Disinilah sekarang, 2 wanita dewasa di dalam mobil yang melaju dengan kecepatan sedang melintas di jalan yang sudah semakin malam.
Tidak
Ini bahkan sudah tengah malam.
Ya 2 wanita dewasa di mobil itu adalah Shani dan Eli yang sedang menuju Bandung tempat tujuan mereka.
"Sini gantian biar aku yang bawa." Ucap Eli dengan menatap Shani yang sedang fokus menyetir.
"Ga usah, bentar lagi juga nyampe."
Shani melirik sekilas Eli yang saat ini sedang menatap keluar jendela. Hanya saja Shani tidak ingin bicara atau semacamnya lagi, karena ia tidak ingin berdebat (lagi).
flashback on.
"Aku aja yang bawa." Kekeh Shani pada Eli yang sudah duduk di bangku pengemudi.Sedari awal mereka hanya memperdebatkan hal yang sama. Shani yang terus khawatir pada Eli karena bersikeras ingin menyetir. Ayolah siapapun yang melihat keadaan Eli saat ini pasti akan berpikir sama seperti Shani.
Melihat keadaan Eli yang menggunakan penyangga leher dengan baju kotor karena terjatuh tadi. Siapa yang tidak khawatir, apalagi Eli baru saja mengakui bahwa saat terjatuh bahu nya terasa sakit.
Dan Eli yang merasa tidak enak pada Shani karena sudah jauh-jauh menjemput dirinya dan ingin menemaninya untuk ke Bandung. Ia merasa jika dirinya saat ini sangat menyusahkan Shani.
"Helisma! Bisa ga nurut aja gitu jangan keras kepala! Selalu ga liat kondisi diri sendiri!." Shani sedikit membentak Eli yang masih bersikeras akan menyetir.
"Aku ngerasa selalu nyusahin ci Shani. Apalagi kaya sekarang ci Shani jauh-jauh cuma karena mau nemenin aku gini. Aku tau Cici dari pulang latihan belum istirahat kan? Cici selalu khawatirin aku, aku juga sama selalu khawatirin Cici." Ucap Eli sendu dan tidak ingin menatap Shani, sungguh sebenarnya Eli sedikit terkejut ketika Shani membentak nya tadi.
Shani yang mendengar ucapan Eli hanya menatap lebih dalam Eli. Sungguh ia juga sebenarnya menyesal sudah membentak Eli tadi. Tapi jika tidak seperti itu pasti Eli tetap bersi keras akan menyetir.
"Biar aku yang nyetir." Ucap Shani dingin tanpa menanggapi ucapan Eli barusan dan keluar dari mobil berjalan ke pintu pengemudi.
Eli yang mendengar ucapan dingin dan tindakan Shani akhirnya menurut. Ia tidak ingin jika Shani semakin marah padanya.
flashback off..
*****
Tok
Tok
Tok"Assalamualaikum. Mah mamah."
Ceklek
Keluar seorang wanita berumur menyambut Eli dan Shani yang baru datang. Ia orang tua Eli yang memang sedang menunggu Eli pulang.
"Waalaikumsalam. Meuni peuting kieu ai teteh. Saha ieu meuni geulis." Ucap mamah Eli dan menghampiri Shani yang berada di belakang Eli.
"Hai Tante, aku Shani temen Helisma." Shani memperkenalkan diri sekaligus salim.
"Oh iya ieu neng Shani teh, mamah sok ningali di tipi, YouTube. Si teteh ge sok cerita tentang eneng nu begeur. Duh meuni geulis pisan kieu ih." Mamah Eli memeluk Shani senang.
"Hehe iya Tante." Shani membalas pelukan mamah Eli senang walaupun sebenarnya ia tidak terlalu mengerti apa yang tadi di ucapkan mamah Eli.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF#3] mood booster (On Going)
FanfictionDengan energi kegembiraan ku, aku akan menghangatkan suasana. Halo halo aku Ceu Eli.