*Vote and komen*
*happy reading*Mereka berdua sudah berada di rooftop. Garel membawa Amel ke rooftop, ia ingin menanyakan sesuatu kepada Amel. Dia kemudian berjalan ke arah Amel yang saat ini sedang berdiri di pinggir rooftop sambil melihat ke arah bawah sana yang banyak sekali siswa siswa yang berlalu lalang.
"Mel" panggil garel ketika ia sudah berada di dekat Amel.
Amel yang mendengar namanya di panggil menoleh. "Knapa, Lo tarik gue kesini?" Tanya Amel yang malas basa basi sama garel. Bukan malas tapi Amel tidak berani menunjukkannya wajahnya di hadapan garel, hanya karena kejadian semalam.
Garel yang mendengar itu hanya terkekeh kecil. Ia kemudian menggeser kan tubuhnya supaya lebih dekat dengan Amel.
"Lo punya masalah?" Tanya garel
Amel yang mendapat pertanyaan dari garel hanya memutar bola matanya malas. Dia menghadap langsung dengan Garel. Dan pada saat itu juga mata mereka bertemu. Garel tetap pada posisi awal yang tidak bergerak sama sekali, ia menatap manik mata Amel yang seperti banyak sekali kesedihan.
Amel yang menyadari itu segera memalingkan wajahnya. Amel sangat malu jika harus bertatapan dengan wajah yang sangat tampan di depannya.
Sama halnya dengan Garel, ia segera memundurkan tubuhnya. "Lo kalau ada masalah boleh cerita sama gue" ucapnya lembut.
Amel hanya menggelengkan kepalanya. "Gue ga punya masalah, dan untuk kemarin gue ga sengaja meluk Lo" ucapnya dan meninggalkan garel.
Garel yang melihat kepergian Amel segera menyusulnya. "Dari mata Lo, Lo ga bisa bohong Mel".
Amel lagi lagi hanya menggelengkan kepalanya. Kemudian dia membalikan badannya untuk melihat wajah datar garel. "Ni orang knpa si!" Batin Amel yang kesal sendiri dengan sikap garel hari ini. Biasanya garel akan mengganggunya setiap dia lagi sendiri.
"Gue ga apa apa garel!" Geram Amel. Dia kembali berjalan meninggalkan garel yang saat ini sedang menatap nya.
"Dasar keras kepala, kalau ada masalah Lo bole cerita sama gue!" Ucapnya dengan suara yang sangat keras agar Amel mendengarnya.
Amel mendengar ucapan garel tapi ia tidak memperdulikan itu. Ia segera keluar dari rooftop.
***
Saat ini kantin sangat ramai di penuhi oleh siswa siswa yang mengantri untuk membeli makanan. Sama halnya dengan Gibran, farel dan Rai yang saat ini sedang duduk di meja pojok kantin yang biasa mereka tempati. Mereka cuman bertiga datang ke kantin. Jangan tanyakan lagi dimana garel dan raka ada di mana. Kalau Raka pasti ada di ruang OSIS, dan kalau garel pasti lagi mencari mangsanya, siapa lagi kalau bukan Amel.
Rai melihat banyak adik kelasnya yang sangat sangat cantik cantik. "Mari beraksi" celetuknya. Dia kemudian berdiri dari duduknya.
Gibran dan farel yang melihat Rai beranjak dari duduknya segera berdiri.
"Mau kemana Lo?" Tanya farel.
"Bentara, gue pengen kenalan sama adik kelas yang itu!" Jawabnya sambil menunjuk anak kelas 10 yang sedang mengantri.
"Duduk!" Ucap Gibran dingin. Gibran sangat tidak suka dengan kelakuan Rai yang seperti ini, yang seenak jidat membaperi anak orang dan setelah itu dia akan meninggalkan nya.
Rai yang mendengar ucapan Gibran segera duduk. Kalau sudah Gibran berbicara dingin seperti ini ia tidak bisa melawan.
"Ga pernah berubah Lo, dari kelas sepuluh kek gini Mulu" cibir farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAREL
Teen Fiction"Garel, Lo benar benar yah!" Murka Amel Garel yang mendengar teriakan Amel seperti toa seakan tidak mendengarkan nya. Ia membalikkan badannya untuk melihat wajah Amel yang pasti sudah merah padam, menahan emosi yang akan meledak sebentar lagi. "Ra...