0.4

966 101 1
                                    

Kalian tuh empat sudut penting buat persegi dan udah punya posisinya masing masing.
Harus akur jangan berantem.
-Cakrawala Putra Cahyono-
______________________________________
•••••

Renja sampai di kantin dan langsung mengambil tempat duduk disebelah Mada yang sedang meminum jus semangkanya, tanpa seizin pemiliknya Renja langsung mengambil minuman Mada yang tersisa setengah itu dan menenggaknya hingga habis tak tersisa.

"Lo apa apaan sih ren, Dateng Dateng malah ngabisin minuman gw, Lo kalo mau bilang biar gw pesenin" Sungutnya, mada kesal dengan temannya, bisa bisanya dia menghabiskan minuman favoritnya.

"Berisik bang! Lo kalo masih kurang pesen lagi sana, gw yang bayar!" Sahutnya dengan kesal.
Kasihan Mada, dia terkena amarah Renja.
Padahal Renja yang salah kan ya?
Untung Mada sabar.
Dengan terpaksa dia memanggil teteh penjual jus dan memesan jus yang sama seperti tadi.

ngga papa mada, orang sabar disayang pacar.

"Lo kenapa sih bang? Dateng Dateng ngabisin minuman orang, mana marah marah lagi" tanya Jian yang sedari tadi melihat tingkah Renja.
"Terus tiga buntut Lo kemana? Kok kalian ngga bareng" lanjutnya karna tidak melihat tiga orang lagi.

"Mereka masih di kelas, gw gedek banget sama si Hanan! bisa bisanya dia lebih mentingin belajar ketimbang diri dia sendiri!" Jawab Renja dengan nada kesalnya, bahkan saat ini muka Renja terlihat sekali hasrat ingin melahap seseorang.

"emangnya kalian kenapa, coba cerita kita pengen denger"
Mada tau, pasti sesuatu terjadi antara Hanan dan Renja, dia tidak pernah melihat anak didepannya ini kesal berlebihan, ya.. meskipun sering marah marah.

"Tadi di kelas, Jian kan nelpon nah terus......" Ucap Renja, dia menceritakan semuanya pada ketiga temannya. Sedangkan Cakra yang diam dan hanya menjadi pendengar akhirnya angkat suara.

"Posisi Lo disini juga salah bang, maksud gw tuh.... Aduh gimana ya gw jelasinnya, gini deh..."
Ucap Cakra, dia bingung bagai mana cara menyampaikannya.

"Gini bang, Lo ngomong ke Hanan dengan nyinggung masalah nilai, ya emang Lo ngga ada maksud buat nyinggung dia dan gw tau niat Lo baik biar Hanan bisa istirahat kan? Tapi Hanan salah nanggepin omongan Lo, dia ngiranya Lo ngga ngehargain usaha dia karna Lo ngga di posisi dia, dan Hanan juga salah karna dia ninggiin nada bicaranya ke Lo yang notabenya Kaka pertama.

Mending sekarang Lo tenangin pikiran lo, klo udah tenang Lo minta maaf sama Hanan, terserah Lo mau minta maaf duluan apa kaga. Tapi yang jelas, minta maaf itu ngga harus siapa yang salah, tapi tergantung kesadaran kita sendiri" ujar Cakra dengan panjang lebar.
Sedangkan Renja hanya terdiam,dia memikirkan perasaan Hanan setelah mendapat wejangan dari Cakra.

Sedangkan Cakra, dia terlihat sangat haus setelah berpidato panjang lebar, tanpa pikir panjang dia mengambil minuman di depannya dan meminumnya hingga habis.

"Cak... Anjirr Lo ya! Abisin aja abisin! ngga papa, abisin sekalian sama gelas gelasnya, ikhlas gw sumpah!" Kesal Mada, sepertinya memang bukan rejeki Mada saat ini. Jian yang melihatnya hanya dapat mengucapkan kata sabar untuk Mada, sedangkan si pelaku hanya menampilkan cengiran polosnya.

Tak lama setelah itu, Hanan datang bersama Vano.
Saat mereka sampai di meja teman temannya tanpa aba-aba Hanan langsung memeluk Renja dari samping dan meminta maaf karna merasa dirinya salah.

"Maaf ren, maaf karna ngga sopan sama Lo, tapi gw ngga ada maksud buat bentak Lo tadi, maaf ya njaaa" ucapnya dengan nada lucu diakhir dan ditambah kedipan maut ala Hanan.

"Harusnya gw yang minta maaf sama Lo, gw udah nyinggung Lo. Harusnya gw ngertiin posisi Lo" sahut Renja dengan nada bersalahnya.

Sekarang Renja ngerti kenapa Hanan selalu keras dalam berusaha, anak itu ingin merasakan rasanya dilihat oleh orangtunya, Hanan tidak mengharapkan kalimat sanjungan atas hasil yang dia dapat dia hanya mau orangtuanya melihat dia ada setidaknya dengan meliriknya sedikit.

Empat Sudut[END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang