0.2

1.1K 110 2
                                    

Bohong demi kebaikan itu ngga papa kan ya?
-Jevano Orbitala Juandra-

______________________________________
•••••


'ayo pulang'

Suara vano menginterupsi dari belakang, membuat Hanan yang tengah melamun berjengit kaget dan reflek menolehkan kepalanya kebelakang.

Dapat Hanan lihat, ada Vano yang berdiri di belakangnya dengan raut wajah datarnya.

"Ayo pulang" Ucapnya dengan mengulang kata sebelumnya.

"Iya ntar gw pulang, gw masih pengen disini langitnya lagi bagus soalnya" jawaban Hanan membuat vano semakin kesal.

Bagaimana tidak kesal, dia yang baru sampai rumah dan ingin langsung istirahat malah mendengar ucapan bunda dan saudaranya tentang Hanan yang belum pulang, dan sekarang anak itu malah tidak mau menurut padanya.

"Pulang nan!" Suruhnya lagi sambil menahan kekesalan yang akan meluap.

"Ck, gw bilang ntar. Gw masih pengen disini!" Sebal Hanan tuh, lagi anteng antengnya ngelamun malah disuruh pulang.

"Pulang! Bunda nyuruh Lo pulang sekarang nan!" Terpaksa. Vano terpaksa pakai sang bunda agar Hanan mau ikut pulang dengannya, karna tidak ada cara lain selain menggunakan sang bunda.

"Yang bener aja Lo no, ngga mungkin bunda nyuruh gw pulang. Klo pun bener pasti bunda nelpon gw" sangkalnya dengan sedikit lirih diakhir, Hanan tidak percaya kalau bundanya menyuruhnya pulang.

"Bunda mau nelpon Lo, tapi gw cegah dan nawarin diri buat jemput Lo"
Okay, ini kalimat terpanjang bagi seorang jevano orbitala juandra, tapi itu hanya akan keluar jika dia bersama Hanan, ingat hanya dengan Hanan.

"Ck! rese Lo Nono. Yaudah buruan!" Haish, anak itu pasti sangat kesal. Tapi tidak papa Vano senang mendengarnya, walaupun nantinya ia akan di diami oleh Hanan karna membohonginya setidaknya anak itu mau ikut pulang.

......

Saat sampai rumah, Hanan hanya melihat rumahnya sudah sepi.
Bodoh sekali, Mau saja dia ditipu oleh manusia kelebihan otot itu.

Sedangkan Vano yang melihatnya hanya dapat tersenyum kecut, pasti anak itu merasa kalau bundanya benar benar menyuruhnya pulang.
Kalau sudah begini, dia hanya bisa pasrah saat Hanan mendiaminya.

Huft~

"Tidak apa-apa Vano, setidaknya anak itu mau pulang walaupun karna bunda" gumamnya dalam hati.

......

Sedangkan didalam kamar Hanan sibuk misuh misuh serta menyumpah serapahi sang kembaran yang sudah berani menipunya dengan membawa bawa sang bunda.

"Vano sialan, beraninya dia nipu gw. Awas aja ya, ngga akan gw ajak ngomong sampe kapan pun!"
Enak saja, masa bunda kesayangannya Hanan di korbanin buat nipu dirinya,
Kan Hanan ngga terima.

Kita lihat saja, paliangan belum ada sehari sudah lupa dengan ucapannya.
Hanan mana bisa mendiami saudaranya selama berhari hari, apalagi seorang Vano yang notabennya tau segala hal tentang Hanan. Anak itu selalu ada cara untuk mengendalikan seorang Hanan Rasi Gentala. tinggal soggok makanan sudah deh kelar apalagi anak itu sangat menyukai makanan.

'Kruyukk...

Nah kan, perutnya saja setuju dengan pernyataan di atas.
Anak itu pasti sangat lapar, apalagi seharian ini dia berada diluar.

"Laper banget gw, bunda ada masak apa ya, gw tebak pasti ada makanan kesukaan gw. kebawah ahh... Yuhuuu~ makanan i'm coming."

Hahh.... Anak itu soal makanan pasti selalu cepat.

Saat tiba di bawah ia langsung menuju ke meja makan. Seperti tebakannya, di meja makan sudah ada sepiring nasi dengan telur mata sapi dan kecap diatasnya. sebenarnya itu hanya makanan sederhana tapi menurut Hanan ini sangat istimewa karna bunda lah yang memasakan nya, jadi dia memakannya dengan lahap sampai tak tersisa.

"Akhirnya markonah sama Tono dapet makanan juga, makasih bunda makanannya" ucapnya, setidaknya Hanan masih dapat merasakan masakan sang bunda. Nyatanya tanpa ia ketahui di balik tembok dapur ada seseorang yang memperhatikannya sedari tadi. orang itu senang jika Hanan menyukai makanan yang dia buat, meski lagi lagi sang bunda lah yang keluar dari bibir kecil Hanan.

Tidak apa-apa, asalkan Hanan bahagia, ia juga ikut bahagia.
Bahagia Hanan adalah bahagia dia juga.






~Empat sudut
Bekasi,22 sep 2023

Empat Sudut[END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang