10 JUNI 2007
Pintu rumah mewah Ares yang berbahan jati dengan ukiran mewah dibuka oleh supirnya. Pria 30 tahun itu berjalan dengan wajah kesal dan langkah yang tegap, dia masuk ke ruang tamu sambil melempar tas kerjanya ke sofa dengan enteng walaupun banyak barang mahal di dalamnya. Dia naik ke lantai dua lalu disambut oleh dua orang suster yang membungkuk kepada Sang Tuan Rumah.
"Si Kembar sudah tidur?" Tanya Ares dengan suara intimidatif.
Para suster mengangguk kecil dengan takut .
Ares buka pintu kamar anaknya dan melihat dua orang anak kembar berbaring di kasur dengan lelap. Kedua anak itu berumur 6 tahun dan tampak mirip satu sama lain dengan sangat identik. Ares keluar dan menutup pintu kamar itu dengan lembut agar anaknya tidak terbangun. Dia masuk ke ruang kerjanya diikuti beberapa pegawai di rumah yang mendapat kode untuk melakukan pertemuan darurat.
Semua pekerja di rumah itu berdiri sambil menunduk takut saat Ares dengan wajah kesalnya duduk dan menuangkan segelas anggur untuk dia minum.
"Kenapa kau tidak ingatkan aku kalau hari ini adalah hari ulang tahun keenam Phobi dan Dommi?" Ares menatap tajam ke sekretaris pribadinya.
"Maaf- pak, tapi saya baru seminggu bekerja dengan anda," jawab sekretaris perempuan itu dengan takut.
"Lalu kau acuh saja dan tidak mau perduli dengan mereka?" Ares menaikkan nada suaranya "Apa sekretaris yang lama tidak memberitahumu jadwal tahunanku untuk merayakan ulang tahun di kembar HAH?" Bentak Ares dan melempar berkas di meja kerjanya ke lantai.
"Maaf tuan, saya tidak tahu-"
"AKU TIDAK MAU DENGAR KETIDAK TAHUANMU..." Ares memukul meja dan seisi ruangan terkejut.
Ares melepas dasi formalnya, dia minum sebotol anggur langsung dari botol lalu lanjut mengomel.
"Pak Masala, apa yang kau masak untuk Phobi dan Dommi malam ini?" tanya Ares kepada Chef di rumah itu.
"Mereka mau kentang dan daging tumis Tuan," jawab Pak Masala, Chef India yang dipekerjakan Ares setahun lamanya "Mereka juga minta belikan es krim."
"Hanya itu?" Ares melirik tajam "Hanya itu yang kau masak di hari ulang tahun anakku? KAU KIRA UANGKU TIDAK CUKUP UNTUK BUAT MAKAN BESAR?"
Ares mengambil sebuah piagam penghargaan "Pebisnis tersukses 2005, dan kau biarkan anakku makan makanan sederhana di hari ulang tahun mereka pak?" Dia mengarahkan ujung piagam yang tajam ke leher Chef itu. Tampak marah dan menyeramkan.
"Si kembar ingin menunggu anda pulang terlebih dulu Tuan," sambung seorang Suster.
"Dan kalian tidak inisiatif memberikan mereka kue? makanan mewah? hadiah? tidak kalian pikirkan?" Ares meminum sisa wine di gelasnya, lalu melempar gelas itu ke dinding dengan kesal.
"Saya sudah menyiapkan kue ulang tahun untuk mereka Tuan, tapi mereka tidak ingin tiup lilin sebelum anda pulang" jawab Pak Masala "Mereka ingin tiup lilin bersama papanya."
"Kau tahu si kembar ulang tahun Pak Ali?" tanya Ares yang kali ini menyerang ke supirnya.
"Suster ada yang menghubungi saya, tapi karena anda bilang tidak ingin diganggu seharian jadi saya kira anda sudah tahu pak" Jawab Pak Ali.
"Kembali lagi ini adalah Salahmu!" Ares menunjuk sekretarisnya "Kau harusnya memasukkan perayaan ulang tahun Phobi dan Dommi di jadwal ku hari ini!!! Kau tidak becus dan membuatku kehilangan hari berharga ini.. KAU KUPECAT!!! KELUAR DARI RUMAH INI"
Sekretaris baru itu terdiam sesaat dan dua orang suster membantunya untuk tenang saat dia mulai menangis. Ares tidak perduli dengan tangisan sekretaris yang dia teriaki tepat di depan muka. Dia mendekati perempuan muda itu lalu menarik kartu tanda pengenal sekretaris di saku perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa Perang dan Cinta (PRIMROSE)
RomanceDitto adalah seorang psikolog anak. Dirinya berduka dan bertemu Ares di sebuah pemakaman. Saat memulai hidup baru sebagai guru TK, Ditto menjadi dekat dengan dua anak kembar : Phabio dan Dominic, anak Ares. Ditto harus menutupi jadi dirinya sebaga...