Saat mereka berdiri di tepi jurang air terjun, mereka mendapat pandangan yang luar biasa. Di bawah mereka terbentang dan terlihat sebuah kota yang sepertinya sudah terlupakan selama bertahun-tahun. Bangunan-bangunan tua terlihat seperti kerangka yang tertutupi oleh tanaman dan hutan yang liar. Sungai yang mereka ikuti tampaknya telah membawa mereka ke tempat ini yang mungkin tidak diketahui oleh dunia luar.
Kekhawatiran dan kebingungan merajalela di antara mereka. Pertanyaan mengenai bagaimana kota ini bisa ada, dan apakah ada penduduk kota ini yang masih hidup, namun mereka sudah tidak terlalu heran dengan hal ini mengingat banyak nya keanehan yang telah mereka lalui.
Mereka berunding untuk mencari cara turun ke dataran kota tersebut. Pilihan mereka terbatas, tetapi mereka akhirnya memutuskan untuk mencari jalan menuju bawah dengan hati-hati. kelompok tersebut akan mencoba menuruni tebing.
Mereka berdiri di tepi tebing yang tinggi, hati-hati mempertimbangkan cara terbaik untuk menuruninya. Ketinggian yang mengesankan membuat mereka harus sangat berhati-hati.
Bayu dan Fathur memimpin dengan membawa tali pengikat yang kuat. Mereka mengamankan diri mereka sendiri dan memasang tali untuk digunakan oleh anggota lainnya. Dengan hati-hati, mereka mulai menuruni tebing yang curam, menggantungkan diri mereka sendiri dengan tali.
Namun, kesulitan tidak bisa dihindari. Saat mereka melintasi pinggir-pinggir yang sangat curam, Savero tiba-tiba terpeleset, disusul dengan Pacha dan Glen yang juga ikut terjatuh, Tali pengikat yang dia gunakan putus, dan dia terjatuh dengan cepat menuju sungai di bawahnya, tepat di bawah air mancur yang keras.
Panik melanda kelompok ini saat mereka menyaksikan Savero jatuh. Pacha dan Glen berhasil selamat karena tali yang mengikat mereka menahan, dan dengan cepat tokoh lain menarik mereka ke atas, berkat upaya bersama, mereka berhasil menarik Pacha dan glen kembali ke tepi tebing, meskipun mereka tidak berhasil menyelamatkan Savero.
Ketegangan meningkat ketika mereka melihat Savero terjatuh, saat itu juga mereka harus mencari cara untuk turun dengan selamat. Setelah menyelesaikan penurunan dengan hati-hati dan mencari Savero sepanjang hari, mereka hanya menemukan tas miliknya yang terbuka dan berisi beberapa peralatan yang tersebar di sekitar.
Semakin malam, kecemasan dan kekhawatiran mulai merayap di antara mereka. Mencari Savero di sekitar sungai dan air mancur yang luas ternyata sangat sulit, dan kegelapan malam membuat pencarian semakin sulit dilakukan.
Ketika mereka mulai merasa bersedih dan putus asa, salah satu dari mereka, Simon, memiliki ide. Dia mengusulkan untuk menulis pesan pada sebuah pohon.
Pesan itu berisi informasi tentang tujuan mereka dan bahwa mereka akan kembali ke sana untuk mencarinya. Dengan harapan bahwa Savero akan menemukan pesan tersebut jika dia muncul di sekitar sungai, mereka meninggalkan pesan itu dan kembali melanjutkan perjalanan mereka, berdoa agar Savero baik-baik saja dan bisa bergabung kembali dengan mereka suatu hari nanti.
Mereka melanjutkan perjalanan menuju ke kota tersebut, setelah 2 hari perjalanan mereka pun berhasil sampai ke kota tersebut. Saat mereka memasuki kota tersebut, mereka melihat pemandangan yang sangat berbeda dari hutan yang selama ini mereka jelajahi. Kota ini seperti menghadapinya dengan rahasia yang terpendam selama bertahun-tahun.
Mereka menyusuri jalanan kota yang terbengkalai, melihat bangunan-bangunan tua yang pernah menjadi tempat tinggal bagi penduduk kota ini. Bangunan-bangunan tersebut sekarang terlihat lapuk dan ditutupi oleh tanaman liar, menyisakan kerangka bangunan yang hampir runtuh.
Saat mereka menjelajahi lebih dalam ke dalam kota, mereka menemukan beberapa petunjuk kehidupan masa lalu. Ada barang-barang pribadi yang ditinggalkan, seperti pakaian, buku, dan benda-benda lain yang tercecer di sekitar. Semuanya terasa seperti kota ini ditinggalkan dengan cepat, meninggalkan banyak pertanyaan dalam pikiran mereka.
Setelah beberapa waktu menjelajahi kota tersebut, mereka memutuskan untuk tinggal sementara di sini. Mereka merasa bahwa kota ini mungkin menyimpan jawaban atas banyak misteri yang mereka alami selama perjalanan mereka. Sambil mencari tahu lebih banyak tentang kota ini, mereka juga berharap menemukan petunjuk tentang bagaimana cara kembali ke dunia mereka sendiri.
Terimakasih sudah membaca cerita kami! Jika kalian menikmatinya, mohon berikan vote dan ikuti akun agar tidak ketinggalan notifikasi untuk cerita selanjutnya. Dukungan kalian sangat berarti untuk kami semua 💖.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pintu ke Alam Kegelapan: Perjalanan Horor 17 Pemuda Ke Dimensi Asing
TerrorDi ujung kenangan sebuah kota tersembunyi, pintu misterius berdiri tegak menantang batas kenyataan. Tidak ada yang berani mendekat, hingga suatu malam, 17 pemuda dengan nasib yang terjalin oleh takdir, tanpa sengaja membangunkan kekuatan kuno yang t...