0.7

958 105 8
                                    

Hanan tiba diruang makan, dapat ia lihat keluarganya sudah duduk rapi di kursi masing masing, mereka belum memulai sarapan pagi karna menunggu salah satu dari mereka yang belum bergabung di meja makan.

"Eh, Hanan sini nak, kita sarapan bareng" Hanan tak salah dengar kan? Entah mimpi apa semalam, Hanan menghentikan langkahnya di akhir anak tangga saat mendengar suara bunda yang memanggilnya.

"Hanan? Ayo sarapan" lagi lagi suara bunda menginterupsi pendengarannya, akhirnya ia tersadar dari keterdiamannya dan melangkahkan kakinya menuju kursi di sebelah Vano.

Setelah duduk di kursinya, mata Hanan menyapu hidangan yang ada di depannya.
'eoh! Tidak ada telur mata sapi?'
Ucapnya dalam hati saat tak melihat menu kesukaannya tidak ada.

"Hanan mau makan apa? Biar bunda ambilkan" tanya bunda saat melihat Hanan yang terus melihat makanan di depannya, anaknya itu pasti bingung ingin makan apa karna ada beberapa lauk di meja makan.

"A...apa aja Bun, Hanan makan apa aja kok" jawab Hanan.
Berbeda dengan bunda yang merasa Hanan bingung karna lauk yang bervariasi. justru Vano berfikir, pasti karna tidak ada telur mata sapi dimeja.

Tanpa pikir panjang, Vano meninggalkan sarapannya yang belum tersentuh.
Dia pergi kearah dapur untuk meminta bi sum membuatkan telur mata sapi untuk Hanan.
Setelah matang,Vano membawanya ke meja sebelah Hanan.

'takk

Saat Hanan menyuapkan makanannya, dia mendengar bunyi piring disampingnya yang bersentuhan dengan meja kaca, saat menengok kesamping, Hanan melihat ada dua telur mata sapi, dengan mata berbinar dia melihat Vano dengan senyum cerah, sedangkan Vano hanya terkekeh geli melihat senyum cerah Hanan padahal mulut anak itu Penuh dengan makanan yang baru masuk kedalam mulutnya.

"Makan yang banyak" ucap Vano sambil mengusak gemas Surai madu Hanan.
Sedangkan anak itu mengangguk lucu dan melanjutkan sarapannya dengan semangat.

Bunda merasa terharu dan sedih melihat perlakuan Vano pada Hanan, dia terharu karna vano menjadi saudara yang sangat perhatian pada Hanan.
Dia juga merasa sedih pada dirinya sendiri, melihat Vano yang mengetahui segala hal tentang Hanan membuat dia merasa tak becus sebagai seorang ibu.
Dia merasa... Vano lebih baik dari pada dirinya.

"Mulai hari ini dan seterusnya, kalian akan menggunakan mobil dan supir yang sama, tidak ada bantahan!"
Mereka yang sedang asik menikmati sarapan pagi mendadak berhenti mendengar ucapan ayah.

"Maksud ayah? Kita berempat bakalan semobil? Kenapa yah?" Tanya Renja sebagai yang tertua.

Ayah yang mendengar pertanyaan Renja pun mengangguk mengiyakan.
"Ayah mau hubungan kalian berempat lebih dekat.
ayah perhatikan, akhir akhir ini hubungan kalian agak renggang-

-Kalian boleh pake kendaraan masing-masing hanya dalam keadaan mendesak, seenggaknya kalian begini sampai Javan berenti dari sekolahnya"
Ucapan ayah membuat mereka yang ada di meja makan paham dan melanjutkan sarapan yang terhenti tadi.

Renja paham maksudnya, kemaren saat dirumah sakit ayahnya bilang kalau Javan tidak akan bersekolah sampai lulus, karna harus fokus pada pengobatannya.

"Dan satu lagi, ayah memindahkan Louis dan Teo untuk mengawasi kalian, terutama Hanan dan Javan, kalian tidak akan pakai pak Dodo sebagai supir kalian, karna pak Dodo akan menjadi sekertaris ayah.
Kalian akan diantar dengan pak Yuda, dia akan menggantikan pak dodo sebagai supir kalian selama sekolah" semua yang mendengar penjelasan sang ayah pun mengerti.

Berbeda dengan saudaranya yang lain, Hanan justru merasa bersalah setelah mendengar ucapan ayahnya mengenai kondisi javan, dia merasa semua ini karna ulahnya, karena sifat pelupanya intinya karna dirinya.

"Hanan selesai, Hanan tunggu kalian di luar" hilang sudah nafsu makannya, padahal telur di piringnya masih tersisa satu.

Vano yang melihat Hanan meninggalkan ruang makan reflek mengerutkan dahinya, terlebih saat dia melihat kearah kaki Hanan.

"Kalian nyusul, gw ke depan duluan, Vano pamit Bun yah" ucap Vano sambil meminum air dengan terburu buru setelah itu dia beranjak pergi kearah kamar Hanan yang terletak dilantai dua paling ujung.

Saat turun dan akan menyusul hanan, langkahnya terhenti saat sang bunda memanggil.

"Vano tunggu-

-ini, tolong kasih Hanan ya, bunda tadi ada masakin bekel buat Hanan" ucap bunda sambil menyodorkan kotak bekal pada Vano.
Setelah itu Vano langsung bergegas pergi menyusul hanan.

.....

Hanan keluar dengan wajah lesu, dia masih merutuki sifat pelupanya.
Kalau saja dia tidak lupa pasti dia tidak akan minta jemput Javan, dan Javan masih bisa sekolah sampai lulus.
Tapi mau bagaimana lagi, semuanya sudah terjadi, jadi biarkan saja, mungkin emang udah takdir Javan seperti ini.

Tapi tetap saja ini salahnya!
Argghh!! Sialan.

"Hanan... Hanan, Lo kenapa jadi gini sih" ucapnya pada diri sendiri sambil mengusak rambutnya dengan kasar.

Sambil menunggu saudaranya yang lain, dia pergi kearah garasi untuk melihat Vespa kesayangannya.

"Sorry ya Mark, gw ngga bisa pake Lo lagi, ayah yang larang ngga tau sampe kapan, Lo baik baik di sini, ntar klo ayah udah bolehin, kita pergi keliling kota lagi sambil nyapa cewe cewe"

"Pulang sekolah gw mau olimp, Lo doain gw biar menang ya, soalnya kali ini Lo ngga bisa nemenin gw olimp, nanti klo gw menang, Lo gw beliin aksesoris baru deh.
Yaudah, gw sekolah dulu, Lo istirahat aja disini sama si item nanti klo si item sok kegantengan, Kita tempelin sticker bunga matahari biar tau rasa"

Kalau kalian berfikir Hanan berbicara dengan Vespanya, kalian benar.
Dia galau karna tidak bisa mengendarai Vespa kesayangannya lagi, dia kesal dengan ayahnya.
Bisa bisanya ayahnya melarang dia menggunakan 'mark' Vespa kesayangannya itu.

Saat Hanan berbalik untuk keluar, dia dikejutkan dengan seseorang berbadan besar dan tinggi.
Dengan reflek ia memundurkan langkahnya dengan raut wajah ketakutan.

Tapi...

Tunggu...
Kenapa orang berbadan besar dan tinggi itu menggunakan seragam yang sama dengan miliknya...





'halo Hanan! Nice to meet you brother....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Si item yang sok ganteng klo kata Hanan mah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Si item yang sok ganteng klo kata Hanan mah

Mark si vespa kesayangan Hanan, karna bisa bikin aura Aa' bandung nya keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark si vespa kesayangan Hanan, karna bisa bikin aura Aa' bandung nya keluar.






~Empat sudut
Bekasi,12 Oktober 2023

Empat Sudut[END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang