"Uhukk... lepaskan aku"
Dirinya dalam versi jahat berhasil melukai dirinya dengan memukul dadanya hingga stella batuk dan mengeluarkan darah, tidak di sangka bahwa pukulan itu terasa sangat menyakitkan.
"Aku sangat benci bagaimana kamu berbuat kebaikan ke mereka yang bahkan tidak memiliki hati nurani, kau tidak akan pernah merasakan kebahagiaan stella!"
Ia mendongak saat lehernya dicekik oleh dirinya versi jahat.
"Kalo aku tidak bisa bahagia, itu berarti tuhan memintaku untuk menjadi manusia yang bisa buat orang lain tersenyum"
Stella versi jahat dengan bola mata semuanya hitam itu menatap tidak suka ke arah dirinya sendiri. Terlihat bagaimana dirinya yang versi jahat itu membenci semua yang sudah terjadi sejak kecil.
"Kenapa.... kenapa kamu sama sekali tidak bisa berbuat jahat ke mereka, kenapa stella? Kenapa kamu terlalu baik sama mereka"
"Maafkan aku, aku tau luka yang dipendam selama ini, kebencian dan rasa kecewa itu terlalu banyak aku pendam sendiri, aku sudah menyiksa diriku sendiri dan berusaha kuat menjalaninya, aku mengerti"
Stella memeluk tubuhnya sendiri. "Aku mohon, percaya sama aku kalo semuanya akan baik-baik saja, aku minta maaf, meskipun begitu, aku bangga karena bisa melewati semuanya bersama denganmu"
Stella versi jahat itu terdiam sejenak, pelukan hangat yang di salurkan oleh dirinya yang lain berhasil merubah warna matanya yang hitam pekat menjadi normal, dalam sekejap dirinya menghilang menjadi sebuah kupu-kupu hitam dan putih.
Di sisi lain, Jihoon dan yang lainnya terus mencoba untuk membangunkan Stella tetapi gagal, hingga tiba-tiba saja muncul sebuah asap putih tebal yang mengepung mereka.
"Asap apa ini?" Tanya jaehyuk.
"Uhukk... asap darimana ini? Uhuk... banyak sekali" ujar jeongwoo terbatuk-batuk.
"Shh... kepalaku kenapa tiba-tiba pusing seperti ini" ucap yoshi memegangi kepalanya, hingga sedetik kemudian ia kehilangan kesadaran dan pingsan.
"Yoshi-ya!!" Pekik hyunsuk terkejut melihat yoshi pingsan.
"Kepalaku juga pusing" ucap junkyu.
Matanya membulat melihat adik-adiknya pingsan bersamaan tersisa ia dan jihoon di sana.
"Bagaimana ini jihoon? Mereka semua pingsan, dan asap ini... darimana munculnya" ujar hyunsuk.
"Uhukk... aku juga tidak tau hyung... uhukk" keduanya terbatuk-batuk akibat asap tebal tersebut dan berakhir ikut pingsan seperti yang lain.
••••
Di alam bawah sadar mereka, kedua belasnya terbangun di suatu tempat yang asing untuk mereka. Semuanya putih dan tidak ada siapapun di sana.
"Aaw... sakit sekali kepalaku" ringis mashiho.
"Lho, kita dimana?" Tanya haruto, menyadari hal itu mereka kompak berdiri dan mengedarkan pandangannya ke seluruh arah.
"Ini dimana? Kenapa kita ada di sini? Bukannya kita ada di hutan?" Tanya junghwan.
"Kalian semua tidak apa-apa kan? Tidak ada yang luka?" Tanya hyunsuk. Mereka menggeleng kompak.
"Stella. Dimana Stella?" Tanya jihoon yang baru menyadari ketidakhadiran gadis itu. "Yaa! Stella kau dimana? Stella!" Teriaknya.
"Dia tidak ada di sini? Lagipula ini dimana? Aneh sekali tempatnya, tidak ada siapapun selain kita" ucap yedam.
"Tunggu dulu, kita semua pingsan gara-gara menghirup asap tebal itu kan?" Tanya jeongwoo.
"Benar, kita semua pingsan karena menghirup asap tebal itu, tapi kenapa hanya ada kita di sini? Dimana Stella?" Ujar hyunsuk panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdoms And Magic || TREASURE
Fanfic{ Spesial 500 Followers} {Terimakasih} Kisah seorang gadis bernama Stella Cornelia Agatha yang berusia 23 tahun, ia tinggal sendirian di rumah milik kedua orangtuanya, hidup sendiri setelah kematian orangtuanya Stella harus belajar hidup setelah men...