"Happy Birthday, Sankara"
Ghiyar adalah figure ayah yang sebelum tidur selalu menyelipkan doa agar Sankara selalu bahagia, tak sering menahan tangisnya di sela sela tumpukan bantal dengan dinding sebagai saksi bisu. Semoga anak itu juga tidak mencoba menerobos hujan untuk menyembunyikan pedihnya kala air terjun dari pelupuk dengan suara rintik yang menyamarkan raungan mungil yang mendamba peluk.
Happy Birthday Sankara Sanjaya, putraku.
Meskipun marga indah di belakang namanya taakan pernah bisa menggantikan marga Yasa di belakang deretan huruf si kecil Ghiyar sangat menyayangi Sankara sebesar dunia yang ada.
Semua Sankara di rayakan, apapun yang tangan mungil nya sentuh akan terlaksanakan. Takan ada decakan sebal kala Sankara mungil naik ke pangkuannya saat Ghiyar sedang bekerja atau tepukan kasar di pipinya saat ia sedang tertidur sudah di pastikan takan ada teguran riuh menyesakan.
Semoga Adek bisa bikin Mama Papa dan Ayah Bunda bangga.
Demi apapun akan ada seribu satu cara untuk menghapus sedih yang sudah ia pikirkan.
Kamu engga harus mengalah untuk bahagia.
Kalimat dari buku usang yang akan ia terapkan untuk seumur hidup sang putra sebisa mungkin akan selalu Ghiyar atur alurnya.
Lagu selamat ulang tahun khas cocomelon yang selalu Ivy putar di rumah menggema di sudut pesta milik anak satu tahun ini.
Sankara melebarkan tawanya, pupil nya membesar memperhatikan pernak pernik bertemakan animals. Semua yang datang menggunakan kostum yang di arahkan sebenarnya hampir tidak banyak anak kecil hanya beberapa anak teman dekat senior Ghiyar dan Yasa di dalamnya, pesta Onederfull Sankara di dominasi oleh orang orang dewasa.
Tapi tidak sedikitpun membuat hati kecilnya terusik, baginya mau manusia kecil atau yang besar selama bisa di ajak main adalah temannya.
Ivy mengenakan costum yang sudah di siapkan para Crew yang handle Birthday party Sankara sepasang dengan Ghiyar. Sekarang sudah maju ke puncak acara dimana sejak tadi makhluk mungil yang datang di seret para orang tuanya ke mini playground di sudut pesta.
Jemari mungilnya bertepuk seiring dengan sorakan tamu tamu di hadapannya, Ivy hampir menitikan air mata tak tahan menahan gemas.
"Selamat Ulang tahun Adek"
Ibu berada di samping Ivy memperhatikan Sankara yang berada dalam gendongan Ghiyar, Para MC yang tak lain adalah Tama dan Janny mengarahkan agar lilin yang melelehkan angka satu itu segera di padamkan.
"Ayo Ayah Bundanya Bantuin ya!" Seru Janny
"Di tiup si Ayah mah langsung jadi duit kayanya" Sahut Tama membuat orang orang disana menyumbangkan tawanya.
Ghiyar menarik Ivy yang sudah lama enggan ia sentuh, ini adalah kesempatannya merangkul dengan mesra serta kehadiran Sankara di gendongannya seperti keluarga harmonis pada umumnya.
Bibir kecil Sankara maju kedepan mencoba meniup lilin di ikuti oleh Ghiyar dan Ivy yang mencondongkan badannya kedepan ikut memadamkan lilin."Yeayy! Sekarang Ayo cium Sankara ya Ayah Bunda."
Ghiyar dan Ivy menahan malu sebenarnya tapi mau bagaimana lagi, mereka harus terlihat baik baik saja meskipun jauh dari kata baik. Sedetik sebelum bibir Ivy dan Ghiyar mendarat di pipi Sankara anak itu dengan cepat menunduk mengambil confetti yang hinggap di sepatu boots nya, alhasil jadi Ayah dan Bundanya yang menukar kecup hangat.
Semuanya kembali bersorak, apalagi moment itu banyak terekam di beberapa kamera ponsel tamu yang datang. Sumpah Ivy ingin sekali mendorong Ghiyar menjauh wajahnya merah padam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lifemovies : Ghiyar
RomansaTidak ada seorang pun yang tidak pernah tenggelam dalam kenangan. Soal rasa adalah bagaimana si tuan nahkoda menyetir arah hidupnya akan kemana, lantas bagaimana jika seseorang tetap menariknya tenggelam dan tenggelam sampai bernafas untuk hidup ras...