Prologue : "Saya menikah hanya tuntutan hidup."
Summary : Kehidupan setelah married, suami dari Jeno Lee memiliki sifat yang sangat berbeda dari sebelumnya.
Genre : Smut, Sex, Rough.
•••
"Arghh.."
Lenguh Jeno dirajang saat penis suaminya menusuk sangat dalam, remasan pada sprei Jeno lampiaskan. Rasanya sakit berhubungan seperti intim. Status mereka sudah sah tapi Jaemin terus menyalahkan Jeno akan pernikahan ini.
Mengingat dua hari yang lalu, wajah Jaemin penuh senyum saat pernikahan mereka. Tapi itu semua gimmik, dibalik senyum Jaemin yang manis terdapat umpatan jahat.
PLAK!
"Jangan merem diajak ngewe! kamu ga pro banget diranjang. Dibanding lonte yang pernah saya jamah badannya mereka sudah lihai."
Pipi Jeno panas akibat tamparan Jaemin. Dirinya berusaha untuk tidak menangis karena akan membuat Jaemin semakin marah.
"Nggh!!" Jeno membusungkan badan ketika air mani Jaemin keluar didalam.
Plok.
Plok.
Plok.
Suara ritme dari gerakan penis Jaemin dalam lubang Jeno, gerakannya melambat tapi kejadian itu berlaku sebentar. Jaemin menarik paksa suaminya untuk duduk di pangkuannya.
"Jadi Suami harus nurut, kamu tanggung jawab saya sekarang."
Jaemin mulai bergerak lagi, nipple Jeno yang pink Jaemin gunakan untuk mengemut.
"Ehmm.." Hisapan demi hisapan Jaemin berikan. "Hmm." Terkadang Jaemin menggigit untuk merangsang Jeno.
"Moans my name." Ucap Jaemin ditengah netenya.
"Na Ja—anggh.." Ucapan Jeno tertahan tiba-tiba lubangnya dimasukan dua jari sekaligus. Masih ada penis Jaemin didalam. Pinggul Jeno bergerak ke kanan dan kiri, rasanya sangat penuh didalam.
"Ke-keluarin Jaem— ahhh."
"Mnhh?" Jaemin menghentikan netenya dan bertatapan dengan wajah Jeno.
"Bilang apa barusan? Berhenti? Kamu ga mau nurut sama suami?!" Bentak Jaemin.
Jeno menggeleng, bukan itu yang dia maksud. Tapi lubangnya seperti lecet dan bau darah sangat kuat. Ini malam pertama Jeno melakukan sex dengan suaminya.
Dia ga pernah melakukan hal itu karena prinsipnya akan dia berikan pada suaminya kelak. Namun ekspetasi ga sesuai realita, Jeno dijodohkan dengan anak Pengusaha Korea. Awal pertemuan Jaemin sangat soft dan memanjakannya selayaknya ratu.
Namun setelah merried, terkuak sifat asli Jaemin. Dia menyalahkan Jeno karena Jaemin tidak bisa seluas sebelumnya.
"Aku mohon.. ahh pelan-pelan.. ini first time. Beri aku memories yang baik."
"Memories?" Tanya Jaemin sambil ketawa. "Kamu sudah ambil semuanya."
Dengan sengaja Jaemin mendorong penisnya keluar masuk, hingga lenguhan Jeno sangat erotis.
"Ahhh, ahhh.. cukup hati aku sakit." Badannya naik turun sedangkan lengannya ditaruh ke leher Jaemin.
"Lebih sakit saya yang harus nanggung beban daripada kamu." Ujar Jaemin, dirinya berdiri sambil menggendong Jeno ke pinggir jendela.
"Jangan! Jangan dijendela!" Titah Jeno.
Jaemin terus berjalan sampai di jendela, dia membuka gorden dan memperlihatkan suasan malam kota. Mendorong Jeno sangat kuat lalu mengangkat kaki itu ke pundaknya, dia melakukannya lagi.
Menggenjot lubang Jeno hingga keluar darah, so lucky dirinya dapat perawan. Bibirnya tersenyum lalu berbisik sembari menjilati pipi Jeno.
"Lihat mereka dibawah, hidup penuh cinta. Kamu bukan cintanya saya."
"Ahhh, ahhh shh. Jaemin hentikan—" Jeno berusaha mendorong badan Jaemin yang mendorongnya sangat kuat. Dia takut kaca ini pecah dan melukai keduanya.
"Sedikit lagi... shhh, ahhh.." Lenguh Jaemin ketika air maninya keluar didalam lubang Jeno. Entah dia lupa berapa kali dirinya keluar didalam. Lalu mencabutnya dan membiarkan Jeno terjatuh di lantai.
"Besok ke dokter, saya kena hiv." Ujar Jaemin masuk ke kamar mandi.
"Apa?!" Jeno segera berdiri dan berlari ke Jaemin, ia menahan pergerakan Jaemin untuk masuk ke kamar mandi.
"Bilang sama aku, kamu sebenarnya cinta engga?" Jeno mencengkram bahu Jaemin, melihat suaminya yang emosi tapi tidak dengan Jaemin.
Dirinya dengan santai menurunkan tangan Jeno dan menutup pintu kamar mandi. Jeno terjatuh dan Jaemin pun sama terjatuh.
Keduanya menangis.
END.
yang ga nonton smtown digbk krn bukan weekend mojok sama author sini.. 😿