya tapi akhirnya dia tetap mengiyakan. Kemudian, selama percakapan itu berlangsung, dia hanya bersembunyi sambil mendengarkan. Mendengar obrolan itu saja sudah membuatnya begitu takut. Jika dia berada di posisi itu, maka tak diragukan lagi bahwa dia akan berada di kebimbangan yang sangat besar. Dia sungguh merasa beruntung saat ini.

"Ternyata kau ada di sini ya?" Dan, suara itu seakan menghancurkan keberuntungannya hari ini.

"Sedang bersembunyi?" Itu adalah kepala desa dengan ketiga shinobi yang mengikutinya. Tubuh Saino sekejap menjadi kaku melihat senyum licik yan terpampang itu.

"Aku sangat terkejut, selain ternyata mereka berdua adalah shinobi Konoha yang mencoba untuk menghancurkan semua rencanaku, ternyata kau ikut serta dalam hal ini. Tak diragukan lagi, aku sangat kaget. Kenapa kau berubah menjadi seberani ini, Hazegawa? Apakah kau sudah tidak peduli lagi dengan pekerjaanmu dan kehidupanmu?" Seperti biasa, kepala desa ini memberikan ancaman dengan senyumnya yang mencerminkan kemenangan, padahal menang saja belum. Tapi, itu sudah berhasil membuat Saino tak berani bicara. Tubuhnya nyaris tak bisa digerakkan.

Gawat. Sungguh gawat.

"Tapi, tenang saja tentang itu. Aku selalu memberikan kesempatan kedua. Kau hanya perlu melakukan apa yang kuminta. Tenang saja, ini sangat mudah,"

"Aku ingin kau menyebarkan informasi bahwa dua orang itu adalah shinobi yang menyamar di sini untuk mengacaukan desa ini," Saino melebarkan matanya mendengar itu. Apa? Apa yang tadi dia katakan?

"Siapa mereka dan tujuan yang mereka punya di sini pasti belum diketahui oleh banyak orang kecuali kau dan aku. Karena itu, aku ingin kau menyebarkan informasi tentang mereka yang ingin membuat kekacauan di desa ini. Dengan begitu, mereka akan mendapatkan kesan buruk dan diusir dari sini. Artinya lagi tak akan ada yang percaya dengan kata-kata mereka. Tenang saja, tak akan ada yang tahu kau berbohong, dan sekaligus tak akan ada yang akan membocorkan ini. Semua orang akan mempercayaimu, kau adalah seseorang yang selalu dipercaya di rumah sakit, kan?" Dia menjelaskan dengan seringai liciknya. Saino hanya bisa diam.

"Dan, tenang saja tentang imbalan. Aku akan memberimu seberapa banyakpun kau mau. Itu imbalan yang seimbang bukan?" Kepala desa itu melanjutkan.

"Tidak. Aku-"

"Tapi, kalau kau menolak," kepala desa memotong kata-kata pelan yang dikeluarkan oleh Saino.

"Aku akan membuatmu menyesal karena telah menolak kebaikan hatiku. Lagipula, bahkan jika kau menolak, mereka tak akan bisa mengalahkan pasukanku sebanyak itu hanya dengan berdua. Mereka akan tetap tertangkap. Jadi, aku hanya memberikan sedikit kesempatan yang menguntungkan untukmu." Saino menunduk. Ini lebih buruk dibanding yang dia kira. Sebenarnya, jika dia menurut dia akan mendapat keuntungan yang besar. Lagipula, yang dikatakannya memang benar. Seberapa kuatpun mereka, bahkan walau mereka adalah shinobi Konoha sekalipun akan sangat sulit untuk mengurus pasukan sebanyak itu. Mereka akan tetap tertangkap. Singkatnya, dia akan mendapatkan kerugian lebih besar jika menolak. Tapi, apakah boleh seperti itu? Naruto dan Sakura. Mereka...

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang