Dita POV
Tidurku sangat nyenyak setelah seharian kemarin terjadi hal hal tak terduga olehku,pagi ini aku terbangun di kamar yang tak pernah aku tempati sebelumnya,ya aku tidur di kamar jinny sahabat dari pacarku,pacarku??bahkan dia saja tak tau aku mengandung anaknya bukan??
Aku berjalan menuju dapur,setidaknya aku akan memasak sarapan untuk jinny,aku melihat jinny tidur di sofa bahkan jam sudah menunjukan jam 8pagi tapi dia belum juga terbangun, apakah aku harus membangunkannya?
Aku berjalan menuju sofa yang jinny tiduri aku tidak tega untuk membangunkannya akhirnya aku hanya menarik selimut yang sempat hampir terjatuh ke lantai,aku akan membangunkannya setelah sarapan sudah siap
Aku berjalan menuju kulkas jinny dan membukannya."apakah jinny jarang makan masakannya sendiri?bahkan aku tidak menemukan bahan makanan untuk sarapan hari ini,selain roti" ucapku
"eohh dit kau haus?" tanya seseorang yang pastinya itu jinny
"aaaa jinny sorry aku membuka kulkasmu tanpa izin,aku hanya ingin membuatkanmu sarapan tapi ternyata kau hanya mempunyai roti saja" ucapku
"tak apa dit,aku memang jarang sekali untuk memakan masakan sendiri karena aku tidak pandai memasak,aku hanya bisa memasak ramyeon dan juga telur hehe" ucap jinny sambil terkekeh
"aku akan membelikan sarapan untukmu jinny" ucapku
"tak usah dit aku cukup memakan roti saja,apa pagi ini tak apa memakan roti dit?" Tanya jinny
"maksudmu jinny??aku hanya sehari disini,siang ini aku akan mencari kerja aku berubah pikiran untuk mengakhiri hidupku,akan aku jaga anakku" ucapku sambil mengelus perut
"dita kau boleh terlebih dahulu tinggal disini sungguh,akupun hanya seorang diri di apartemen ini aku tak keberatan dit,kau boleh pergi jika kau sudah menemukan pekerjaan yang bisa membiayai kebutuhan kamu dan juga anakmu" ucap jinny tulus
"jinny bahkan kita bertemu bisa dihitung jari, kenapa kau sangat peduli padaku?" ucap dita heran
"eohh apakah aku tidak boleh peduli dengan keka-"
"kekasih sahabatku,bukankah begitu jinny" ucap dita memotong perkataan jinny
"eummm baguslah kalau kau tau,dit sungguh kau boleh tinggal disini" ucap jinny tulus
"jinny aku tidak bisa aku benar benar berterimakasih banyak kepadamu karena telah menyadarkanku" ucap dita sambil berjalan pergi
"dita bekerjalah denganku" ucap jinny yakin
Aku tentu saja terkejut bahkan dia seorang mahasiswa bagaimana nantinya akan memberiku gaji??
Aku akhirnya membalikan badanku untuk menghadap jinny"jinny kau masih berkuliah lebih baik uang kamu simpan untuk biaya kuliahmu atau uang jajanmu di kampus dari pada kau memberikanku pekerjaan" ucapku
Jinny menghampiriku
"dit aku serius,kau tak boleh stres memikirkan pekerjaan di luaran sana,aku menawarkan pekerjaan kepadamu sungguh,aku ingin hemat dan kau bekerja memasak makan untukku aku tau kau sangat pandai memasak dit" ucap jinny
"maksudmu aku menjadi babu mu?" tanyaku
"eoh aku tidak berucap seperti itu dita,apa kau tidak mau?" tanya jinny
"tidak tidak aku hanya sedang berpikir sejenak, aku tidak mempermasalahkan pekerjaanku apa,namun aku hanya ingin anakku nyaman di dalam perutku tidak mengalami hal hal yang membuatku stres" ucapku tersenyum pada jinny
"bukankah pas sekali aku menawarimu pekerjaan dit? bahkan pekerjaanmu tidak akan membuatmu stres bukankah hobby mu memasak? " tanya jinny tersenyum
Tiba tiba saja jinny berjongkok dan mensejajarkan kepalanya dengan perutku