5 - Flashback: Before the Epic Started II

214 24 15
                                    

Happy Reading <3

>>> Forgotten Secrets –– Dennis Korn, Yan Springett

>>> Late Night Train –– Jonas Kolberg

>>> Late Night Train –– Jonas Kolberg

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

–––

20 Desember, 18.22

Satoru memutuskan untuk beristirahat bersamamu. Sebenarnya, kamu sama sekali tidak menyadari kehadirannya petang itu ketika kamu sudah bersiap untuk bertemu dengan rekan penyihir yang lain. Ketika kamu membuka pintu, kamu mendapati dirinya membawa sebuket bunga Anyelir berwarna merah muda.

Tetapi, kamu merasa waktunya tidak pas. Kamu bahkan sudah mengenakan kaus kaki dan mengikat rambutmu yang awalnya tergerai. Melihat itu, Satoru tidak bisa berkomentar banyak selain terus mengucapkan "kamu cantik". Kamu tersenyum hangat, tetapi entah mengapa Satoru malah mengartikannya sebagai sebuah penolakan halus, mengingat kamu belum mempersilahkannya masuk.

Kamu menyandang tas milikmu lalu menghampiri Satoru, "Kamu sengaja datang untuk menjemputku, Satoru?" Pria itu diam sejenak, lalu membalas dengan anggukan kepala. Kemudian, ia melontarkan kalimat lain untuk menunda kepergianmu, "Tapi sebelumnya... Apa aku boleh masuk?" tanyanya penuh harap. Kamu tertawa kecil mendengar Satoru yang tiba-tiba sangat sopan, "Tentu saja!"

Dengan begitu, kamu mengambil buket bunganya dan berterima kasih, diikuti mempersilahkan kekasihmu untuk masuk. Ia lantas mengomentari satu dua hal tentang furnitur-furnitur yang ada di kediaman sementara milikmu ini, mengatakan bahwa dirinya sangat menyukai seleramu. Kamu menyuruhnya duduk terlebih dahulu sembari menunggu sedikit kudapan dan ia menurutimu.

"Kikufuku...!!" Ucapnya tidak percaya ketika melihatmu menyajikan tiga buah dessert kesukaan kekasihmu itu. Tidak perlu waktu lama, senyum merekah di wajahnya. "Terima kasih, manisku~!" ujar Satoru senang.

"Sama-sama," ucapmu. Kamu turut duduk di sebelahnya ketika Satoru menyantap kikufukunya. Kalian kemudian berbincang cukup lama, tertawa dan menceritakan hal-hal menyenangkan. Beberapa saat setelahnya, kamu memutuskan untuk memberhentikan topik dengan mengajak Satoru ke markas utama penyihir jujutsu saat ini. Tetapi, Satoru menolak.

"[Name]... Bisakah kita tidak usah pergi...?" Tanyanya. "...Aku ingin lebih lama bersamamu."

Kamu mengerti dengan usulan Satoru. Akhir-akhir ini, kalian memang jarang punya waktu untuk dihabiskan berdua. Kamu merindukan hal itu, tetapi memilih untuk selalu menahannya, mengingat ada banyak sekali hal yang harus dipenuhi selain dari keinginan egois milikmu yang sifatnya mungkin hanya sesaat. Ajakan Satoru saat ini sebenarnya sangat sulit untuk ditolak, mengingat bahwa kamu juga sangat merindukan dirinya.

"Satoru... Aku mengerti. Aku juga merasakan hal yang sama, tapi bagaimana dengan Culling Game nya? Mereka semua membutuhkanmu..." Ujarmu bersiap-siap berdiri, tetapi Satoru menahanmu dengan meraih pergelangan tanganmu.

𝗟𝗮𝗰𝘂𝗻𝗮 | Satoru GojoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang