>> > Long Ago –– Oscar Pascasio
>>> Blue Waltz –– Emma Jackson–––
24 Desember.
Kamu tidak bisa pergi menemani Satoru karena sedang mengurusi beberapa hal dengan penyihir lain. Yang kamu tahu, saat ini seharusnya Satoru sudah sangat siap untuk berduel dengan Sukuna. Kakakmu Utahime bahkan sudah mengenakan gelang-gelang dan aksesoris di tubuhnya, menandakan bahwa ia akan menggunakan teknik terkutuknya secara maksimum. Satu hal yang sangat kamu yakini, Satoru akan menang.
Kamu berlari keluar dari markas jujutsu untuk memberi dukungan dari belakang, lewat membasmi pengguna kutukan yang levelnya sama denganmu.
Tujuanmu dan Satoru itu sama. Kalian sama-sama menginginkan dunia yang bisa hidup tentram, tanpa ada secercahpun kutukan. Tetapi malang, impian kalian berbeda dengan realita. Realita bahwa kutukan berasal dari manusia itu sendiri... Manusia non penyihir. Kamu jadi mengerti mengapa Suguru sangat bersikeras menginginkan dunia yang hanya diperuntukkan bagi penyihir.
Kamu mengerti bahwa Satoru merindukan sahabatnya selama bersekolah dahulu, Suguru Geto. Bahkan orang kuat seperti Suguru tidak mampu untuk tersenyum tulus dan bekerja bagi dunia yang fana ini, mengingat teknik kutukan miliknya yang teramat kejam. Menelan kutukan sama saja artinya dengan membiarkan semua kenajisan bersemayam di tubuh penggunanya.
Memang benar, Suguru sepenuhnya menyisakan memori yang benar-benar membekas bagi Satoru, sampai-sampai memori itu terbawa dari awal kalian bertemu hingga berpacaran. Suguru yang awalnya seorang murid teladan bertalenta bagi sekolah jujutsu, malah berkhianat. Perubahan 180° pertama yang sudah sangat membekas di hati Satoru. Kala itu, ia pernah berangan-angan ketika kamu tengah sibuk-sibuknya mengurusi muridmu yang terluka karena misi berbahaya.
"Ah, [Name]. Sayang sekali ya..."
"Maksudmu?"
"Kalau saja Suguru masih ada, anak-anak ini tidak perlu membunuh roh kutukan yang diluar sebelum mereka siap. Teknik kutukan Suguru yang memanipulasi roh kutukan itu saja, sudah sangat cukup."
"[Name]. Aku berani bersumpah. Setelah Sukuna mati, aku akan menghancurkan otak Kenjaku sampai menjadi bangkai busuk yang siap disantap burung gagak milik Mei-san,"
"Menjijikan. Aku tidak suka melihat tubuh Suguru disalahgunakan seperti itu."
Setelah Mechamaru menginstruksikanmu bahwa kondisi sekitar sudah cukup kondusif, kamu memutuskan untuk meninggalkan gedung mall besar di hadapanmu, lekas kembali ke markas utama untuk menyaksikan pertandingan sengit antara Satoru dengan Raja Kutukan itu. Dengan kondisi terengah-engah, kamu melihat Sukuna dengan kondisi menyedihkan, sebelah wajahnya terbakar dan berdarah, begitu pula sebagian tubuhnya. Sementara itu, kamu melihat Satoru yang menyeka darah di ujung bibirnya, tersenyum bangga. Kekasihmu menang.
Yuuji terperanjat saking bahagianya, sementara Yuta beranjak dari bangkunya dan tersenyum. Beberapa rekan lain berseru puas dengan wajah berseri.
"Gojo sensei menang!!!"
Ketika kamu baru ingin meletakkan tasmu lega, sebuah hal yang tidak kalah mengejutkan benar-benar terjadi. Hal yang berbanding terbalik dengan apa yang kamu yakini. Mahoraga terbangun, mengangkat dan mengayun tangan berpedang yang penuh energi positif itu, sehingga membelah segala sesuatu yang berada dalam jangkauannya, termasuk alam semesta dan semestamu seorang... Satoru.
"T-tunggu,"
Tubuhmu seakan tersengat listrik, bangun dan sadar sepenuhnya. Kamu dikerumuni suara-suara yang heboh, menyerukan kekasihmu dan nasibnya. Ah... Terlalu ramai. Kamu merasa de javu. Perasaan sesak itu kembali. Perasaan sesak yang biasanya hanya ditangani oleh satu-satunya obatmu––Satoru, yang nampaknya kini sudah tidak bisa kamu gunakan lagi.
Kashimo tertawa keras sekali lalu mengucapkan kalimat yang meremehkan kekasihmu, "Pft! Menyedihkan juga. Padahal sudah sangat percaya diri akan menang," ujarnya lalu meninggalkan markas. Penyihir yang berasal dari ratusan tahun itu segera turun ke medan duel, sangat siap untuk bertarung sampai mati dengan Sukuna.
____
Flashback End
Hai!
Sudah lama nggak update ya, hehe. Sehabis ini lanjut ke kenyataan ya ges~ tapi gak akan 100% sama dengan manga. Aku gak mau Gojo mati :)

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗟𝗮𝗰𝘂𝗻𝗮 | Satoru Gojo
Fiksi PenggemarTidak seorangpun termasuk kamu rela sosok sepertinya pergi secara sia-sia. Satu hal yang kamu sadari, manuskrip hidupmu tidak akan pernah sempurna tanpa dirinya... Tanpa Satoru. Lacuna: tempat kosong; sesuatu yang hilang Female Reader x Satoru Gojo...