Sang bunda menatap anak bungsunya yang sedang tertidur lemah di kasur, Ghiyar adalah anak baik yang kadang juga tidak menuruti perkataan orang tuanya.
"Obatnya di minum dulu"
"Nanti ah" dan suara bersin kembali terdengar di sertai batuk tak henti
"Kalo kamu sakit gini yang jagain Adek siapa?! Kalo flu gaboleh deket deket Adek!" Tegur Bunda membuat Ghiyar langsung menegakan badannya lalu menerima uluran obat dari sang ibu.
"Kamu gadang terus ngurusin Adek, kecapean. Kan bunda udah bilang sus nya biar suruh nginep aja"
"Adek tidur ga Bun?"
"Sama Ayah di bawah" Bundanya menempelkan kain hangat di jidat "Ghi, Bunda cariin istri ya?"
"Ih apaan nggak ah"
"Kamu tuh kaya jadi duda ditinggal mati tau ga" emang
"Yaudah sih Bun, Aku cuman pengen berdua sama Adek"
"Ghi, udah berapa kali Bunda ngomong. Ngurus anak tuh gabisa seorang! Bunda aja dulu ngurus kamu berasa berat banget padahal itu tugas Bunda jaga anak. Apalagi kamu cowok, mana masih Muda"
"Yaudah nanti Ghi cari"
"Nyari istri kaya nyari Ikan pindang kamu ya! Cari yang bener, gaada kata cerai ya nanti. Bunda sama ayah gasuka, apalagi Ayah kamu mau nyaleg"
"Iya Bun, bawa Adek kesini dong"
"Enggak! Nanti Adek ketularan"
"Sampe kapan aku ga ketemu Adek?"
"Sampe bener bener sembuh! Bayi itu kalo flu rewel nya 5x lipat. Apa ga pusing kamu ntar denger adek nangis terus dan gamau di kasih susu?" Ghiyar menggeleng gemas
"BUN ADA TAMU" Teriak Rama
"Pacar kamu ya?" Goda Bunda Gesya
Ghiyar membuka sedikit matanya menatap malas sang Bunda. "Gatau, paling Janu atau anak anak yang lain"
"Bunda keluar dulu"
Ghiyar tidak mau ambil pusing, ia yakin itu teman temannya. Namun suara dering ponsel di samping mengalihkan perhatian Ghiyar.
"Ghi! Cewek nya udah gue kirim"
Sialan!
Seru Ghiyar dalam hati, apa apaan Janu! Memang sebelum pulang ke Bandung Janu sempat bilang akan memperkenalkan teman baik nya.
Dengan langkah tertatih karena pening di kepala nya tak kunjung reda, Ghiyar keluar menuju ruang tamu yang menghadap langsung jendela besar menampilkan suasana di luar.
Wanita di hadapan ibunya sama tegang, memperhatikan sosok Ghiyar dengan pajamas hitam kontras dengan kulit bersihnya.
"Bunda kira ini pacar kamu!" Seru Gesya
"Bukan, Tan. Aku kenalan Janu, ya kali aja bisa berjodoh dengan anak tante"
Gesya tertawa, kenapa gadis di hadapannya sejak tadi selalu berbicara apa adanya. "Ceritanya kamu lagi lamar anak Tante?"
Gadis itu Ivy! Dengan nekat menurunkan segenap harga diri ia mampir ke tower tempat lelaki yang di rekomendasikan sahabatnya, bahkan Ivy tidak tahu orang tua Ghiyar ada disini.
"Ghi lagi flu, kamu jaga jarak ya sama tamu" Ghiyar bergeming, mendudukan dirinya di sebelah sang Ayah dengan tenang.
"Aku Kiranivy Bashira" Ivy mengulurkan tangannya dengan wajah anggun dan angkuh. "Teman Janu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lifemovies : Ghiyar
RomanceTidak ada seorang pun yang tidak pernah tenggelam dalam kenangan. Soal rasa adalah bagaimana si tuan nahkoda menyetir arah hidupnya akan kemana, lantas bagaimana jika seseorang tetap menariknya tenggelam dan tenggelam sampai bernafas untuk hidup ras...