ALIM :: 6

200 29 2
                                    

Happy Reading~!

Happy Reading~!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . .

"Yah, jadi gitu." Yuda mengakhiri ceritanya dengan helaan napas. Harsa pun ikut menghela napas kasar saat sudah mendengar keseluruhan dari cerita Yuda.

Para penghuni kos - Samuel, Saskara, Julian, dan Aksa - yang sudah berada di kos diam-diam mendengar cerita dari Yuda tersebut dari balik kamarnya masing-masing. Meskipun kamar Aksa, Samuel, dan Saskara berada di lantai atas, namun suara Yuda tetap terdengar karena suasana kosan tadi benar-benar hening ketika Yuda menceritakan kronologi Kenan dan Daniel bertengkar.

Alasan mengapa hanya Ruri dan Yuda yang menengahi adalah karena sebelum kejadian, mereka yang sedang berada di kamarnya itu tidak menduga akan ada keributan. Lalu sesaat setelah mendengar kedua bocil itu berteriak, mereka malah memilih untuk tetap berdiam di kamarnya karena sudah lelah untuk melerai kedua bocah itu. Dan mereka mengira jika keduanya hanya beradu mulut seperti biasanya, mereka tidak mengira jika keduanya bertengkar hingga bermain fisik seperti tadi.

"Niel, ayo minta maaf ke Kenan." Harsa mengambil tindakan dengan cepat, karena ia tahu Yuda saat ini dalam posisi serba salah. Jika Yuda meminta Kenan untuk minta maaf terlebih dulu pada Daniel, Kenan pasti akan mengira jika kakaknya tersebut lebih membela Daniel. Begitupun sebaliknya.

Oleh karena itulah, Harsa yang turun tangan di sini. Ia menoleh pada Daniel yang kini tidak menatap ke arah mereka sama sekali. Ia hanya sibuk memainkan tutup tempat sendok yang terletak di atas meja pantry.

"Daniel." Panggilan kedua Harsa lontarkan pada Daniel saat dirasa tidak kunjung mendapatkan respon dari si empu nama.

Mendengar nada tegas dari Harsa saat memanggil namanya, remaja tersebut mulai menoleh pada Harsa. Ia sedikit melirik ke lantai atas saat mendengar suara salah satu pintu kamar di lantai atas itu terbuka dan menampilkan sosok Samuel dan mulai menuruni tangga. Ia merasa sedikit takut ketika melihat wajah datar Samuel.

Dengan sedikit enggan, ia pun turun dari kursinya dan berjalan mendekati Kenan. Daniel menjulurkan tangan kanannya pada Kenan dengan agak malas.

"Gue minta maaf," ujar Daniel. Siapapun yang melihatnya pasti langsung mengetahui jika Daniel tidak ikhlas saat mengatakan itu. Tapi akan Harsa biarkan saja.

Kenan juga terlihat enggan untuk menjabat tangan Daniel, namun ia tetap membalas uluran tangan remaja tersebut tanpa melakukan kontak mata. "Gue juga minta maaf udah nyulut emosi lo."

Yuda yang berada di antara keduanya tersenyum puas. Meskipun terlihat sekali mereka berdua ogah-ogahan saat bermaafan, tapi tak apa, setidaknya mereka berdua tidak ribut lagi.

KOSAN ALIM :: enhypen w/ &teamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang