BAB 2 . KEBENCIAN

89 20 17
                                    

Sebulan dan bab 1 nya gak sampe 10 vote🥹🥹

Komennya juga sepi, emang kurang peminat ya gendre drama

Its Okay... Tiap cerita ada peminatnya.

Sebelumnya :
Primrose mempertemukan Ares dan Ditto. Ares, seorang duda dengan dua anak kembar yang tempramen. Ditto, seorang psikolog anak yang berduka karena ditinggal mati oleh kekasihnya. Takdir menyatukan mereka di pemakaman yang sama tempat orang terkasih mereka di kuburkan. Namun pertemuan tidak berakhir baik karena mereka berkelahi di bawah hujan di atas tanah kuburan yang basah. Membuat hubungan mereka, di mulai buruk.

Selamat membaca,
Infokan bila ada typo atau error.

Haresa Mahanuraja

Minggu, 22 Juli 2007 - 17:25

Sialan.
Dasar homo bajingan.
Brengsek...

"AKAN KUBUNUH DIA KALAU BERTEMU LAGI!!!"

Aku membanting pintu mobil lalu melempar kunci mobil ke Pak Ali, supirku. Aku mulai hari dengan rapi, bersiap ke pemakanan Ibu anak-anak, dan malah bertemu homo sialan. Berani-berani nya dia mengajakku berkelahi dan malah berakhi tubuhku penuh dengan lumpur begini.

"Cuci mobil saya!!" ucapku sambil berjalan penuh amarah memasuki rumah dengan sepatu penuh tanah basah.

Setelah berkelahi dengan homo itu, aku tidak perduli lagi dengan kondisi tubuhku yang basah kuyup. Penuh lumpur dan air hujan, mobilku jadi kotor, barang-barangku juga terkena tanah semua. Semua karena maho sialan brengsek itu. Kalau aku tidak memikirkan nama baiku, bisa saja langsung ku putar lehernya dan kubur dia di lubang yang terbuka. Tapi aku menahan diri karena kuburan itu tempat terbuka, kalau bertemu lagi kupastikan dia tidak akan selamat.

Pak Ali si supir kelihatan bingung karena bagian dalam mobil juga penuh lumpur. Dia melihatku yang basah kuyup dengan wajah heran karena tak biasanya aku sekotor ini. Aku masuk ke dalam rumah dengan air hujan masih menetes dari celanaku sampai membuat jejak tanah di lantai keramik mahal yang kupunya. Entah berapa banyak kerugian yang kudapatkan. Jas dan kemejaku robek, celana dan sepatuku kotor, mobilku kotor, rumahku juga kotor.

"DASAR HOMO SIALAN, BERANI-BERANINYA DIA MENYERANGKU. DIA PIKIR DIA SIAPA!!!!" Aku buang celana kotorku ke tempat sampah dengan penuh emosi.

Aku lepas semua pakaianku dan naik ke kamar hanya menggunakan celana boxer yang lembab. Kuhidupi air hangat di bath up dan menelpon seorang mucikari langganan ku untuk memesan pijat "spesial". 

Kejadian mengesalkan tadi membuatku butuh refresing dan pelampiasan. Sialan memang homo itu. SEMUA HOMO HARUS MENDERITA. HARUS MATI KALAU BISA.

"Halo Mami Dell" panggil ku dari telepon sambil berendam di air bath up yang hangat dan penuh busa sabun.

"Tuan Ares, tumben menelpon hari ini. Bukannya hari ini tanggal anda ziarah ke makam ibunya anak-anak" tanya Mami Dell yang sudah mengenalku cukup lama.

"Kirimkan aku orang, untuk memijat, seperti biasa" pintaku tanpa basa-basi

"Gadis, atau yang berumur?" Tanya Mami Dell "Kami punya perawan kalau anda mau, baru masuk hari ini. Atau anda butuh banyak wanita sekaligus, aku bisa berikan harga pesta. 25 juta dapat lima seperti waktu tahun baru lalu."

Aku berpikir sejenak lalu punya ide. Biasanya wanita dari mami dell mengecewakan, lemah, dan tidak tahan denganku. Berhubung kejadian dengan homo tadi membuatku benar-benar kesal, bagaimana kalau...

Dewa Perang dan Cinta (PRIMROSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang