Sudah menjadi kebiasaan umum. Bagi para bangsawan kerajaan Ignatius menjodohkan anak mereka sejak usia lima tahun. Karena mereka tidak mau anak mereka berjodoh dengan non bangsawan.
Daniel memutar bola matanya malas pada kedua orangtuanya yang kini sibuk menjodohkannya kesana kemari. Padahal usia Daniel baru menginjak delapan belas tahun.
"Bagaimana dengan Lizzy?"
Kening Daniel berkerut dalam menatap ibunya, "Lizzy yang mana? Elizabeth atau Isabella?" Tanyanya, meski baik Elizabeth maupun Isabella, dia tidak mengenali keduanya.
"Tentu Elizabeth, sayang" jawab ibunya "kalau Isabella panggilannya Izzy"
"aku gak suka perempuan" jawab Daniel enteng.
"Tidak ada laki-laki yang bisa memberikanmu anak di saat ini Daniel"
"Ada" saut Daniel cepat, menyela pembicaraan ibunya, sementara sang Duke of Aberforth mengangkat alisnya menunggu jawaban dari anak semata wayangnya.
"Prince Beau" kata Daniel
Ayahnya terbahak keras, "itu baru anak ayah" ucapnya. Dan ibunya diam, kalah telak.
"aku akan mengajaknya berdansa malam ini" kata Daniel, tidak akan dia biarkan Steve mendekati Beau.
.
.
.
Queen Talia menyusuri koridor. Langkahnya pasti dan penuh keraguan disaat yang sama.
"Pastikan keamanan terjaga, terutama untuk Prince Beau" katanya pada Janvier dan Viscount Evander yang mengikutinya dari belakang.
"aman bubu" Jawab Janvier dengan nada Beau bicara. Sudah lebih dari lima kali rasanya bubunya mengulang pertanyaan yang sama.
Sang Ratu berbalik, dia tentu percaya pada Janvier dan Viscount Efander, tapi tetap saja hatinya resah, "dari segala penjuru Janvier"
"saya sendiri akan pastikan kastil ini aman dari segala penjuru, Ratu" kini Viscount Efander yang menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sean Beau
FanfictionIni adalah kisah cinta antara Sean dan Beau. Meski universe tereset, kembali ke titik awalnya. kedua jiwa ini tetap mencari satu sama lain. Sean dan Beau. "Beau, namamu unik, aku yakin pasti Ratu mengambil dari kata Beautiful saat menamaimu kan?" "T...