4 - Flashback: Before the Epic Started I

182 26 3
                                    

Happy Reading <3

>>> Give It Back –– Cö shu Nie

Kamu tidak akan tahu soal Satoru yang disegel kalau bukan dari mekanisme ciptaan Mechamaru, seorang murid kakakmu di Kyoto Jujutsu High. Kala itu, kamu ingat betul suara alat buatan Mechamaru yang diciptakan untuk mengantisipasi absensi permanen milik dirinya, yang berkata "Iori Sensei, Satoru Gojo telah tersegel!" Enam kata itu benar-benar berhasil membuatmu terkejut setengah mati, apalagi posisinya kamu baru saja menyelesaikan sebagian urusanmu ketika Insiden Shibuya waktu itu. Kamu menggeram kesal, tetapi tidak banyak yang bisa dilakukan, mengingat saat inipun sebetulnya tanganmu sudah sangat penuh.

Kamu tidak tahu lagi berapa manusia non-penyihir ataupun penyihir yang sudah kamu bunuh tanpa mengetahui identitasnya. Tetapi, syarat sial dari permainan ini benar-benar mendesakmu, sehingga satu-satunya cara bertahan hidup adalah dengan membunuh. Untungnya, setelah Megumi––murid kekasihmu yang memiliki teknik kutukan Ten Shadows berhasil membuat ketentuan baru dalam Culling Game dengan mentransfer poin, hal-hal menjadi sedikit lebih mudah ditangani.

Selama berhari-hari berada dalam koloni permainan maut ini, hampir semua penyihir jujutsu merasa mental dan kekuatannya terkuras. Tanpa adanya Satoru, keadaan semakin sulit dikendalikan, sementara Kenjaku dan pengguna kutukan lainnya masih terus berkeliaran dengan leluasa. Terkadang ketika sedang bertarung, kamu membayangkan Satoru ada di sampingmu, menyemangati dengan lompatan-lompatan kecil yang menurutmu sangat konyol untuk pria berusia 28 tahun. Hal ini membuatmu terus melangkah maju ke depan, hingga satu saat nanti kamu mendengar kembali pujian dari kekasihmu itu, "Well done, manisku!"
Kamu juga mengingat saudara perempuanmu––Utahime, yang seringkali diejek oleh Satoru.

"Aaaduh. Utahime ini berjalan saja lambat. Makanya kenakan pakaian yang lebih santai dong!"

"Lihat saudaramu, [Name]. Pakaiannya simpel, tapi tetap elegan. Aduh~ siapa yang tidak jatuh cinta padanya, pastilah netranya bermasalah!"

"Gojo, aku ini seniormu–"

"Tapi kok lemah?"

"GOJO!!!–––"

"Kau tidak akan pernah bisa menikahi [Name] tanpa persetujuan dariku––"

"SIAP, MAAF! Saya bersalah! Ampuni saya!"

Ucapan konyolnya membuatmu tertawa. Dia menggemaskan sekali. Walaupun begitu, kamu sadar betul kekasihmu tahu kapan harus serius. Kamu ingat sekali wajah datarnya ketika berdiskusi dengan tua bangka Gakuganji yang secara sembarangan langsung meminta perintah eksekusi terhadap salah satu muridnya–Yuuji, ketika menyadari bahwa anak itu adalah wadahnya Sukuna. Kekasihmu itu punya pemikiran yang sangat unik dan aneh. Banyak orang beranggapan bahwa ia narsistik, angkuh, sombong, dan amat percaya diri. Tetapi, mereka juga tidak memungkiri kenyataan bahwa dirinya juga adalah yang terkuat.

"Kakek Gakuganji itu membosankan, [Name]. Kenapa ya setiap orang tua itu pemikirannya kuno sekali?"

"Aduh, sakit sekali kepalaku kalau harus memusingkan orang seperti itu,"

"Aaaah tapi yasudahlah~ tidak apa-apa. Setiap orang punya persepsinya masing-masing..."

"Hmmm. Manisku–yang–amat–manis... Mumpung hari ini aku libur, bagaimana kalau kita bersenang-senang sedikit? Haha."

Tetapi bagimu...

Satoru juga adalah pria paling sempurna. Dia pengertian, penyayang, pandai, kuat, realistis, dan sangat tahu cara menyenangkanmu dalam segala hal. Karena kehadiran sosok sesempurna dirinya, kamu perlahan mulai percaya pada kemustahilan. Mulai dari yang kecil hingga hal yang benar-benar tidak mungkin untuk terjadi. Karena hal inilah, kamu percaya Satoru pasti akan kembali dan menyambutmu dengan perangainya yang teramat merindukan.

"Satoru..."

"Aku merasa sangat yakin kalau kamu akan kembali."

***

Benar saja.

Kekasihmu kembali. Setelah 19 hari lamanya tersegel di Prison Realm, Satoru berhasil keluar dengan bantuan Hana Kurusu, seorang penyihir yang bisa kamu juluki “Malaikat” karena telah membuka segel lewat teknik kutukan miliknya––Jacob Ladder

Kamu ingat betul ketika Hana memunculkan lingkaran cahaya besar di langit, seperti susunan sihir yang tengahnya menampilkan heptagram besar. Hana membentuk dan membunyikan terompet di tangannya, membuat cahaya ditembakkan dari tengah lingkaran untuk menelan apapun yang ada di bawahnya, seolah-olah memadamkan kutukan apapun dalam prosesnya. Kejadian waktu itu benar-benar membakar kembali harapanmu. Termasuk juga menyalakan kembali harapan kamu dan Satoru, harapan akan membuat dunia ini dapat selalu damai dan hidup beriringan.

Kamu adalah tujuan pertama Satoru ketika ia dibebaskan dari segel. Ketika pertama kali keluar dari segel, wajah kekasihmu itu agak muram, berbeda dari biasanya. Namun ketika ia menyadari kamu berada di sekitar, Satoru seketika berjalan mendekatimu. Raut wajahnya berubah walau tidak sepenuhnya sama seperti sebelumnya. Kamu gugup ketika merasakan aura yang berbeda dari dirinya, tetapi ia segera sadar akan hal itu. Satoru menghampirimu dan menangkup wajahmu dengan telapak tangannya. Ia tersenyum hangat seakan berusaha menghapus ketakutan itu dari wajahmu.

"Ini kekasihmu, [Name]. Satoru Gojo."

Namun, Satoru tidak banyak bicara. Ia langsung berpamitan dengan orang-orang di sekitar ketika merasakan adanya eksistensi Kenjaku di sekitar lewat Sixth Eyes miliknya. Kamu sadar bahwa kekasihmu adalah orang yang sibuk, jadi kamu tidak pernah egois dengan berharap ia bisa terus berada dekat denganmu. Meski begitu, Satoru selalu berharap hal lain. Ia berharap dirinya tidak perlu sesibuk ini, semata-mata agar bisa melihat dan dekat denganmu untuk waktu yang lama.

"[Name], bersabarlah sedikit lagi, ya? Aku akan berusaha membuatnya cepat."

–––

To be Continued

Note:
Hehehe terima kasih sudah membaca. Kalau teman-teman sekalian punya feedback, silahkan sampaikan yaa. Ini membantu supaya aku juga bisa terus improve ceritanya :)

Aku sayang kamuuuu 🤍🤍🤍

𝗟𝗮𝗰𝘂𝗻𝗮 | Satoru GojoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang