Cris, yang tidak bisa tidur, terbangun oleh kehadiran bayangan yang menyerupai manusia di luar tenda. Bayangan itu tampak sibuk melakukan sesuatu yang tidak bisa dipahami oleh Cris dalam kegelapan malam.
Penuh rasa penasaran, Cris diam-diam mendekati bayangan tersebut. Hati Cris berdebar kencang ketika dia melihat bayangan itu sedang bergerak-gerak dengan cemas di dekat sesuatu yang tidak terlihat.
Namun, apa yang dia temukan membuatnya Terkejut. Cris melihat Noel, salah satu anggota kelompoknya, dan Noel terlihat terluka parah dengan mulut tersumpal kain. Darah mengalir dari luka-lukanya, dan dia tergeletak di tanah dengan ekspresi kesakitan.
Cris dengan cepat berlari mendekati Noel dan mencoba membantunya, Cris melihat kapak tertancap di perut noel. Tapi yang lebih mengagetkan adalah saat dia melihat seseorang yang kabur melarikan diri dari tempat kejadian. Seseorang itu menghilang begitu cepat sehingga Cris hanya bisa melihat siluet kabur.
Dengan teriakan keras, Cris berhasil membangunkan semua anggota kelompok yang lain. Mereka terbangun dengan cepat dan terkejut saat melihat Noel yang terluka parah. Fajar, seorang perawat, dengan segera berusaha menyembuhkan luka-luka Noel.
Para anggota kelompok mulai bertanya-tanya apa yang terjadi. Cris memberitahu mereka bahwa dia melihat salah satu dari mereka yang melakukannya, tetapi dalam kegelapan malam, dia tidak bisa mengidentifikasi siapa pelakunya.
Para anggota kelompok mulai bertanya-tanya apa yang terjadi. Cris memberi tahu mereka bahwa Noel diserang oleh seseorang yang dengan menggunakan kapak. Dan saat Cris menunjuk kepada Roy dan Rayhan yang memiliki kapak, konflik pun segera muncul.
Roy membantah dengan keras bahwa kapaknya hilang saat tidur. Mereka semua terjebak dalam situasi yang semakin mencekam dan rasa curiga terhadap satu sama lain mulai menguasai mereka.
Mereka harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi malam itu dan siapa yang bertanggung jawab atas luka Noel. Ketidakpastian dan ketegangan merajalela di antara mereka, dan mereka perlu mengungkap misteri ini sebelum lebih banyak konflik pecah di antara mereka.
Pelaku yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Noel belum bisa diidentifikasi. Ketegangan terus merajalela di antara anggota kelompok, dan mereka merasa sangat rentan di dunia yang penuh misteri ini.
Sementara Noel semakin melemah karena luka-lukanya, Fajar menyatakan bahwa mereka memerlukan obat tradisional yang dapat ditemukan di hutan ini. Beberapa dari mereka, termasuk Bimo, pergi mencari tanaman obat tersebut untuk menyelamatkan Noel.
Pagi tiba, dan Bimo masih belum kembali. Kekhawatiran mulai melanda kelompok ini, dan mereka merasa bahwa sesuatu yang tidak beres terjadi. Beberapa anggota kelompok yang penasaran pergi mencari Bimo.
Setelah beberapa jam pencarian, mereka menemukan Bimo dalam keadaan yang sangat kritis. Dia hampir mati tergantung di atas pohon dengan tali yang mengikat erat lehernya. Mereka segera menyelamatkan Bimo, dan dia dengan lemas menceritakan apa yang terjadi.
Bimo tidak bisa melihat siapa yang melakukannya karena serangan itu datang tiba-tiba dari belakang. Seseorang yang tak dikenal tiba-tiba muncul dan mengikat lehernya dengan kuat, hampir merenggut nyawanya.
Semua anggota kelompok merasa semakin terancam oleh misteri ini. Mereka harus bertindak dengan cepat untuk melindungi diri mereka sendiri dan Noel yang semakin lemah. Pertanyaan-pertanyaan misterius semakin banyak, dan mereka perlu mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas serangan-serangan ini dan apa motifnya.
Tokoh yang ikut bersama mencari tanaman obat di waktu yang sama dengan Bimo adalah. Bayu, Alvin, Roy, Daus, Andika, Simon, dan glen
Simon, dengan keahliannya dalam mencari tahu tentang artefak dan petunjuk, memutuskan untuk memeriksa tali yang digunakan untuk mengikat Bimo. Dia mengamati tali tersebut dengan cermat dan menyimpulkan bahwa tali tersebut memang mirip dengan tali yang dimiliki oleh Bayu.
Ini menimbulkan kecurigaan terhadap Bayu, yang memang memiliki tali seperti itu dalam perlengkapan petualangannya. Namun, Bayu dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Dia bersikeras bahwa tali tersebut tidak hilang dari perlengkapannya, dan dia tidak memiliki alasan untuk melakukan serangan terhadap Bimo.
Ketegangan semakin meningkat di antara anggota kelompok. Mereka merasa semakin terjebak dalam misteri yang semakin rumit, di mana siapa pun bisa menjadi tersangka. Noel semakin lemah, dan waktu menjadi faktor kunci dalam upaya penyelamatan mereka.
Setelah tokoh lain berhasil menemukan tanaman obat, mereka kembali ke tempat Noel yang terluka parah. Fajar segera menggunakan tanaman obat tersebut untuk merawat Noel yang sekarat.
Sementara itu, mereka mulai mempertimbangkan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Insiden-insiden misterius yang terjadi di sekitar mereka meningkatkan ketegangan di antara kelompok ini. Mereka merasa bahwa mereka harus mencari tahu siapa yang ada di balik semua ini dan apa motifnya.
Setelah beberapa waktu, Noel akhirnya cukup pulih untuk berbicara. Dia menjelaskan apa yang terjadi padanya, saat sedang tertidur pulas seseorang menyumpal mulutnya dengan kain dan menutup matanya lalu dengan sekali hempasan kapak mendarat di perutnya. Lalu dia melihat seseorang yang kabur dari tempat kejadian. Ini meningkatkan kecurigaan di antara mereka dan memunculkan pertanyaan tentang apakah ada orang lain selain mereka di dimensi ini.
Dalam kebingungan dan ketidakpastian, mereka memutuskan untuk menunggu Noel cukup pulih dan melanjutkan perjalanan menjelajahi hutan.
Dengan tekad yang kuat, mereka melanjutkan petualangan mereka di hutan misterius ini, semakin mendalam ke dalam misteri yang semakin kompleks. Apa yang akan mereka temukan selanjutnya? Semua akan terungkap di chapter selanjutnya.
Terimakasih sudah membaca cerita kami! Jika kalian menikmatinya, mohon berikan vote dan ikuti akun agar tidak ketinggalan notifikasi untuk cerita selanjutnya. Dukungan kalian sangat berarti untuk kami semua 💖.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pintu ke Alam Kegelapan: Perjalanan Horor 17 Pemuda Ke Dimensi Asing
HorrorDi ujung kenangan sebuah kota tersembunyi, pintu misterius berdiri tegak menantang batas kenyataan. Tidak ada yang berani mendekat, hingga suatu malam, 17 pemuda dengan nasib yang terjalin oleh takdir, tanpa sengaja membangunkan kekuatan kuno yang t...