*Vote and komen*
*happy reading*~000~
Amel membuka matanya secara perlahan, ia mengerjepkan matanya. Pertama yang dia lihat adalah seorang pria yang memiliki banyak tato di tubuhnya sedang duduk di sofa yang berada di kamar tersebut.
"Gue di mana?" Tanya Amel kepada dirinya sendiri.
Pria yang sedang duduk di sofa dan menikmati minuman sodanya jadi terhenti akibat mendengar suara yang ia jaga dari tadi sudah bangun. Ia kemudian mengambil henfonnya untuk menghubungi bosnya.
"Hallo"
"Dia udah bangun bos"
"Tungguin gue, ga usah Lo sentuh, kasih dia makan jangan sampai dia kelaparan" ucap orang yang berada di telpon.
Pria itu hanya mengangguk kemudian ia berjalan mendekat ke arah Amel dengan memegang makanan untuk Amel.
"Nih makan" ucapnya dengan memberikan makanan kepada Amel.
Amel melihat pria itu sedikit takut, bagaimana tidak takut pria yang sedang berada di depannya ini sangat besar dan menyeramkan baginya.
"Gue dimana?" Tanya Amel dengan suara yang sangat pelan.
Pria itu dapat mendengar suara Amel. Ia kemudian duduk di hadapan Amel yang saat ini sedang duduk di tepi ranjang dengan tangan yang di ikat. "Lo ga usah banyak tanya, bentar lagi bos gue datang" ucapnya dan meninggalkan Amel. Sesuai permintaan bosnya, ia tidak menyentuh Amel sedikit pun.
Amel yang mendengar ucapan pria itu merasa aneh. "Om!" Panggil Amel.
Pria itu hendak duduk jadi terhenti akibat panggilan dari Amel. "Apa hah!" jawabnya dengan suara yang sedikit keras.
Amel yang mendengar itu terpelonjok kaget. "Bukain om, gimana gue bisa makan kalau tangan gue di ikat" jawab Amel dengan wajah kesalnya.
Pria itu kembali mendekat ke Amel, dia kemudian melepaskan ikatan tangan Amel. "Buruan makan" titahnya dan meninggalkan Amel.
Amel yang melihat pria itu hanya menatapnya dengan tatapan sinisnya. "Dasar om ga peka" kesalnya. Amel segera meraih makannya. Saat Amel sedang asik makan tiba tiba pintu kamar di buka. Dia melihat seorang cowok dengan tubuh yang sangat kekar dan wajah yang sangat tampan.
Cowok itu berjalan mendekat ke arah Amel. "Kamu baru makan?" Tanya cowok itu dengan suara lembutnya.
Amel yang mendengar suara lembut cowok tersebut jadi takut bukan malah jadi luluh. Ia tidak menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh cowok tersebut. Amel kembali makan dan tidak memperdulikan cowok yang di depannya ini yang sudah menatap nya tajam.
"Ada yang sakit?" Tanya lagi dengan mencek seluruh tubuh mungil Amel.
Amel yang menyadari itu segera menjauhkan tubuhnya. "Ga usah sentuh!" Ucap Amel sinis.
"Lo siapa sih?, gue ga ngenal Lo sama sekali" tanya Amel.
"Nama gue Kelvin" jawabannya.
"Ga nanya"
Kelvin yang mendengar itu hanya terkekeh kecil. Dia kemudian duduk di kursi yang menghadap langsung dengan Amel. Kelvin memperhatikan wajah Amel dari dekat yang lebih cantik dan natural dari pada yang dikirimkan oleh suruhannya.
"Lo udah pacaran sama garel?" Tanyanya.
Amel tersedak akibat mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh Kelvin. Kelvin yang segera meraih minum yang berada di atas nakas. Ia segera memberikannya kepada Amel.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAREL
Teen Fiction"Garel, Lo benar benar yah!" Murka Amel Garel yang mendengar teriakan Amel seperti toa seakan tidak mendengarkan nya. Ia membalikkan badannya untuk melihat wajah Amel yang pasti sudah merah padam, menahan emosi yang akan meledak sebentar lagi. "Ra...