Its not because u made me begin
•°•°•°•
Guyuran segelas Air mengalir dingin di kepala Ghiyar, semuanya terhenti ketika ia membuka matanya yang pertama adalah Ivy yang berderai air mata, sesuatu yang Ghiyar tidak sukai, sesuatu yang kadang membuatnya bingung karena pandangan Ivy susah di tebak.
Kemudian gelas plastik milik Sankara itu mendarat telak di pelipis nya membuat kesadaran nya menguap seketika.
"Sadar sekarang? Atau masih mabuk?"
"Vy, Aku enggakㅡ"
Ivy menunjuk Sankara yang sedang terlelap di kamar yang terlihat jelas dari Soffa luar badannya masih tersedu.
"Anak kamu, Kejer dari tadi kamu malah sibuk mabuk mabukan?"
Ghiyar diam tanpa pembelaan, membiarkan Ivy meledak di hadapannya wajahnya tertunduk malu ia biasanya selalu bisa memegang kendali.
"Ghiyar, Terakhir kali kita berantem hebat kamu nyalahin aku karena ga becus jaga Adek, Kamu nuduh aku Mabuk, bilang kamu sia nikahin kamu aku masih bisa terima. Sebenernya kamu nikahin aku beneran buat dijadiin babu aja atau bahkan lebih hina dari babu?" Sarkas nya Dada Ivy naik turun bukti emosi nya masih meletup.
Kemudian tangisan pilu pecah seketika, Ivy mengusap air matanya kasar enggan terlihat lemah di depan manusia di hadapannya. "Aku selalu coba nerima banyak hal dari kamu, kamu ngasih aku feedback apa? Modal sentuhan tiap malem? Atau ciuman pas bangun pagi? Just that enough?"
"You ask me lets beggining the new chapter but you never let me in! No, you are not!"
Pandangan Ghiyar terangkat, "Maksud kamu?" Mulut kaku yang sejak tadi bisu itu mulai membuka pembelaan. "Kamu gak nganggap usaha aku selama ini? Ga mudah buat bikin jalan kita jadi lurus Ivy, for god sake kamu marah cuman karena aku pulang malem? Terus balik lagi nyeret Una dan Yasa? Kamu yang bilang di depan pusaran mereka kemarin jangan nyeret lagi mereka!" Tukas nya
"Cuman kamu bilang? Aku juga bisa marah Ghiyar! Setelah apa yang bibir kamu lontarkan buat hardik aku semuanya aku terima, sekarang gimana? Gimana rasanya pulang lelah tapi orang di rumah malah nuduh yang enggak enggak? Jawab! Kamu lebih busuk, kamu mabuk, kamu salah, masih mau denial?" Sentak nya tak mau kalah.
"Demi tuhan aku ngerti, sejak awal kamu memang jadiin aku objek buat jadi tumpuan Sankara, kalo kamu gabisa masukin aku ke dalam diri kamu jangan pernah kasih harapan sejak dulu"
"Ivy, aku beneran udah sayang sama kamu!"
"Enggak, kamu cuman kasihan." Sergah Ivy cepat, matanya berkilat marah dan kecewa kedua lengannya meremat dress putih tulang yang ia kenakan.
"Aku sadar, posisi aku gapernah bisa ubah posisi Una disini. Aku kira kamu ingin berubah, aku kira kamu mau mencoba"
"Kamu ngomong apasih?"
"You are lose your baby right?"
Kilat api terlihat diantara keduanya setelah Ghiyar maju kala sang istri kembali menyelipkan masalalu di masalah ini, lengannya menahan bahu Ivy kasar merematnya sakit hingga sang empu mengaduh, "Ngelantur kamu Ivy."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lifemovies : Ghiyar
RomanceTidak ada seorang pun yang tidak pernah tenggelam dalam kenangan. Soal rasa adalah bagaimana si tuan nahkoda menyetir arah hidupnya akan kemana, lantas bagaimana jika seseorang tetap menariknya tenggelam dan tenggelam sampai bernafas untuk hidup ras...