POV DITASetelah makan bersama,aku diantarkan taeyong ke apartemen jinny,aku bimbang dengan semua ini di satu sisi aku membutuhkan sosok appa untuk hana di satu sisi aku tak rela pergi dari jinny, aku terkejut ketika taeyong mengatakan akan melangsungkan pernikahan denganku segera,aku belum menjawabnya aku bingung, apa jawaban yang harus ku berikan?
Malam tiba jam menunjukan pukul 10 malam hana sudah tertidur tapi jinny belum juga datang ke apartemen,aku tentu saja khawatir,aku harus berbicara berdua dengannya.
Pintu apartemen terbuka jinny muncul dari sana
"Jinny" ucapku menghampirinya
"Eoh kau belum tidur?" ucapnya
Rasa sesak tiba tiba saja datang ketika aku melihat mata jinny"apakah pekerjaan sangat banyak jinny?tumben sekali kau lembur?" Tanyaku
"aku tertidur di kantor" ucapnya
"Apakah hana sudah tidur?"lanjutnya
"Sudah,dia sempat menunggumu sampai jam 9" ucapku
"Ouhhh maafkan bun hana" ucapnya sedikit berbisik
"Pergi ke kamarlah dit aku akan ke kamar hana"ucap nya
"Tidurlah di kamarmu jinny" ucapku memohon
"Ne aku akan menyusulmu ke kamar" ucapnya tersenyum
Aku pergi lebih dulu ke kamar, dan jinny masuk ke kamar hana
10 menit berlalu
"Eohh masih belum tidur dit?" Tanya nya ketika membuka pintu
Aku hanya menggeleng sebagai respon
"Aku akan mandi terlebih dulu" ucapnya
Aku tau jinny menghindariku
Setelah selesai mandi aku mengajak jinny untuk mengobrol
"Jinny duduklah di sebelahku" ucapku
Tidak ada penolakan darinya
POV SAYA
Jinny dan dita duduk di sisi ranjang tanpa ada yang bersuara, hingga akhirnya
"jinny" ucap dita mengenggam tangan jinny
Jinny berdehem sebagai respon
"Aku takut" ucap dita lirih
jinny akhirnya menghadap dita
"Apa yang takutkan dit?" Tanya jinny
"Aku aku tak tau jika taeyong akan melaksanakan pernikahan denganku sesegera mungkin" ucap dita menatap mata jinny
"Tenanglah ada aku disini,semuanya akan baik baik saja" ucap jinny
"aku tau kau tak baik baik saja jinny katakanlah" ucap dita
Jinny diam dan menatap mata dita lalu memiringkan kepala
"cup"
Ciuman lembut yang jinny berikan pada dita dengan lumatan, air mata jinny menetes saat sedang berciuman
Lalu menempelkan kening mereka
"hana butuh appa dita" ucap jinny
"apakah jika aku menolak taeyong, hana akan kehilangan sosok appa?" ucap dita
Jinny mengangguk sebagai respon
Jinny memundurkan lagi kepalanya, dita yang melihat pipi jinny basah karena air mata lalu menghapusnya"Don't cry jinny" Ucap dita lirih