Masalah-masalah bakal dijelasin di chapter selanjutnya atau mungkin spesial chapter oke?
Abaikan typo.
Enjoy.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
seharusnya ➡ keadaan sekarang
—
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semua orang digemparkan dengan berita Caroline dan Jerico melaporkan Papa mereka sendiri ke polisi, atas tuduhan pembunuhan berencana, pada Mama mereka beberapa tahun lalu. Hal tersebut membuat Lazuar Entertainment tentu saja mendapat banyak panggilan dari beberapa wartawan. Tak sedikit pula wartawan yang berada di luar perusahaan, seperti biasanya menunggu seseorang yang mungkin bisa diwawancarai.
"Aduh maaf banget ya, saya memang temannya Jerico, tapi saya gak tau apa-apa soal ini ya, maaf banget." Hanin yang baru saja datang ke perusahaan langsung di serbu wartawan, dirinya kemudian dibantu satpam yang hari ini lebih banyak dari biasanya.
"Astaga, buseh gua mau masuk aja susah banget. Jerico sama Caroline kalau mau laporan tuh waktu gua gak ada jadwal aja, gak bisa apa ya?" protes Hanin.
"Gua denger beberapa pemotretan artis di tarik, termasuk pemotretan lo." ucap Tamara yang sedang duduk di luar ruangan divisi 3, ingin memperhatikan para wartawan.
