disarankan membaca somebody to love sampai epilog lebih dahulu:)
Mirabel memasuki rumah utama setelah beberapa bulan tidak mengunjunginya, sudah ada Calla dan Dewangga disana. Rumah besar ini terasa sangat sepi, hanya beberapa asisten dan penjaga yang mengisinya. Rasanya benar-benar hampa, dan itu selalu membuat dada Mirabel berdenyut nyeri. Apa benar mereka masih bisa disebut keluarga?
"Baru selesai pemotretan ya?" tanya Dewangga.
"Hm, gua langsung kesini." jawab Mirabel, kemudian melirik Calla, "Lo kesini sendirian?"
"Pacar gua lagi kerja." balas Calla.
Mirabel hanya mengangguk, kemudian berjalan ke lantai dua, tepatnya untuk mengecek kamar Gavin. Aroma dari parfum Gavin langsung tercium begitu Mirabel membuka pintu. Bukan tanpa alasan, karena Mirabel meminta asisten menyemprotkan parfum Gavin setiap harinya di kamar ini.
Kaki Mirabel gemetar saat memasuki kamar ini, rasanya seperti mencium aroma adiknya.
"I'm home." gumam Mirabel.
Perlahan dia duduk di lantai sambil membaringkan kepalanya pada sisi kasur, tak mau membuat sprei berantakan. Air matanya perlahan luruh, lebih baik menangis disini daripada di makam nanti. Melihat mata Calla juga sembab, pasti adik perempuannya itu juga sempat berada di kamar Gavin.
Mungkin perbedaannya dari mereka adalah kamar Elma Arsalan. Calla tidak mungkin mengunjunginya, namun Mirabel harus mengunjunginya.
Mirabel tidak berlama-lama di kamar Gavin, dia langsung beralih ke kamar Mama. Aroma kamar Mama juga tercium, Lagi-lagi karena Mirabel meminta asisten untuk menyemprotkan parfum.
"Mama." Mirabel duduk bersandar di pintu yang sudah dia kunci, matanya terpejam membayangkan wajah Mama, air matanya kembali luruh.
"Mira, coba kamu tanyain Gavin dia udah makan atau belum."
Oh tidak.
"Mira, Mama denger Gavin ditolak sama Monna, tolong bawa Gavin jalan-jalan dulu."
Suaranya terdengar.
"Mama semalam sempat ke kamar Gavin, ngecek dia udah tidur atau belum, mama juga cium dahi anak mama."
Apakah Gavin mengetahui hal itu?
"Mbak, gua semalem mimpi Mama cium dahi gua."
Itu bukan mimpi.
"Mira, Mama minta maaf untuk pertunangan kamu itu. Mama janji bakal cari cara buat batalin pertunangan itu. Kamu percaya sama mama kan?"
Mirabel benar-benar rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Million Years Ago | Kim Minju
Fiksi PenggemarArsalan The Series #3 "Life was a party to be thrown, but that was a million years ago." 18+ a fanfiction. jeonghyeon - minju - zihao. ft. the others.