0.9

931 99 4
                                    

It's okay...
Ngga semua hal buruk akan selalu buruk.
-javan Langit Permana-
______________________________________
•••••

Jam istirahat terdengar, semua murid pergi berpencar keluar kelas begitu juga dengan si kembar bersaudara.
Mereka berempat jalan beriringan menuju kantin. saat sampai, dapat mereka lihat teman temannya yang duduk di meja paling ujung.

"Kalian duluan aja kesana, biar gw sama Vano yang pesen" ucap Renja pada Hanan dan Javan.

"Okkay. Vano, kayak biasa ya!" Teriak Hanan saat Vano dan Renja sudah berjalan menuju stand makanan, Vano yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya mengerti.
Setelah itu mereka berdua memutuskan untuk pergi ke arah teman temannya berada.

"Loh bang, kok kalian berdua doang, dua lagi mana?" Tanya Jian saat melihat Hanan dan Javan yang sudah duduk di sebelahnya.

"Tuh.. lagi pesen makanan" ucap Hanan sambil menunjuk kebelakang tanpa mengalihkan pandangannya.
"Kalian udah pesen?" Sambungnya, sedangkan mereka yang di tanya hanya mengangguk.

Tidak ada percakapan lagi, mereka sibuk dengan handphone masing masing, sedangkan Hanan dia menyender di bahu Javan sambil mengunyah roti yang baru saja ia buka.
Selang beberapa menit, Vano dan Renja datang dengan nampan ditangannya karna membawa beberapa makanan pesanan Hanan dan yg lainnya, Hanan yang melihat kedatangan saudaranya langsung bangkit dari sandarannya, dengan semangat yang membara dia menyambut makanan yang baru saja datang.

"Buset bang, lu kalo makanan semangat banget, padahal tadi udah nyemil roti" ucap Cakra, dan Karna ucapannya barusan dia mendapatkan tatapan sinis milik Hanan.

"Lo kalo mau, beli Sono! Percuma punya duit banyak kalo kaga di pake"
Semprot Hanan, tidak tau kah Cakra kalau Hanan sedang dalam mode senggol bacok.

"Widih banyak nih makanan, pesta apa nihh" ucap Mada yang baru datang bersama satu orang yang tengah berdiri disamping Hanan.

"Loh, tumben telat ngantin bang" tanya Renja pada mada

"Noh si Jepri ngeselin, udah tau udah bel masih aja kekeh mau ngajar, agak Laen emang tuh guru" sahut Mada sambil duduk di bangku yang kosong sebelah vano dengan diikuti oleh seseorang yang bersamanya tadi.

"Itu siapa bang?" Tanya Jian pada masa.

"Oh iya lupa gw ngenalin-

-kenalin, dia Louis, anak baru di kelas gw, pindahan dari Hongkong, katanya sih saudaraan sama si kembar" ucap Mada memperkenalkan teman barunya.

"Lah bang kembar, kok Lo pada kaga bilang sih" ucap Cakra pada si kembar.

"Ya Lo ngga nanya" jawab Renja santai.

Saat Mada akan menarik piring berisi siomay, tangannya malah mendapatkan geplakan cantik dari Hanan.

'plakk

"Aishh... Lo ngapa geplak gw nan"
Protes Mada pada Hanan.

"Ya, Lo ngapa mau ngambil makanan gw? Pesen sendiri sana!" Sungutnya dengan mulut penuh bakso yang baru saja masuk ke mulutnya.

"Sensi amat sih Lo, bagi dikit ngapa sih, pelit amat" ucap Mada pada Hanan.

"Aaaa... kaga kaga,enak aja Lo, Sono Sono pesen sendiri sono" ucapnya dengan lengan yang menutupi makanan miliknya.

Empat Sudut[END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang