20

1.9K 159 6
                                    

Saat sedang melaksanakan kegiatan ujian, tiba-tiba saja Jihoon dipanggil untuk melaksanakan rapat OSIS, jadi dengan cepat Jihoon langsung menyelesaikan soal ujian miliknya dan langsung mengumpulkannya pada guru pengawas.

Jihoon saat ini berada di belakang sekolah. Memergoki beberapa adik kelasnya yang sedang bolos di jam pertama setelah istirahat pertama.

"Kalian pikir dengan cara kalian sering bolos, kalian hebat?" ucap Jihoon dengan menatap adik-adik kelasnya yang berdiri sambil menunduk. Mereka tidak berani menatap Jihoon.

"JAWAB SAYA!" bentak Jihoon.

"N-nggak, Kak." Salah satu adik kelas Jihoon menjawab dengan kepala yang masih tertunduk.

"Terus kenapa kalian bolos? Apa kalian lupa Minggu ini ujian? Atau kalian memang sengaja bolos karena merasa jam istirahat yang diberikan kurang?"

Hening. Sama sekali tidak ada yang menjawab.

Jihoon meneliti satu persatu adik kelasnya itu. Semuanya terlihat kacau, pakaian mereka dikeluarkan, bahkan mereka tidak memakai name tag ataupun lambang sekolah yang diberikan secara gratis dari sekolah. Rambut mereka juga seperti sengaja dipanjangkan dan dicat dengan warna yang cetar.

"Lari di lapangan 5 kali, push up 80 kali, dan terakhir, menghadap ke ruang OSIS. Saya tunggu kalian di sana." Setelah mengucapkan itu, Jihoon berjalan pergi meninggalkan beberapa adik kelasnya yang terlihat panik.

Hukuman yang Jihoon berikan baru saja hukuman pertama. Ini belum apa-apa karena ini adalah hukuman pertama untuk adik kelasnya.

Jihoon berjalan dengan cepat menuju ruangan OSIS. Sebenarnya Jihoon hari ini harus menghadiri rapat OSIS dan tidak sengaja memergoki adik kelasnya tadi.

Di ruangan OSIS, Jihoon duduk dengan tenang dan menyimak topik yang dimulai oleh anggota OSIS lainnya.

Setelah rapat selesai, beberapa anggota OSIS mulai keluar dari ruangan. Sedangkan Jihoon, dia tetap berada di ruangan untuk menunggu beberapa adik kelasnya yang membolos tadi.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Masuk."

Beberapa adik kelas Jihoon masuk dan langsung berdiri tepat di depan Jihoon.

"Bagaimana? Sudah selesai menjalankan hukuman?" tanya Jihoon.

Semuanya mengangguk mengiyakan. Jihoon tersenyum dan menepuk pundak adik kelasnya yang sedari tadi menunduk tidak berani menatapnya. Anak itu sangat berbeda diantara yang lainnya, disaat anak lain sudah berani menatapnya karena sudah selesai menjalankan hukuman darinya, anak itu tetap tertunduk.

"Kamu silahkan duduk. Ada air mineral di sana, minumlah."

Anak itu menurut, dengan tergesa-gesa dia duduk di bangku yang Jihoon tunjuk, dan langsung meminum air mineralnya.

"Saya menghukum kalian bukan karena saya jahat. Tapi karena saya mau kalian tau jika kalian telah melakukan kesalahan. Dan jika kalian mengira saya pilih kasih karena dia saya perbolehkan untuk duduk, kalian salah. Saya tau dia seorang pihak bawah, maka dari itu saya perbolehkan dia untuk duduk," jelas Jihoon.

"Kami mengerti Kak," sahut mereka semua.

"Saya harap, kalian tidak akan mengulangi hal ini lagi. Semoga setelah mendapatkan hukuman dari saya, kalian dapat berfikir 2 kali atau bahkan lebih jika ingin melakukan hal ini lagi. Baik, kalian boleh kembali ke kelas masing-masing," ucap Jihoon.

Mereka semua serentak berdiri tegak, bahkan sang pihak bawah yang Jihoon perintahkan untuk duduk pun ikut berdiri dengan tegak, dan setelahnya mereka memberikan gestur hormat pada Jihoon.

Young Husband [Hoonsuk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang