mood booster #24

978 88 38
                                    

"ci Shani, teh mpen." Panggil Eli saat melihat Shani, Feni, Gracia, Sisca bersama, karena baru selesai syuting khusus gen 3.

"Dih lu manggil Shani sama Feni doang!." Sarkas Sisca.

"Hai phi Sisca istrinya earth dan ci gre cantik."  Ucap Eli yang membuat Sisca salting bukan main.

"Aaaarrrrggghhh aamiin Li aamiin. Makasih ya istrinya Jaehyun." Ucap Sisca gesrek.

"Aaaarrrrggghhh.." balas Eli yang tak kalah gesrek, bahkan lebih gesrek dari Sisca.

Shani, Feni, Gracia yang melihat itu hanya menggelengkan kepala tidak heran melihat kelakuan normal mereka seperti ini.

"Oke. Aku mau minjem ci Shani dan teh mpen boleh?." Izin Eli pada Sisca dan Gracia setelah selesai tantrum bersama Sisca tadi.

"Lu kira barang di pinjem." Ucap Sisca mendorong Eli pelan dan menarik tangan Gracia pergi.

Sebelum benar-benar pergi, Gracia sempat menahan Sisca dan berhenti disebelah Eli.

"Ribut masalah apa lagi?." Bisik Gracia pada Eli penasaran. Sisca juga tak kalah penasaran sebenarnya, hanya saja ia tidak ingin ikut campur.

"Ga ada. Cuma ada yang pengen aku omongin doang bentar hehe.." Bisik Eli bohong supaya Gracia maupun Sisca tidak semakin penasaran.

Gracia maupun Sisca akhirnya benar-benar pergi walaupun sebenarnya mereka masih ada rasa penasaran apa yang ingin Eli katakan pada teman segenerasinya itu. Tumben sekali bukan Eli seperti ini??

Setelah kepergian Sisca dan Gracia. Eli langsung mendekati Shani dan masih diam menatap Eli datar.

"Ci, teh masih marah ya? Maaf. Iya aku tau aku salah banget, tapi jangan cuekin aku sampe menghindar berhari-hari gini pliss." Ucap Eli memelas.

Shani dan Feni tidak membalas ucapan Eli sama sekali. Mereka masih diam dan menatap Eli yang sudah terlihat frustasi.

"Jawab dong, jangan diem aja." Rengek Eli yang semakin frustasi melihat tanpa ada reaksi dari Shani dan Feni.

"Gapapa deh kalo mau pukul aku juga atau marahin aku. Cuma jangan diem gini dong." Lanjut Eli yang saat ini sudah menggenggam tangan Shani dan Feni.

"Minta maaf gimana lagi biar cici sama teteh maafin aku." Lanjut Eli pasrah.

Jika shani yang hanya diam. Berbeda dengan Feni yang langsung menghempaskan tangan Eli kasar.

"Lagi capek ga usah ganggu." Sinis Feni yang membuat nyali eli tiba-tiba menghilang begitu saja.

Jika Feni benar-benar sudah marah seperti sungguh sangat menyeramkan. Bahkan Shani pun hanya diam tidak berniat berbicara sama sekali.

"Aku janji ga bakal kabur-kabur lagi dari rumah sakit. Aku janji kalo aku ngerasa sakit dan apapun itu aku pasti bilang, aku janji." Cegah Eli pada Shani dan Feni yang akan pergi meninggalkan dirinya.

"Masih nganggep kita hah?! Gampang banget bilang maaf tapi selalu ngulangin kesalahannya, segampang itu hah?! Lo tau ga kita tuh khawatir sama lo! Lo tau ga gimana paniknya kita ketika lo selalu pergi seenaknya bahkan ketika sakit hah?! Lo tau ga?! Sekalian aja kalo lo sekarat sekalipun lepas tuh infusan dan alat-alat medis semua terus kabur dari rumah sakit kaya yang Lo selalu lakuin! Kita juga udah ga peduli!." Ucap Feni dengan membentak bahkan menunjuk wajah Eli kesal.

"FENI!." Bentak Shani pada Feni yang masih emosi saat ini. Shani tau jika Feni sedang terbakar emosi, tetapi perkataannya tadi sungguh keterlaluan.

"Kenapa Ci? Masih mau di bela? Bahkan yang di bela aja ga tau diri gini. Cici terlalu manjain dan memaklumi sikap dia! Padahal cici juga kesel kan? Terus sekarang masi......"





[FF#3] mood booster (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang