0.3

1K 105 1
                                    

lo udah pinter nan.
dan itu udah cukup bikin gw bangga punya kembaran kayak lo.
-Jevano Orbitala Juandra-

______________________________________
••••

Pagi tiba, saat Vano turun dia hanya melihat orang tuanya, Renja dan Javan saja.
Sedangkan Hanan? Dia tebak pasti sudah berangkat pagi pagi sekali.

"Pagi Vano, ayo sarapan kita sudah nunggu kamu dari tadi"
Ucap sang bunda saat melihat Vano menaruh tasnya di kursi.

"Hmm, kalian duluan" ucapnya singkat, mengerti akan ucapan Vano barusan, mereka memulai sarapan pagi dengan tenang tanpa adanya obrolan, sedangkan Vano melenggang pergi ke arah dapur.

"Eh..den Vano. kunaon ka' dieu, Aden butuh sesuatu? Mau bibi buatkan?" Ucap bi sum, wanita paruh baya ini satu satunya asisten rumah tangga, yang menetap. Hanya saja baru kembali tadi pagi karna habis menjenguk anaknya yg sakit di kampung.

"Ngga, bibi lanjut kerja aja" jawab Vano tanpa melihat kearah bi sum karna sibuk mengambil bahan bahan makanan.

Setelah mendapatkan bahan yang dia cari, dia mulai memasak sarapan lebih tepatnya bekal untuk Hanan, kali ini hanya ada telur mata sapi, sayuran rebus serta ayam teriyaki, setelah matang dia memasukannya kedalam kotak bekal tidak lupa buah dan susu kotak serta camilan kesukaan Hanan.

Setelah itu dia membawanya dan kembali ke meja makan untuk sarapan, dapat ia lihat orang tuanya serta dua saudaranya masih ada di meja makan dengan sarapan yang tersisa sedikit di piring masing masing.

"Kamu bawa bekal lagi?" Tanya bunda pada Vano, membuat Vano menghentikan suapannya dengan mata yang melihat kearah Javan yang duduk diseberang bangku nya.
"Hmm, untuk Hanan" jawab Vano singkat dan melanjutkan suapan yang terhenti.

Setelah mereka selesai makan, ayah mulai menginterupsi anaknya satu persatu.
"Renja, jaga adik adik mu disekolah.
Javan, istirahat nanti jangan makan sembarangan, makan bekal yang di buatkan bunda! Dan jangan lupa minum obatmu! Vano, ingatkan Hanan jangan suka keluyuran saat pulang sekolah! Anak itu semakin hari semakin susah untuk diajak kumpul bersama" ucap sang ayah, namun saat mereka mendengar perintah sang ayah yang di berikan kepada Vano, mereka mengepalkan tangan mereka di bawah meja makan.

Saat Renja ingin protes dirinya di tahan oleh Javan yang duduk disampingnya.
Bukannya Javan setuju dengan pemikiran sang ayah, dia hanya tidak mau ada keributan dan membuat Hanan semakin tak terlihat.

"Dan satu lagi, ayah sama bunda mau pergi ke luar kota buat ngurus proyek disana, mungkin bulan depan baru pulang, kalian jaga diri baik baik, terutama Javan ayah sama bunda jauh dari kamu soalnya. dan untuk Renja, jaga adik adik kamu, hubungi ayah Atau bunda jika sesuatu terjadi." tambahnya dan ketiga anaknya hanya mengangguk mengerti, meskipun kekesalan mereka masih menguasai.

Setelah selesai, mereka pamit untuk pergi ke sekolah, begitupun kedua orang tuanya yang bergegas pergi karna sebentar lagi jadwal penerbangan mereka.

.......

Saat sampai di sekolah mereka bertiga langsung turun dari kendaraan mereka masing masing.
Vano dengan motor hitam kesayangannya serta helm full face nya, sedangkan Renja dan Javan dengan mobil Lamborghini hitam milik Javan, Renja mana mau naik kendaraan sendiri kalo tidak dalam keadaan mendesak, anak itu terlalu mager untuk menyetir.

Vano yang sampai lebih dulu langsung melepas helmnya dan saat itu pula terdengar teriakan histeris para netizen.

Kayak ngga pernah liat orang ganteng aja deh.

Empat Sudut[END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang