Sepatumu masuk kamar lagi,
tak ada kata untuk rajah di lantai.
baju kotormu di seprai yang baru,
tak ada peduli pada debu yang menempel.
kau menembus malamku lagi,
Menyemai wajah dan pergi.sepatumu masuk kamar lagi,
malammu tak tuntas, tersisa sedikit gelap,
kau gulung dan kau lipat,
bekal untuk pagi nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ode yang terapkir
Poésiesebuah kolektifan puisi dari buku "kata kala kita kalai " yang memiliki korelasi