*Happy reading*Saat ini garel sudah sampai di rumahnya. Ia segera mengambil barang belanjaannya.
"Udah kek pembantu dadakan gue" gumam garel sambil memerhatikan belanja yang ia bawa.
"Lagian bunda mau bikin apa sih" .
"Mana banyak lagi pesanan nya". Ia sebenarnya sangat malas berurusan dengan belanjaan seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi ini adalah suruhan dari majikan.
"Bun!" Teriak garel yang baru saja masuk ke dalam rumah tapi ia tidak melihat sang bunda.
Shila yang saat ini sedang di dapur seketika kaget dengan teriakan garel. Ia segera menghampiri sang anak.
"knapa teriak garel" ucap Shila.
"Nih" ucap garel yang langsung saja memberikan kepada sang bunda.
Shila langsung saja menerima keresek belanjaan dari garel. Ia kemudian melihat apakah ada yang kurang atau tidak."Ternyata kamu udah cocok jadi pengganti bibi" ujar Shila sambil tertawa.
Garel yang mendengar itu tentu saja kesal. "Ga ada lagi yang kurang kan?" tanya garel.
"ga ada, makasih"
"Hm, garel mau ganti baju dulu"
"Rel!" panggil Shila yang sudah melihat garel menaiki tangga.
Garel yang mendengar itu langsung saja menoleh ke arah bawah. "kenapa bun?" tanya garel.
"Papa nungguin kamu di kantornya, setelah selesai membersihkan diri kamu. Kamu langsung ke kantor papa aja" ujar bundanya.
Garel mengangguk sebagai jawaban. Ia kemudian segera ke kamarnya untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu. Dan setelah itu dia akan ke kantor zayan yaitu ayahnya.
Sesampainya di dalam kamar ia tidak langsung mengganti pakaian nya tapi malah duduk di atas ranjangnya. Ia kembali teringat dengan Amel yang tidak mau pulang bersamanya. Garel segera meronggoh saku celananya untuk mengambil henfon nya.
"Gue chat aja kali ya" ujarnya. "Lo kan ga punya nomor dia bego" ucap garel kepada dirinya sendiri. Ia mencoba mencari akun Ig Amel, tapi ia tidak menemukannya.
"Huh, private juga ni kurcaci" ujar garel yang tidak mendapatkan apapun dari semua yang dia cari. Ia kemudian melemparkan ke sebarang arah henfon nya.
"Mending mandi, gerah badan gue" ucapnya. Setelah itu ia mengambil handuknya dan masuk ke kamar mandi.
***
Berbeda dengan Amel yang saat ini sudah selesai membersihkan dirinya. Ia saat ini sedang berdiri di balkon. Ia memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang. Ia jadi teringat dengan ucapan Keyla tadi.
"Perasaan gue ga punya teman cowok" gumamnya.
Ia melihat ke arah langit dan menutup matanya sebentar sambil menikmati angin sopoi sopoi yang menusuk kulit putihnya. Saat ia membuka matanya ia tidak sengaja melihat orang yang sangat ia benci berada di bawah sana yang lagi bermesraan dengan ayahnya.
"Lo kenapa sih ngerusak kebahagiaan gue" lirihnya. Ia seketika teringat dimana keluarga nya yang bahagia pada saat itu.
"Papa Amel mau itu" Ucap Amel yang menunjuk sederetan boneka kecil hingga besar.
Arslan yang sedang mendorong troli pun langsung berhenti tepat di hadapan sang anak. "Mau apa sayang?" Tanyanya.
"Mau itu pa" tunjuk Amel. Ia menunjuk boneka beruang yang sangat besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAREL
Teen Fiction"Garel, Lo benar benar yah!" Murka Amel Garel yang mendengar teriakan Amel seperti toa seakan tidak mendengarkan nya. Ia membalikkan badannya untuk melihat wajah Amel yang pasti sudah merah padam, menahan emosi yang akan meledak sebentar lagi. "Ra...