Janji Yang Menuntut

103 17 11
                                    

"Barangkali memang ada janji yang belum terpenuhi dan akan selalu menuntut balas"

.

🍃

.

Sisi-sisi bukit yang tidak menghadap ke jalan rapat dipenuhi jajaran batu nisan dengan lambang Bintang Daud berwarna merah darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sisi-sisi bukit yang tidak menghadap ke jalan rapat dipenuhi jajaran batu nisan dengan lambang Bintang Daud berwarna merah darah. Marcus meletakkan bunga di makam seseorang. Dia tidak perlu berlama-lama berada disana, sebetulnya tempat itu juga bukan tempat yang tepat untuk dia berlama-lama. 

Berada di desa Hera, desa yang terletak paling ujung wilayah Kerajaan D'Ignatius. Marcus berdiri tepat di tengah korban para warga Hera yang tidak mengetahui apapun soal pemberontakan, sepenuhnya korban.




"Anda selalu berkunjung kesini, Prince Marcus," ucap seseorang memecah keheningan. "Seluruh pemberontak yang masih hidup, belum juga ditemukan, jadi untuk apa kau selalu kesini?" 

Marcus hanya melirik sekilas, pada Ian Cameron. Sosok yang sedang giat-giatnya unjuk gigi dengan mengikuti Marcus kemanapun. Kendatipun, dia adalah paman kandung Marcus, tidak membuat Marcus dapat memercayainya sepenuhnya.



"Untuk mengenang kematian ayahmu juga atau.."

"Untuk menguatkan tekad, paman," ucap Marcus tegas, agar kepala desa Hera yang berdiri di sisinya juga mendengar jelas. "Kejadian ini tidak boleh terulang lagi,"



Marcus kembali menunduk, menatap sendu pada makam korban. Bisa Marcus lihat dengan jelas, bahwa korban masih berusia tujuh tahun saat dia meninggal. 

"Kejadian ini bukan hanya duka bagi keluarga, tapi juga bagi seluruh D'Ignatius," gumamnya kemudian. Jika saja, dia dan Janvier terlambat sedetik saja, mungkin saat ini Marcus menghabiskan sisa waktu hidupnya untuk berduka atas kepergian Beau.



Haikal menoleh, dia selalu berada dalam posisi siaga. Tangannya meremat gagang pedangnya kuat. 

"Wilayah ini adalah bagian dari D'Ignatius, jadi untuk apa aku takut, aku sedang berada di rumah," ucap Marcus kemudian.

Kalimat itu tentu menambah kepercayaan warga Hera yang ada. 



Ian menyunggingkan senyumnya, sinis. Marcus dan Janvier, kedua keponakannya ini memang sama rakusnya dengan kekuasaan.

Sean BeauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang