— Rewel —
Tian waktu itu tengah mengurus kedua anaknya, memang butuh kesabaran yang banyak tapi dia selalu berusaha biar tidak lelah meskipun udah lelah gegara ngegendong mereka secara gantian.
Apalagi Aru ga mau di lepas tapi Dipta juga mau di gendong, Tian bingung dan masalahnya dia ga bisa gendong kedua-duanya.
Dia mau minta tolong bantuan Joan tapi Joan tengah sibuk bekerja, dia ga mau ganggu suaminya yang tengah sibuk itu karena takut menjadi risih.
" Ya ampun, aku harus gimana? :( " ujar Tian pelan yang memble sendiri.
Sungguh Tian pengen banget rebahan dan akhirnya dia berhasil menidurkan kedua anaknya itu, dia ingin tidur tapi ingat jika rumah belum dibereskan.
Masalah kedua : dia udah capek banget apalagi punggungnya belakangan itu sering sakitnya, dia duduk di sofa sambil mengurut sedikit lengannya itu dan ketiduran gegara kecapean.
Ga lama Joan pulang karena udah jam makan siang, awal masuk dia ngelihat rumah itu berantakan, Tian tertidur di sofa dan anak-anaknya di kamar juga tengah tertidur.
" Cantik, lain kali tidurnya di kamar " kata Joan yang menggendong dia dan membawanya ke kamar.
" Hueee :( mas.. " lirih Tian yang terbangun pas Joan gendong.
Joan menurunkan badannya dan membuka baju kerjanya, dia selalu memakai baju kaos sebagai dalamannya.
" Kenapa sayang? ada yang buat kau susah? " tanya Joan yang duduk di dekatnya.
" Badan aku sakit sama cape banget dari tadi, mereka berdua ga mau lepas dari aku :( " jelas Tian sambil memble ke Joan.
Tian sendiri langsung meluk Joan dengan erat, Joan membalas pelukan itu dan mengelus kepala Tian dengan lembut supaya dia merasa tenang.
" Udah? kali ini aku ngomong ya? sayang? seharusnya kau bilang ke aku kalau kau kecapean ngurus mereka, aku paham kalau kau takut nelpon atau chat aku jadi risih nantinya, nggak cantik kalau kau bilang tadi mungkin aku pulang lebih awal bantuin kau buat jaga mereka, jangan nangis jelek jadinya, apa gunanya skincare mu kalau kau nangis? jangan nangis lagi ya? aku ga suka nengok itu " jelas Joan yang mengusap pipi Tian yang basah.
" Sayangnya mas ini selalu cantik, dek Tian selalu cantik tapi kalau nangis cantiknya berkurang makanya mas ga suka liatnya, jangan nangis ya? nanti mas ga masuk ke kantor lagi ya? nemenin kamu aja di rumah, takutnya kamu ketiduran lagi di situ ya? " lanjut Joan yang membuat Tian mengangguk sambil tersenyum.
" Jangan sedih ah, udah istirahat aja kalau mau biar mas beresin rumah ya? takutnya kamu makin capek lagi " ucap Joan yang membuat Tian menolaknya.
" Ehh biar aku aja " balas Tian yang mendapat elusan kepala dari Joan.
" Cantik, tadi bukannya kecapean? nanti jadi sakit badannya " sambung Joan yang membuat Tian.
" Hu'um iya tapi aku ga enakan sama mas " jelas Tian yang menatapnya.
" Kenapa ga enakan? aku kan harus bantu " sahut Joan yang tersenyum mendengar nya.
" Tapi yaudah deh kalau mas nya kekeh mau bantuin, sayang mas hehe " ujar Tian yang menampilkan senyum manisnya.
Joan yang lihat itu langsung mengalihkan pandangannya dan tertawa, setelahnya dia meninggalkan Tian di kamar dengan kedua anaknya yang tidur itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
" Pasutri Agak Lain! " | Johnten ft. kapal lain. | END
Teen FictionHELOOO INI CERITA GUE YANG JOHNTEN LAGI YA HEHE DAN SEPERTI BIASA MOHON BGT UNTUK TIDAK MENGCOPY APAPUN KARENA INI IDE AUTHOR 100%. Menceritakan sebuah pasangan yang nikah gegara dijodohkan oleh ibu mereka, padahal mereka berdua awalnya saling tak m...