010.

566 41 2
                                    

- Senyuman Manis Tian Yang Khas -

Joan, dia tengah sibuk-sibuknya bekerja malah teringat dengan senyum manis milik Tian, semakin ia lupakan semakin terbayang-bayang di benak kepalanya seorang.

Dia menjadi senyum-senyum sendiri seperti orang gila, senyuman Tian itu adem bawaannya, memiliki ciri khas yang kalem dan manis dibanding gula.

Joan hampir tak bisa menahan dirinya untuk tidak bersikap aneh karena hal tadi, tetapi dia lebih menjadi jantungan lagi ketika Tian meneleponnya.

" KAMBINGGGG GA BERANI AKU ANGKATNYA " batin Joan yang menjadi panik seorang.

Yuda yang lihat itu hanya bisa geleng-geleng saja, dia paham kenapa Joan seperti itu sebenarnya makannya dia mendiamkannya.

" Biasanya itu, kalau orang baru jatuh hati kayak gitu nya itu " ujar Yuda seorang diri dengan nada pelan.

Bertepatan dengan Yuda keluar, Joan mengangkat telepon itu sambil senyum-senyum padahal Tian hanya menanyakan hal simple.

" Siang mas, mas nanti makan di rumah atau ngga? " tanya Tian yang membuat Joan kaku untuk menjawabnya.

" A-ah di rumahnya, k-kenapa? " balas Joan dengan cepat.

" Eumm... mas nya sendiri kenapa? kok kaku banget??? " tanya Tian yang mendengar jawaban Joan kala itu.

" Ngga nya, kalau ga ada lagi aku matikan ya? soalnya mau lanjut kerja " balas Joan lagi dengan cepat.

" Oh iya, semangat yaa " ujar Tian yang mematikan telepon itu.

Joan sendiri terdiam mendengar itu, sungguh rasanya dia menjadi kaku tak jelas karena hal itu aja dan dia terduduk lemas di kursinya.

Yuda yang masuk melihat Joan melemas tanpa sebab membuat Yuda khawatir dan menghampirinya.

" Bang? napa kau? " tanya Yuda yang mendapatkan tatapan sayu dari Joan.

" Ga... " balas Joan yang masih lemas.

Yuda makin heran akan hal itu, sampe dia ambilin segelas air hangat buat Joan biar ga lemas lagi tapi tetap aja si Joan ini melemas badannya.

" Halah mati kau lah bang gatau lagi aku itu " ujar Yuda yang akhirnya bodo amat.

Jujur aja ya, Joan ini udah ga sanggup buat megang apapun saking lemasnya kayak orang sakit tapi badannya ga pucat sama sekali.

Hingga ada sekitar satu jam lebih Joan kayak gitu aja, Yuda udah pasrah dan mikirnya mungkin si Joan ini lagi liat hal apa gitu yang bikin dia melemas selama itu.

Dan bertepatan dengan jam makan siang, Joan segera pulang ke rumah dengan senyum sumringahnya itu, Yuda udah merasa janggal akan hal itu.

Sampe di tanya bang Tama yang heran melihatnya "Si Joan itu kenapa sebenarnya? kayak orang aneh aja" tanya bang Tama ke dia, tapi si Yuda juga ga tau penyebabnya kenapa.

Joan pulang dengan hati gembira, sesampainya dia di rumah dia itu di sambut hangat dalam keadaannya yang bahagia, tentram, damai, sejahtera.

Tian menyambut suaminya itu dengan hangat, Joan paling suka kalau di sambut dengan hangat seakan-akan dia di apresiasi akan hal yang ia lakukan.

" Gimana kerjaannya? udah selesai? " tanya Tian yang berjalan menuju dapur.

" Ah udahnya " jawab Joan yang terpaksa berbohong karena kerjaannya belum selesai.

" Yaudah mas ganti baju aja dulu biar badannya enakan dikit " sahut Tian yang membuat Joan segera menurutinya.

Joan mengganti bajunya dan Tian menyiapkan makan siang, mereka berdua makan siang sambil mengobrol hal hal kecil.

" Mas nanti ke kantor lagi? " tanya Tian kepadanya.

" Iya, emangnya kenapa? " tanya Joan balik kepadanya kala itu.

" Ohh gitu, pengennya tadi ajak mas buat beli mainan baru soalnya ada series terbaru dan aku kepengen sih " jelas Tian panjang lebar.

" Oh iya nya? kapan kapan lah ya? soalnya nanti sibuk aku " tanya Joan lagi.

" Iya gapapa kokk ntar kalau mas nya udah ga sibuk baru aku ajak " ujar Tian yang menyudahi percakapan itu.

Selesai makan siang, Joan ini masih membantu Tian buat beresin makan siang mereka saking terbiasanya di rumah dulu.

Setelahnya Joan siap-siap buat pergi ke kantor lagi dan Tian mengantar Joan hingga depan pintu rumah, Joan pergi dengan motornya karena malas membawa mobil.

Sebenarnya sedari tadi Joan memikirkan series terbaru apa dari mainan yang sering Tian lihat, di kantor dia mencoba mencari tentang hal itu dan menemukannya.

Rupanya yang series terbaru itu tentang mainannya itu, makannya itu lah kenapa tadi si Tian mengajak Joan buat pergi tapi ga jadi karena Joan sibuk dengan kerjaan.

" Oh ini alasannya " ujar Joan dengan nada pelan.

Tiba tiba saja Yuda masuk dan sedikit kaget melihat Joan yang mendadak sehat bugar al wafiat, soalnya tadikan dia pucat gitu.

" Wee bang udah baikkan kau? bagus lah kalau udah " sapa Yuda yang membuat Joan segera menoleh ke arahnya.

" Wkwk ya gitulah " balas Joan yang tersenyum mendengarnya.

Setelahnya si Joan ini ga lanjut kerja, malahan buka web marketplace online untuk nyari suatu barang, untuknya ada dan dia segera beli pake sistem tf.

Habis itu dia lanjut kerja sambil senyum senyum kayak orang gila, Yudha tuh ngeliat tapi dia gatau apa alasannya sampe si Joan jadi kayak gitu.

" Bang? yang jatuh cinta nya kau? " tanya Yuda pada akhirnya kepadanya.

Joan yang mendengarnya malahan bingung mau menjawab apa, dia sendiri juga ga paham sama sekali dengan perasaan anehnya ini.

Semenjak adanya Tian, mood nya menjadi lebih swing dibanding biasanya karena dulu dia ga segininya kalau jatuh cinta.

" Entahlah, aku pun ga paham juga " balas Joan yang membuat Yuda semakin bertanya-tanya akan hal itu.

" Kayaknya kau benaran jatuh cinta " sahutnya Yuda yang membuat Joan jadi kepikiran akan hal itu.

" WADAW JATUH CINTA KAU AH, MAIN KALI KAWAN AWAK INI " teriak Niko yang baru aja dateng ke ruangannya.

Keduanya segera menoleh ke suara yang besar itu, Joan hanya bisa geleng-geleng dan Yuda juga ketawa jadinya akan hal itu.

Ternyata Niko datang kesana untuk memberikan beberapa berkas kerjaan kepada Yuda dan sekalian bertanya jadinya tentang hal tadi.

Yuda menceritakan semuanya dengan nada pelan supaya Joan tak mendengarnya, tapi apa daya mata Joan udah sinis duluan sebelum Yuda bercerita.

" Eh nanti aja lah ya bang, udah marah orangnya " ujar Yuda yang ga jadi cerita dan Niko juga melihat ke arah Joan yang udah emosi.

Akhirnya mereka berdua keluar dari sana sambil menahan tawa, jujur aja Joan agak sedikit kesal karena hal tadi dan Yuda dengan Niko baru bisa ketawa kencang hingga kena marah Tama.

Tapi setelah mendengarkan alasannya barulah mereka tertawa di kantin kantor sekalian makan siang, Joan hanya bisa menahan rasa kesalnya dan menyelesaikan semua pekerjaannya.

" Pasutri Agak Lain! " | Johnten ft. kapal lain. | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang